1 - Bidadari Ambruk [REVISI]

46.8K 1.5K 197
                                    


Brukkkk ....

Suara benda jatuh seakan menggema di area lorong sekolah sepagi ini, dan mengapa harus dirinya?

"Aduh," pekik Tata ketika merasakan ada yang menghantam tubuhnya sehingga memaksakan dirinya terjatuh ke lantai.

"Eh lo!! kalo jalan tuh pake mata dong. Gimana sih, enggak lihat apa di sini ada bidadari yang imut nan cantik jelita. Minta maaf kek apa kek malah diem aja, berasa ngomong sama manekin gu—" cerosos Tata dengan suara cempreng khasnya.

"Berisik!!" potong seorang cowok dengan wajah yang terlihat datar, seakan tidak peduli dengan apa yang baru saja terjadi, kemudian langsung pergi begitu saja tanpa mau melirik sama sekali kepada korban.

Lahh kok? Kok jadi dia yang nyolot sih! batin Tata menggerutu.

* * *

Menjadi murid baru membuatnya dirasa seakan tengah dihadapkan dengan banyaknya soal pilihan essai, sangat sulit dipecahkan.

"Permisi," ucap Tata dengan suara yang sangat sopan sambil memasuki ruangan yang dituju.

"Iya, masuk." Mendapat anggukan dari dalam membuat Tata lebih leluasa untuk menginjakkan kakinya di ruangan ini. "Kamu anak baru yang pindahan dari Cirebon itu, ya?" lanjut sekaligus tanya KEPSEK kepada Tata.

Ya, benar. Sekarang Tata sedang berada di ruang Kepala Sekolah untuk mengetahui segera di mana keberadaan kelas barunya.

"Iya, pak betul sekali. Saya Tata, oh ... lebih tepatnya Aletta Adira Gladies, sang bidadari yang turun dari kayangan untuk mencari pangeran pujaan hati saya di sekolah ini pak," jawab Tata dengan gaya mendramatisi seolah dirinya tengah bercerita dongeng di hadapan orang banyak.

"Huh, menakjubkan. Semoga segera bertemu," ujar Kepala Sekolah menggelitik. "Yasudah, bu Rini tolong antarkan sang Bidadari ini ke kelasnya segera," perintahnya kepada bu Rini yang pada saat itu ada di ruangan Kepala Sekolah, sekaligus mengantarkan Tata ke kelas barunya, dikarenakan jadwal hari ini adalah pelajarannya di kelas baru Tata.

"Baik, pak."

* * *

Setelah Tata keluar dari ruang KEPSEK, dia langsung dibawa oleh ibu Rini ke kelasnya. Tata mendapatkan kelas XI MIPA 1. Alasan dia memasuki sekolah ini dikarenakan bisnis orangtuanya dialihkan ke Jakarta, entah sampai kapan.

"Selamat pagi anak-anak," sapa bu Rini kepada seluruh penghuni kelas.

"Pagiii buuuu," jawab seisi kelas kompak.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, loh," kata bu Rini semangat dengan rona wajah yang berbinar, sesekali melirik Tata. "Ayo silakan perkenalkan dirimu, nak," lanjutnya.

"Hai semuanya ... kenalin, nama gue Aletta Adira Gladies bisa dipanggil Tata atau ...," ucapnya sembari berpikir, mengetukkan telunjuknya ke area pelipis. "Sayang juga boleh kok," lanjutnya sambil terkikik geli.

"Alamat rumah gue adalah kepo kalian dan nomer HP gue adalah cari sendiri. Ini berlaku untuk yang mau PDKT sama gue sih, soalnya gue belum pernah pacaran sekalipun itu, dan gue harap ada salah satu dari kalian yang bisa jadi pacar gue, eh salah. Maksud gue ... semoga kita bisa berteman baik, yaa." Tata memperkenalkan dirinya dengan panjang lebar, sehingga membuat seisi kelas hanya menatapnya sambil melongo tidak percaya.

"Ceramah lo?" tanya Bella ketus, memandang Tata dengan pandangan tak suka.

"Gue? memperkenalkan dirilah, gimana sih mbaknya, enggak ngerti bahasa manusia ya, atau si mbak tergolong dari ... penghuni planet lain?" jawab Tata dengan tatapan sinisnya disusul tawa menggelitik. Memang aneh sekali dirinya ini, bikin seram saja.

Al-Vin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang