42 - Danau Perih

8.5K 363 32
                                    

"Seperti senja. Ketika kamu menghilang, aku rela untuk menunggu keindahan juga kehanggatan mu besok, lusa bahkan seterusnya. Karna kamu yang selalu membuatku merindu."

*

*

*

Jangan lupa Voment yaa!!

Happy Reading:))

•••

Play lagu nya di mulmed okeyy!!

Karena kelas 12 akan segera melaksanakan ujian, jadilah adik angkatan mereka dibebaskan, tak ada guru yang masuk, berita bahagia bagi kedua angkatan tersebut, bak mencium aroma syurga.

Berbeda dengan Tata, ia benci kelas kosong. Sangat membuatnya bosan, lebih baik ia segera ke perpustakaan untuk sekedar membaca buku saja sudah sangat cukup baginya.

Caca yang sedang asyik dengan Handphone miliknya, melihat Tata yang hendak enyah dari bangkunya.

"Mau kemana Ta?" tanya Caca.

"Perpus, bosen nih gue." jawab Tata.

"Gue ikutt," hendak bangkit dari duduknya.

"Yakin, tumben banget mau ikut," kekeh Tata.

"Hehe," cengirnya tak berdosa. "Gue mau ikut tidur disana." sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Yeuu dasar. Ayo kalo gitu." ajak Tata.

Hari ini, Bella mulai menjalankan hukumannya. Dengan ini, Tata lebih leluasa untuk menjalankan aktivitas seperti biasanya tanpa cemoohan manusia yang satu itu.

"Lo cari dulu deh bukunya, gue mau langsung tidur," ucap Caca ketika baru saja melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Kebo ya dasar, baru juga sampe. Awal ileran."

Tata mengambil langkah kearah kiri untuk mencari buku yang akan ia baca, daripada tidak ada pekerjaan sama sekali.

Matanya bersinar, senyumnya terbit ketika melihat buku yang ia cari-cari. Ketika ia hendak menggapainya buku tersebut sangat sulit untuk diambil seperti tersangkut.

Semakin ia tarik semakin sulit untuk terlepas, dan dengan sekuat tenaga ia menarik buku tersebut hingga dirinya terhuyung ke belakang.

"Eh gak papa?" tanya seorang lelaki di hadapan Tata.

Tata masih menunduk membenarkan bajunya yang sedikit tidak rapih, ia melihat dada bidang seorang di depannya, dan ia mengangkat wajahnya.

"Gak papa?" tanyanya sekali lagi.

Tanpa menjawab Tata langsung berbalik arah untuk menemui Caca. Tak disangka ia tersandung bangku yang ditaruh sembarangan yang membuat dirinya menubruk rak buku.

Rak buku tersebut tergoyang, seolah ingin menumpahkan seluruh isinya dan benar saja.

Tata berteriak. "Aaaaaa!!!!!"

Al-Vin [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang