CLARA tersentak ketika Mrs. Pollent tiba-tiba bangkit dari duduknya setelah mendengar bahwa Black fairy kembali menyerang asrama ini. Setelah itu, Clara ikut melangkahkan kaki untuk menyusul Mrs. Pollent--keluar dari ruangan sebelum Eyden menahan lengannya.
"Kamu mau kemana?" tanya Eyden.
"Aku ingin melihat--"
"Tidak. Tetap di dalam gedung, jangan keluar," ujar Eyden cepat, memotong ucapan Clara.
"Kenapa? Aku ingin membantu mereka," balas Clara.
Eyden sekarang meneduhkan pandangannya. "Memangnya kamu bisa apa?"
Pertanyaan Eyden tersebut sukses membuat Clara tertohok. Walaupun begitu, ucapan Eyden ada benarnya. Ia tidak bisa apa-apa. Jika pun Clara ke sana, justru mungkin dirinya nanti akan menjadi beban para penghuni asrama.
Clara menundukkan pandangannya. "Jadi aku harus bagaimana?" tanyanya, nyaris berbisik.
Eyden menghela nafasnya. "Tetaplah di sampingku, aku akan menjagamu."
***
Suara teriakan dan jeritan ketakutan mengisi di setiap sudut dinding asrama. Sekelompok peri berpakaian serba hitam sukses memporak-porandakan keadaan di dalam asrama sehingga membuat suasananya menjadi tidak terkendali seperti sekarang.
Clara yang tengah berjalan di balkon lantai dua asrama--melihat ke arah lantai pertama--terlihat sangat kaget. Karena ini adalah kali pertamanya gadis ini menyaksikan kejadian pertarungan dengan melibatkan sihir di dalamnya. Cahaya warna-warni yang keluar dari masing-masing pertarung di bawah sana berhasil membuat mata Clara takjub.
Ini ...
benar-benar dunia Fantasy!Rasa kagum Clara terbuyarkan ketika Eyden tiba-tiba menarik tubuhnya untuk menjauh dari balkon--bersama sesosok peri muncul dari luar dan masuk ke lantai dua tersebut melalui balkon. Ya, peri itu memakai sayapnya untuk sampai ke sini.
"Tetap berada di belakangku," desis Eyden, mendorong Clara untuk bersembunyi di belakang punggungnya.
"Hei, siapa itu? Aku baru melihatnya, Eyden?" ujar Peri tersebut, melirik ke arah Clara yang membuat Eyden langsung membuka sedikit kedua lengannya--berniat untuk membentengi Clara.
"Dia penghuni baru di asrama ini?" tanyanya lagi, seraya menarik salah satu sudut bibirnya.
Tetapi bukannya menjawab, Eyden malah balik bertanya, "Kenapa kalian ke sini lagi?"
Peri itu terkekeh kecil. "Tentu saja untuk membawa teman kami yang kalian tahan. Jika kalian mengembalikan Felix, aku akan menghentikan semua penyerangan ini."
"Kalian yang memulai nya duluan. Felix sudah membunuh tuan Jack dan dia pantas mendapatkan hukuman itu," jawab Eyden tegas. Ekspresi lelaki ini masih saja, dingin dan tenang.
"Sudahlah, Eyden. Tidak ada gunanya aku berbicara denganmu. Kita langsung ke bagian inti saja." Setelah mengatakan itu, peri tersebut mulai menggerak-gerakkan tangannya hingga keluar sebuah cahaya hitam mengelilingi ruas jari-jemari nya.
Namun berbeda halnya dengan Eyden yang terlihat masih tenang. Lelaki itu sekarang berbalik untuk berhadapan dengan Clara dan langsung mengangkat tubuh gadis itu. Clara sontak kaget dan ingin memprotes sebelum Eyden berkata, "Pegangan yang erat. Patricia berbahaya."
Belum sempat Clara berbicara, Eyden sudah melesat untuk menghindari serangan sihir dari peri yang bernama Patricia itu. Clara dengan sigap mengalungkan tangannya di leher Eyden dan kemudian harus memekik kaget ketika Eyden tiba-tiba loncat dari balkon.
"Eyden, kau ingin aku mati!" semprot Clara, memukul asal dada Eyden namun lelaki itu tidak menghiraukannya.
Setelah menapakkan kaki di lantai pertama, Eyden menurunkan Clara dari pegangannya. "Sekarang berlari lah ke ruang bawah tanah, di sana ada Reyna dan yang lainnya. Kamu akan aman," jelas Eyden, lalu kembali membalikkan tubuhnya untuk melangkah pergi sebelum Clara mencegahnya.
"Lalu kamu bagaimana?"
Eyden menggerakkan kepalanya ke samping dan melihat Clara dari sudut matanya. "Aku akan membantu Mrs. Pollent untuk mengusir para black fairy. Jangan khawatirkan aku." Tanpa menunggu jawaban dari Clara, Eyden sudah berlari pergi begitu saja.
Karena tidak ingin menunggu waktu lagi, Clara langsung saja berlari dari sana walaupun sebenarnya ia tidak tahu letak dari ruangan bawah tanah.
Sial. Kenapa aku harus masuk ke dunia fantasy yang menyeramkan seperti ini? Ini bukan dunia Fantasy seperti yang aku inginkan! batin Clara yang terus saja berlari untuk mencari letak dari pintu ruangan bawah tanah.
Hingga di tengah jalan, langkah Clara terhenti ketika ia melihat Selena tengah dipojokkan oleh seorang peri wanita yang kini hendak menyerang gadis itu. Di sana posisinya Selena tidak bisa berbuat apa-apa karena Clara melihat salah satu tangannya telah terluka sehingga membuat Selena tidak bisa melawan.
Tentu saja melihat hal itu Clara tidak bisa diam saja. Tanpa berpikir panjang, Clara mengambil salah satu obor yang tersedia di sana dan melemparkannya ke arah punggung peri tersebut. Wanita itu mengerang ketika nyala api dari obor tersebut sukses membakar sayapnya. Dengan cepat ia berlari melarikan diri dari sana untuk mencari sumber air sebelum ia melihat ke arah Clara dan berkata,
"Awas kamu!"
Setelah kepergian peri tersebut, dengan buru-buru Clara menghampiri Selena. "Kamu terluka?" tanya Clara khawatir, dan hendak menyentuh tangan Selena namun dengan cepat gadis ini menepisnya.
"Kamu kenapa membantuku? Jangan so baik, ya! Aku tidak membutuhkan bantuanmu!" Selena melenggang pergi dari sana setelah mengatakan hal tersebut. Namun, dengan cepat Clara menyusulnya.
"Tapi tangan kamu-"
"Jangan mengikutiku!" tukas Selena, sukses menghentikan langkah Clara.
Respon dari Selena tadi berhasil membuat Clara terdiam seribu basa. Kenapa Selena seperti tidak suka kepadanya? Padahal niat Clara itu hanya ingin membantunya.
Tepat pada saat itu, kedatangan Reyna membuat Clara tersentak.
"Clara! Kamu dari mana saja? Aku mencarimu dari tadi!" jelas Reyna yang tanpa persetujuan dari Clara langsung menarik lengan gadis itu untuk pergi dari sana.
"Kita mau ke mana, Rey?"
"Basement. Semua orang sudah berkumpul di sana," jawab Reyna kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am a Hero [END]
FantasyFantasy--Romance --------------------------------- Percaya atau tidak percaya ... Dunia memang dipenuhi dengan berbagai misteri. Masih ada banyak sekali rahasia yang belum terungkap. Dan hal itu, sangat dipercayai oleh sesosok gadis lugu bernama Cla...