1. the Bad day, again.

7.1K 395 16
                                    

MATAHARI yang mulai bergerak ke atas, menandakan bahwa hari telah memasuki waktu siang. Clara yang tengah melamun menatap jendela kelasnya, kini berpaling ke arah depan ketika ia tersadar bahwa gurunya baru saja menyelesaikan mata pelajarannya.

Bersamaan dengan itu, suasana kelas seketika ricuh karena bel istirahat berbunyi. Sebagian besar murid terlihat berjalan meninggalkan kelas dan hanya meninggalkan Clara bersama segelintir murid.

Clara menghela nafasnya pelan. Gadis cantik ini sekarang bangkit dari tempatnya dan hendak melangkah keluar, sebelum tiga sosok siswi menghalangi jalannya.

"Mau kemana?" tanya salah satu siswi yang posisinya berada di tengah. Kedua tangannya bersidekap. Di sini ialah yang paling mendominasi dari ketiganya. Panggil saja Hellen.

"Perpus," jawab Clara singkat. Terlihat jelas bahwa ia tidak nyaman dengan keberadaan mereka.

"Kerjain dulu PR gue!" Hellen menyodorkan bukunya ke arah Clara, sementara Clara hanya menatapnya dengan tatapan tidak minat.

"Kemarin kamu 'kan, yang nempelin tulisan I'm Stupid di tas aku?"

Hellen membulatkan matanya ketika Clara malah bertanya, bukan mengambil buku yang disodorkannya.

"Kalo iya emang kenapa?" tukas Hellen. "Lo gak suka?" sambungnya kemudian.

"Enggak," jawab Clara.

Mata Hellen membelalak karna Clara menjawab pertanyaannya tanpa rasa takut. Ini adalah kali pertamanya Clara berani menjawab semua pertanyaannya.

"Wah, sekarang kayanya si kutu buku udah berani sama kita nih!" seru sesosok gadis berambut pendek bernama Tyna, yang berdiri di samping Hellen.

"Apa dia mau kita seret lagi ke toilet kayak minggu kemarin?" sahut Vellin sambil menyeringai. Ia adalah gadis berkucir kuda yang juga berdiri di samping Hellen.

Clara hanya mendengkus dan melangkah untuk pergi dari sana sebelum tangannya dicekal secara kasar oleh Hellen. "Heh elo gak sopan banget ya, maen pergi gitu aja! Kerjain dulu PR gue!" bentaknya.

"Kalo aku gak mau?"

"LO--" Hellen menjambak rambut Clara secara kasar hingga berhasil membuat gadis malang itu terhuyung ke belakang. "-LO UDAH BERANI YA, SAMA GUE!" lanjut Hellen.

Clara yang sudah muak dengan semuanya, kini balik menjambak Hellen hingga terjadilah pertengkaran di antara mereka. Sungguh, jika bisa, Clara ingin memperlakukan Hellen sebagaimana Hellen memperlakukannya dulu.

Clara sudah tidak tahan lagi. Perilaku Hellen semakin hari semakin seenaknya saja kepadanya. Bukan karna Clara terlalu baik untuk menerima semua permintaan Hellen, tetapi Clara hanya tidak ingin membuat Hellen sakit hati. Tetapi semakin Clara baik kepadanya, perilaku Hellen juga semakin menjadi-jadi. Clara merasa seperti dijadikan babu.

Pertengkaran di sana kini semakin memanas. Keberadaan kedua teman Hellen membuat pertengkaran ini menjadi tidak seimbang. Alhasil, Clara sukses terdorong dari sana dan berakhir dengan jatuh ke atas lantai.

"BERANI-BERANINYA YA, LO BUAT GUE KAYAK GINI!" bentak Hellen marah. Rambutnya yang telah tak berbentuk, membuat kemarahan gadis berambut blonde ini semakin ke ujung tanduk.

"SEKARANG LO KERJAIN PR GUE!"

Ia melempar buku-bukunya ke arah Clara yang masih dengan posisi tersungkur. Setelah itu, ia dan kedua temannya pergi dari sana meninggalkan Clara yang kini tengah memejamkan matanya dengan rapat. Kedua tangannya meremas rok yang tengah dipakainya. Dan tak terasa, kini kedua matanya telah buram dipenuhi air mata.

Kapan ...
Kapan semua ini akan berakhir ...

__________________________

I Am a Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang