26. The Truth

1.4K 130 1
                                    

"SAAT Lily disandra oleh Patricia, ia meminta satu syarat jika ingin Lily dilepaskan," ujar Reyna yang tiba-tiba berbicara, namun sukses mengalihkan perhatian James seketika.

"Syarat apa?" tanya James cepat.

Reyna terdiam sesaat. Gadis berambut sebahu ini kemudian menundukkan kepalanya dan menjawab, "Clara harus ikut dengan mereka. Dengan begitu, Lily akan dilepaskan."

Dan disaat itu, nafas James seketika tercekat. Lelaki ini menurunkan Lily dari gendongan nya dengan pelan lalu melangkah mendekati Reyna.

"Clara ikut bersama mereka?" tanya James, disambut dengan anggukan lemas dari Reyna.

Ya, setelah insiden itu, Clara lebih memilih untuk mengorbankan dirinya sendiri dengan ikut bersama Patricia daripada membiarkan Lily terluka. Padahal semuanya sudah berusaha mencegah Clara untuk melakukan hal tersebut, tetapi gadis ini tetap kukuh para pendiriannya. Clara bilang bahwa, dirinya sudah berjanji untuk menjaga Lily selama James tidak ada. Dan dengan inilah Clara mewujudkan janjinya.

Tubuh James seketika melemas. Ia memandang Reyna dengan tatapan nanar ketika gadis itu mengatakan bahwa Clara sekarang sudah pergi. Selanjutnya, mata James bergerak menuju ke arah Eyden--sosok yang sama menampilkan raut wajah sedihnya seperti yang lain.

Dengan amarah yang meledak, James membogem pipi Eyden hingga lelaki itu hampir saja tersungkur, membuat beberapa orang berteriak histeris karenanya.

James menarik kerah baju Eyden dan menatapnya dengan lekat. "Kamu bilang bahwa kamu juga ingin menjaganya, kan? Kamu bilang bahwa kamu juga ingin melindungi Clara sama halnya seperti yang kulakukan, kan? Tetapi sekarang apa? Kamu membiarkan dia ikut bersama mereka?" tanya James beruntun. Sirat matanya terlihat benar-benar mengibarkan bendera perang.

"Yang mulia, Eyden sudah berusaha mencegah Clara tetapi-"

Selena seketika menghentikan ucapannya ketika Eyden mengangkat salah satu telunjuknya--memberi isyarat agar dirinya berhenti berbicara. Kemudian dengan tenang tetapi pasti, Eyden menurunkan tangan James di kerah bajunya dan berkata, "Kamu benar, disini aku memang bersalah. Aku tidak berhasil menahan Clara untuk ikut bersama mereka. Oleh karena itu, sekarang aku memutuskan untuk menyelamatkan Clara dari tempat black fairy," jelas Eyden, namun tidak membuat amarah James mereda.

"Eyden, kamu ingin cari mati? Jika kita datang ke tempat mereka, itu sama saja kita mengorbankan diri sendiri!" sahut Selena tidak setuju.

"Maka dari itu, kita membutuhkan rencana," balas Eyden kemudian.

***

Clara merasa bahwa sekarang pergerakannya terbatas. Ada rasa nyeri menjalar di seluruh tubuhnya. Lantas, gadis cantik ini membuka matanya perlahan dan tersadar bahwa dirinya sekarang tengah berada di sebuah ruangan.

Ruangan yang sangat kumuh, dengan dinding berwarna hitam kelam disertai lumut hijau di setiap ujung sudutnya. Pencahayaannya juga sangat minim karena hanya ada satu obor yang tersedia, itupun jaraknya cukup jauh dari posisi Clara sekarang.

Gadis ini sekarang bangun dari pingsannya dan tersadar bahwa sekarang kedua tangannya sudah diikat dari ujung ke ujung oleh sebuah tali. Tentu saja hal yang pertama kali Clara rasakan adalah pegal. Apalagi posisi tubuhnya yang berdiri, membuat kaki Clara juga ikut merasakan nyeri karena terlalu lama berdiri.

I Am a Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang