25. About the Prince [2]

1.5K 123 3
                                    

DI Kerajaan Vrython, James nampak baru saja mendudukkan tubuhnya di atas kursi singgasananya. Rasanya ... ada sebuah kelegaan tersendiri ketika ia kembali duduk di sana.

Pasalnya, Ini adalah kali pertamanya James keluar dari Istana dengan jangka waktu yang cukup lama. Karena awalnya, James tidak pernah meninggalkan gedung istana ini dalam keadaan apapun. Raja Albert--Ayah dari James--sendiri, tidak pernah mengijinkan James keluar dari istana kecuali dalam keadaan penting. Maka dari itu, James dikenal sebagai orang yang irit berbicara karena dirinya memang sangat jarang berkomunikasi dengan orang lain. Berbeda dengan Victoria, yang walaupun sama halnya dikurung di dalam istana, tetapi gadis ini masih sering berbincang-bincang dengan pelayan di istana sehingga kemampuan berkomunikasinya lebih baik dari James.

Saat duduk termenung seperti ini, James menjadi teringat akan kematian Ayahnya dulu. Raja Albert berpesan kepadanya bahwa ia harus menjaga asrama penyihir itu untuk menggantikannya. Walaupun awalnya James mengabaikan hal tersebut, tetapi sekarang James merasa bahwa dirinya memang harus menjalankan wasiat itu. Karena bagaimanapun juga, keberadaan asrama ini sangat penting untuk negeri Vrython.

Fyi, Raja Albert meninggal karena sebuah penyakit di beberapa tahun yang lalu. Sementara untuk istrinya--Ibu dari James--beliau meninggal saat melahirkan Lily.

Dan sedikit informasi untuk Lily, dari dulu memang James dan Lily tidak memiliki hubungan yang cukup dekat. Tetapi hal tersebut bukan karena Lily membenci James, melainkan Lily hanya menganggap bahwa James merupakan sosok yang terlalu pasif untuk Lily yang hyperaktif. Sifat James yang tegas dan dingin itu membuat Lily yang ceria ini menjadi seakan terkekang jika berdekatan dengan James.

Kemudian setelah kematian raja Albert, James diangkat menjadi Raja yang baru untuk menggantikan posisi ayahnya ini. Walaupun begitu, jabatannya ini masih belum sah di mata rakyat. Karena salah satu syarat untuk menjadi raja di kerajaan Vrython ini adalah, ia harus menikah terlebih dahulu. Maka dari itulah, sebagian dari rakyat ada yang masih memanggil James dengan sebutan "Pangeran", dan ada juga sebagian yang sudah memanggil James dengan sebutan "Yang Mulia".

Saat asyik melamun seperti ini, James dikejutkan dengan kedatangan sesosok pengawal yang nampak datang tergopoh-gopoh untuk mendekatinya.

Karena penasaran, James bertanya, "Kenapa? Apa ada yang ingin kamu sampaikan?"

Nafas pengawal tersebut terlihat menderu. "Yang mulia ... asrama ..."

Mendengar nama tempat itu, refleks James bangkit dari duduknya. "Kenapa? Apa terjadi sesuatu di sana?"

Pengawal itu kini menghela pelan, seraya mencoba mengatur nafasnya. "Saya baru saja mendapat pesan bahwa black fairy kembali menyerang asrama," jelasnya, sukses membuat mata James melebar.

Jika dulu James akan bersikap biasa saja mendengar hal ini, tetapi sekarang tidak lagi. Karena selain ia memiliki tanggung jawab untuk menjaga asrama tersebut, keberadaan Clara juga membuat kekhwatiran James bertambah berkali-kali lipat.

"Siapkan kuda, aku akan pergi ke sana," perintah James yang langsung disambut dengan anggukan dari pengawal tersebut.

Victoria yang baru saja muncul, kini terlihat heran karena melihat James nampak bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Lantas, tanpa menunggu lagi Victoria bertanya, "Kakak mau kemana lagi?"

"Black fairy kembali menyerang asrama. Aku harus segera ke sana," balas James kemudian.

Saat Victoria ingin mengeluarkan suara, James lebih dulu menyela. "Kamu jangan ikut, tetap diam disini. Jaga kerajaan selagi aku tidak ada."

***

James memacu kudanya dengan sangat cepat. Hingga tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya lelaki tampan ini tiba di halaman asrama.

James turun dari kuda dan langsung berlari memasuki gedung asrama. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah seluruh penghuni asrama tersebut terlihat berkumpul di tengah aula.

Detik selanjutnya, James terkejut ketika ia mendengar tangisan Lily. Lantas, karena tidak ingin menunggu lagi, James berlari mencari ke arah sumber suara dan akhirnya menemukan Lily yang tengah menangis di pelukan Reyna.

"Apa yang terjadi?" tanya James to the point, membuat semua orang menjadi sadar akan kehadirannya.

Melihat kedatangan James sekarang, tangisan Lily semakin mengencang. Gadis kecil ini langsung menerjang tubuh James lalu memeluknya dengan erat.

"James! huaaa ..." pekik Lily di tengah-tengah tangisannya.

"Kenapa? Apa yang terjadi?" tanya James menjadi semakin resah.

"Patricia tadi datang kesini dan sempat menyandera Lily," jawab Selena, yang kini tengah berdiri di samping Eyden.

Mata James seketika melebar mendengarnya. "Apa? Lalu dimana dia sekarang?"

"Sudah pergi," jawab Reyna kemudian.

James menghela nafasnya lega. Ia sekarang beralih untuk mengusap-usap kepala Lily dan berkata, "Sudahlah, sekarang dia sudah pergi, kan? Kamu sudah aman."

Lily menggeleng cepat. "Lily memang aman. Tetapi, hiks ... kak Clara tidak ..."

deg

Mendengar penjelasan Lily membuat James teringat akan hal itu. Ia baru sadar bahwa sejak tadi ia tidak melihat keberadaan Clara.

"Clara? Dimana dia sekarang? Dia baik-baik saja, kan?" tanya James beruntun, kepada para penghuni asrama yang ada di sana. Namun, tidak satupun dari mereka menjawab pertanyaannya. Mereka semua menunduk, seakan tengah menyembunyikan sesuatu.

"Kenapa kalian tidak menjawab? Dimana Clara?" tanya James, mengulang pertanyaan. Sekarang nampak jelas dari raut wajahnya bahwa lelaki ini sudah benar-benar cemas.

James berdecak karena pertanyaan nya tidak kunjung mendapat jawaban. Alhasil, pandangan James beralih untuk menatap Lily dan berniat untuk menanyakan hal tersebut kepadanya. Karena James tau, bahwa anak kecil tidak akan pernah berbohong.

"Lily, jawab pertanyaan Kakak sekarang. Dimana Clara?" tanya James pelan, namun pasti.

Bukannya menjawab, Lily semakin menangis sejadi-jadinya. Dan hal tersebut membuat James benar-benar cemas sekarang.

"Saat Lily disandra oleh Patricia, ia meminta satu syarat jika ingin Lily dilepaskan," ujar Reyna yang tiba-tiba berbicara, namun sukses mengalihkan perhatian James seketika.

"Syarat apa?" tanya James cepat.

Reyna terdiam sesaat. Gadis berambut pendek ini kemudian menundukkan kepalanya dan menjawab, "Clara harus ikut dengan mereka. Dengan begitu, Lily akan dilepaskan."

Dan disaat itu, nafas James seketika tercekat.

_____________________________________

I Am a Hero [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang