DI sisi lain, di sebuah kerajaan yang sangat megah, terlihat sesosok pangeran tengah mengayunkan pedangnya beberapa kali. Tebasannya terlihat berhasil merobohkan beberapa objek yang memang sengaja dipasang di dekatnya. Pemilik dari mata tajam dengan manik mata biru itu terlihat lihai memainkan pedangnya, dengan pelipis yang sudah basah oleh keringat, ditambah dengan perawakan tinggi bertubuh atletis, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terpana dengan pesonanya.
Dia adalah James,
Pangeran dari Kerajaan Vrython.Perhatian James kini terpecahkan ketika sesosok gadis bersurai merah cerah berlari kecil ke arahnya. James kemudian menghentikan kegiatannya dan beralih untuk memasang ekspresi heran.
"Ada apa? Kenapa kamu terlihat terburu-buru, Victoria?" tanya James kemudian.
Gadis yang bernama Victoria itu sekarang nampak terlebih dulumengatur napasnya yang sempat tidak teratur. Kemudian, ia menjawab, "Para Black fairy kembali menyerang asrama. Kita harus segera menolong mereka!"
James berdesis. "Mereka berulah lagi?"
Victoria mengangguk cepat. "Iya! Kita harus segera menolong mereka!" balasnya terlihat rusuh.
James hanya menghela nafasnya dengan pelan. Lelaki tampan ini beranjak untuk kembali memainkan pedangnya dengan asal, seakan tidak menghiraukan keberadaan Victoria yang kini terlihat kaget dengan responnya.
"Kak, Kita harus menolong mereka! Kenapa kamu malah kembali memainkan pedangmu itu?" semprot Victoria, tidak terima. Dan dari kalimatnya ini, sekarang kita tau bahwa Victoria ini adalah adik kandung dari James.
"Kita sudah sering membantu para penyihir itu, Victoria. Jadi sekarang biarkan mereka berusaha sendiri," jawab James tenang tanpa berniat untuk membalas tatapan dari adiknya.
Victoria berdecak. "Kau lupa apa wasiat terakhir dari Ayah? Kita harus menjaga asrama itu. Keberadaan asrama itu lah yang membuat kerajaan kita tetap bisa berdiri hingga sekarang," tegasnya, namun James masih saja tidak mendengar.
"Kakak!" seru Victoria kesal. Tetapi lagi-lagi James menghiraukannya. Lelaki itu bahkan sekarang kembali fokus dengan latihan pedangnya, dan tidak memperdulikan Victoria yang sudah semakin kesal di tempatnya.
"Apa kau tidak tau bahwa gadis yang diramalkan oleh tuan Jack sekarang telah tiba di asrama itu? Dan jika kita terus membiarkannya berada disana, dia juga akan ikut bahaya!"
deg
Kalimat yang dilontarkan Victoria sukses membuat James langsung menoleh ke arahnya. "Dia ... dia sudah datang?" tanyanya dengan ekspresi terkejut.
Victoria hanya mendengkus. "Iya! Dia sudah dua hari ada di asrama itu."
James dengan cepat berjalan mendekati Victoria dan bertanya, "Kenapa kamu tidak memberitahukan hal ini kepadaku?"
"Dari kemarin aku sudah beberapa kali ingin memberitahukan hal ini, tetapi kamu malah tidak peduli. Sekarang--" Ucapan Victoria terpotong ketika ia melihat James berjalan melewatinya dengan langkah yang cepat. "Kakak, aku belum selesai bicara! Kamu mau kemana?" sambung Victoria, setengah berteriak.
"Ayo kita pergi ke asrama, kita bantu para penyihir itu," balas James tanpa menghentikan langkahnya.
***
Keadaan Asrama sudah terlihat sangat berantakan. Banyak puing-puing yang roboh berserakan dimana-mana. Kondisinya sangat kacau. Pertempurannya juga belum berhenti. Dilihat dari Eyden yang masih berusaha melawan satu persatu para black fairy itu agar mereka mundur, tetapi tetap saja, jumlah mereka cukup banyak sehingga Eyden sedikit kewalahan.
Pandangan Eyden beralih untuk melihat Leo yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri. Leo juga terlihat sama kewalahannya, lelaki itu terpojokan. Padahal kekuatan angin yang dimilikinya itu terbilang kekuatan yang cukup kuat, tetapi Leo tidak bisa menangani setiap serangan yang dilemparkan oleh black fairy.
Ketika perhatian Eyden terpecah untuk mengamati Leo, ia tidak sadar bahwa sesosok black fairy lainnya tenga bersiap-siap untuk menyerangnya dari belakang. Peri dengan sayap hitam mengkilat itu akhirnya menyerang Eyden dengan kekuatan asapnya sebelum Selena datang dan menjadi tameng untuk Eyden.
"Eyden, waspadalah!" seru Selena, membuat Eyden kaget dan terkejut ketika melihat keberadaan gadis itu.
"Apa yang kamu lakukan? Kamu seharusnya tidak berada di sini. Cepat pergi!" balas Eyden tegas, seraya menggantikan posisi Selena untuk menahan serangan dari peri tadi.
"Bagaimana bisa aku meninggalkanmu jika kamu tidak fokus seperti ini! Bagaimana jika kamu terluka dan-"
"Cepat pergi, Selena. Aku tidak membutuhkanmu," potong Eyden penuh penekanan. Hal tersebut membuat Selena mendengkus kesal dan memilih untuk pergi dari sana. Tetapi sebelum itu, Selena terlebih dulu melihat kedatangan para pengawal dari kerajaan Vrython yang pastinya datang untuk membantu mereka melawan para black fairy.
"Eyden, lihatlah! Sepertinya pangeran James membantu kita dengan mengirim pasukannya!" seru Selena kepada Eyden. Namun bukannya menjawab, Eyden lebih memilih untuk mengabaikan gadis itu, membuat Selena kembali mendengkus untuk kesekian kalinya. Kenapa Eyden selalu saja seperti ini?
Kedatangan pasukan kerajaan Vrython ternyata sukses memukul mundur para black fairy. Patricia yang menjadi pemimpin dari kelompok itu, akhirnya menyuruh semua peri untuk pergi dari sana karena melihat jumlah pasukan yang dikirim kerajaan Vrython sangat tidak masuk akal. Dan karena tidak ingin mengambil resiko, akhirnya Patricia bersama para black fairy memilih untuk mengakhiri serangan itu.
Peperangan itu berakhir. Eyden menarik nafas panjang untuk memulihkan energinya, begitu juga dengan teman-temannya yang kini bersorak bahagia karna telah berhasil mempertahankan asrama ini dari para peri jahat itu. Bersamaan dengan itu, James datang dengan menaiki kuda putihnya bersama Victoria yang juga mengikutinya dari belakang. Kedatangannya ini membuat penghuni asrama yang berada di sana menunduk hormat--mengingat posisi James yang menjadi pangeran di negeri mereka.
James turun dari kudanya dan langsung berjalan mendekati Mrs. Pollent yang juga ada di sana. "Saya senang anda berkunjung kesini, Yang mulia. Dan terimakasih juga karena telah membantu kami dengan mengirim pasukan kerajaan," ujar Mrs. Pollent, sembari mengulas senyum.
James hanya mengangguk singkat. "Apa dia di sini? Gadis yang diramalkan oleh tuan Jack ada di sini?"
"Iya, Clara ada di ruang bawah tanah, dia aman bersama yang lainnya," jawab Mrs. Pollent.
Mendengar jawaban itu membuat James merasakan bahwa detak jantungnya telah berdegup dua kali lebih cepat. "Tolong bawa aku kesana. Aku ingin menemuinya," ujar James kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am a Hero [END]
FantasyFantasy--Romance --------------------------------- Percaya atau tidak percaya ... Dunia memang dipenuhi dengan berbagai misteri. Masih ada banyak sekali rahasia yang belum terungkap. Dan hal itu, sangat dipercayai oleh sesosok gadis lugu bernama Cla...