CLARA merasakan sesuatu yang bergemuruh di dalam hatinya. Genggaman James di tangannya juga semakin ia erat. Kini, Leo terlihat mulai mengeluarkan kekuatannya untuk membantu penyembuhan mata Clara.
"Apa ini akan sakit, Yang Mulia?" bisik Clara yang nampak sedikit tertekan.
James tersenyum kecil. Ia mengusap punggung tangan Clara dengan lembut kemudian menjawab, "Tidak akan, Clara. Tenanglah. Aku di sini menemanimu."
Clara hanya menelan salivanya. Selanjutnya Clara merasakan ada sesuatu yang dingin mengitari sekitar kepalanya. Ah, apakah ini artinya Leo sudah memulai pengobatannya?
"Yang Mulia ..." desis Clara, sedikit takut. Sementara James terlihat sabar menunggu Clara sambil sesekali mengelus tangan gadis itu dengan sayang.
"Maaf, Clara. Ini mungkin akan terasa sedikit sakit ketika bola matamu kembali masuk ke dalam matamu. Tapi aku akan mencoba semaksimal mungkin untuk menetralisir rasa sakitnya," ujar Leo, membuat Clara semakin dilanda gelisah.
Selanjutnya, Clara merasakan rasa sakit yang sangat hebat di kedua matanya. Gadis ini menjerit kecil, membuat James ikut menjadi resah karenanya.
"Apa kamu tidak bisa menghilangkan rasa sakitnya?" tukas James kepada Leo.
Bukannya menjawab, Leo kini menggerakkan tangannya untuk memutari kepala Clara dengan semburat cahaya berwarna hijau di sela-sela jarinya. Kemudian, Leo mengusap kedua mata Clara dan membuat tubuh gadis itu seketika hampir terjatuh ke samping jika saja James tidak dengan sigap menangkap nya.
"Pengobatannya sudah selesai. Mata Clara hanya butuh beradaptasi untuk beberapa jam ke depan, jadi aku membuatnya pingsan terlebih dahulu." Leo mengatakan hal tersebut sambil menjauh dari Clara. Tangannya sekarang nampak merapihkan beberapa ramuannya yang sempat ia bawa tadi.
"Dia akan baik-baik saja, kan?" tanya James memastikan.
Leo mengangguk sebagai jawaban. "Pangeran tenang saja. Clara akan baik-baik saja. Setelah ia bangun nanti, Clara sudah bisa melihat kembali."
Dan jawaban dari Leo membuat James akhirnya menghela nafas lega. Setelah kepergian Leo dari kamar tersebut, James lalu membaringkan tubuh Clara di atas ranjang. Tangan kekar lelaki ini menarik sehelai selimut untuk menutupi sebagian tubuh Clara.
James menatap Clara dengan tatapan sendu. Ia beranjak untuk mengecup pelan kening gadis tersebut dan berkata, "Maafkan aku. Setelah ini aku berjanji untuk terus berada di sampingmu, Clara."
Ucapan James tersebut terdengar dengan jelas oleh sesosok lelaki yang tengah berdiri di balik pintu. Di sini, Eyden nampak berdiri kaku--tidak berani untuk masuk ke dalam ruangan. Niatnya datang ke sini adalah untuk menemui Clara, untuk memastikan keadaan gadis itu. Tetapi setelah melihat keberadaan James di sana, membuat Eyden mengurungkan niatnya dan memilih untuk berdiri diam di luar ruangan.
Eyden mendengkus pelan. Tubuh lelaki tampan ini nampak berbalik untuk melangkah pergi dari sana. Tetapi kedatangan sesosok gadis kecil sukses menghentikan pergerakannya.
"Kak Eyden!" pekik Lily senang ketika melihat keberadaan Eyden di depannya.
Teriakannya itu terdengar sampai ke telinga James, dan membuat lelaki ini juga bergerak untuk mendekat ke arah sumber suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am a Hero [END]
FantasyFantasy--Romance --------------------------------- Percaya atau tidak percaya ... Dunia memang dipenuhi dengan berbagai misteri. Masih ada banyak sekali rahasia yang belum terungkap. Dan hal itu, sangat dipercayai oleh sesosok gadis lugu bernama Cla...