Jan lupa voment ya ^^
Sebenarnya aku tidak mau terlalu takut, mungkin
saja kata Jin Hyung benar—kamarku ini memiliki penghuni.×××
Jungkook terengah-engah sampai di depan pintu kelas. Sepi, hanya ada beberapa mahasiswa seperti dirinya yang sebagian berwajah masam. Bingung, Jungkook melangkahkan kakinya untuk masuk dan menghampiri Mingyu.
"Bukannya kelas harusnya sudah di mulai lima belas menit lalu Ming?"
Pemuda tampan dengan tinggi berhasil itu menarik dua sisi mulutnya lebar—namun tidak tersenyum, kelopak matanya tertutup setengah, "dosen sialan itu tiba-tiba izin, tahu begitu ogah sekali datang pagi-pagi!"
Jungkook merasakan kepalanya panas dengan perasaan sebal di hati. Kakinya menghentak dan tangannya bersedekap.
"Kenapa dosen sok tampan itu?" Jungkook enggan menyebut namanya, pantang karena kesal.
"Kucingnya melahirkan, entahlah. Mungkin dia perlu operasi ke rumah sakit." Mingyu meraih tasnya dan pergi keluar, meninggalkan Jungkook yang menghela nafas pasrah.
Namun tak ayal pemuda itu sedikit senang, ia jadi punya kesempatan untuk melanjutkan tidur. Sayangnya, kehidupan mahasiswa tak semudah itu.
Banyak tugas menumpuk, sepertinya Jungkook harus ke kantin dulu untuk sarapan.
.
.
.
"Jungkook, Jungkook, sini!!" dari kakinya melangkah masuk, gadis-gadis cerewet sudah melambaikan tangan kearahnya. Mereka centil dan Jungkook bersyukur tak jadi korban kecentilan mereka.
Jungkook melangkahkan kaki menghampiri empat gadis muda itu. Duduk di samping Jennie yang langsung nyengir ke arahnya.
"Kenapa masam begitu mukamu?" Jisoo yang pertama kali memberi perhatian hanya karena melihat mukanya, Jungkook makin menekuk wajahnya.
"Aku kesal." Dia mengadu, empat gadis di hadapannya duduk mendekat, "kenapa?"
"Dosennya suka sekali memberi harapan palsu!"
Tapi Jennie dan Jisoo justru berpandangan, Lisa mengangguk-angguk, dan Rose menarik jemari Jungkook. Mengamatinya.
"Kau memakai cincin ini lagi? Kukira sudah kau buang." Katanya keluar dari topik. Jungkook tersentak dan mengamati jarinya.
Dia terkejut, tentu saja. Seingatnya cincin ini sudah ia buang kan ke closet tadi pagi? Astaga.
"Jung–heyy." Lisa melambaikan telapaknya di hadapan wajah Jungkook yang sekarang memucat, netra bulatnya kini melotot, menatap empat temannya isyarat minta pertolongan.
"Hey jangan pingsan, tak apa. Sini kulepaskan!" Jennie meraih jemari Jungkook, tanpa aba-aba menyentuh cincin yang tersemat apik di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Demon - T.K
FantasyJungkook dihantui mimpi buruk dan sebuah cincin 'aneh'. Ia seperti diawasi sesuatu. Sesuatu yang seperti menjamah dan menyentuhnya, tak kasat mata. Dengan aroma familiar yang membuat pemuda itu 'keras' bahkan hanya dengan mencium baunya. Jungkook ta...