Hi, i'm comeback 🤗
Happy reading teman-teman Hatsu 😉×××
Jungkook mual.
Dan kepalanya pusing sekali. Sehabis dari pekuburan dan selamat dari kejadian yang hampir merenggut nyawanya, pemuda itu sekarang duduk menyandar pada batang pohon ex yang hampir rubuh. Jisoo beserta kawan-kawan sudah pergi atas usiran Jungkook.
Pemuda itu mengangkat jemarinya, mengamati cincin yang melingkar apik di jari manisnya. Walau bagus dan kelihatan mahal juga langka, Jungkook benci sekali. Cincin ini menyeramkan, apalagi si pemberi.
Memikirkannya membuat Jungkook makin pusing, dan anak lelaki itu akhirnya menunduk sambil memegangi kepalanya. Wajahnya meringis kesakitan dan telapaknya mendingin, berkeringat.
Jungkook memejamkan mata rapat-rapat, hampir ambruk sebelum sebuah lengan menopang tubuhnya dari samping.
"Hei kau tak apa?" kepala Jungkook lunglai, dan jatuh pada dada— bidang tidak empuk.
Jungkook hanya meracau, wajahnya pucat. Dan tanpa berkata lagi, penolong Jungkook tersebut menggendong tubuhnya. Bukan brydal, melainkan memanggul tubuhnya di pundak.
Jungkook tak kuasa protes, lebih baik dia pingsan saja, abai pada kekehan pemuda yang memanggulnya, "astaga, dasar manusia~"
...
Jungkook bangun saat seberkas cahaya dan angin lembab universitas membelai wajahnya. Merasa silau, refleks lengannya melintang di depan wajah. Perlahan netra bulatnya mengerjap-ngerjap dan terbuka. Sadar di mana, Jungkook bangun dengan terkejut.
"Kenapa aku tidur di pemakaman?!" Kepalanya tidak terasa pusing lagi, namun kali ini kebingungan menghantam otaknya.
Menoleh kanan-kiri tak ada siapapun, Jungkook akhirnya bangun dengan tanda tanya besar. Sayangnya Jungkook lupa menoleh kebelakang, dan yah—
"Hai, sudah sadar ya cantik?" pertanyaan ramah dari belakang membuat Jungkook terlonjak sambil memegangi dadanya, pemuda itu berbalik dan menemukan seorang pemuda tampan berambut pirang tengah menatapnya senang.
Jungkook refleks bergerak mundur dan bodohnya ia tersandung sebelah kakinya sendiri, memalukannya pemuda pirang tersebut cekatan menahan pinggangnya.
Waktu seolah berhenti, dan si pirang terpaku pada onyx bulat yang membola terkejut, lucu sekali. Dan Jungkook terpesona pada mata sipitnya yang abu, pipinya yang empuk, juga bibir tebalnya yang seksi, sialan.
Sayangnya ada satu pikiran yang menguasai pikiran Jungkook sekarang ,
'kenapa dia kuat menahanku? Padahal kan pen—dek~' jangan hujat Jungkook.
Pemuda pirang itu menarik tubuh Jungkook, membawanya tegak berdiri. Ia tersenyum lebar sambil menyugar rambutnya kebelakang, lumayan seksi. Jungkook hampir meneguk ludah, tapi tidak jadi.
"Aku memang tidak setinggi kau, tapi jangan ragukan kekuatanku." Pemuda pirang itu menyapukan lidah di atas bibir. Jungkook membuang muka karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Demon - T.K
FantasiJungkook dihantui mimpi buruk dan sebuah cincin 'aneh'. Ia seperti diawasi sesuatu. Sesuatu yang seperti menjamah dan menyentuhnya, tak kasat mata. Dengan aroma familiar yang membuat pemuda itu 'keras' bahkan hanya dengan mencium baunya. Jungkook ta...