Tujuh

15.8K 2.5K 154
                                    

"We finally met and assemble a storm."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●●●●



Acara lamaran berlangsung dengan lancar. Mulai hari itu, Evelyn resmi menjadi tunangan dari seorang Mark Lee. Jeno tidak mampu menahan rasa bahagianya melihat senyum lebar Eve sesaat setelah ia dan Mark bertukar cincin. Lelaki itu bertahan disana hingga acara inti selesai, meski perih dan semua itu menyakitinya.

Setelah itu Jeno menyingkir dan bergabung dengan Johnny Seo, kakak kandung Evelyn, di sudut ruangan. Ia ikut meraih segelas cocktail dan menyesapnya terburu-buru. Membuat Johnny yang berdiri di sampingnya melantunkan kekehan kecil.

"Bagaimana rasanya?"

Jeno menampilkan senyum miring yang pias. "Hurt as hell."

Johnny meraih satu lagi gelas yang masih berisi setelah Jeno menenggak minumannya hingga habis.

"Told ya.." tangan Johnny terulur, memberikan minuman baru pada Jeno. "You cant keep her forever if you didnt tell her how's your feeling, jen."

Sesapan kedua, Jeno terdiam sebentar mencerna perkataan Johnny. Pikirannya sedang sangat kacau dan rasanya sangat sulit untuk mencerna sesuatu.

"Its not that easy, kak."

"But at least it much more easier than right now, right?"

Anggukan menjadi jawaban dari pertanyaan Johnny. Tapi apapun saran dari kakak kandung Evelyn itu, kini sudah tidak ada lagi yang dapat Jeno lakukan.

Johnny memang mengetahui perasaan Jeno terhadap adiknya. Jeno itu mudah terbaca. Tapi Evelyn juga terlalu lugu untuk menyadarinya. Johnny sudah menyarankan Jeno untuk mengutarakan perasaannya semenjak bertahun-tahun lalu. Tapi Jeno tetaplah Jeno yang sulit melangkah. Karena bagi Jeno persahabatannya dan Evelyn bak sebuah lingkaran. Ia berada didalam sebuah zona nyaman yang ketika Jeno memilih untuk melangkah keluar, ia tidak tau entah apa yang akan melahapnya nanti.

"Its okay, kak. I dont deserve her. Aku.. terlalu pengecut."

Dan memang seperti itulah kenyataannya. Jeno memang pengecut. Ia selalu berlindung dibalik topeng persahabatan untuk terus menyayangi Evelyn dan melindunginya sebisa yang Jeno mampu. Ia memang pengecut. Menatap dari jauh tawa-tawa bahagia Eve dan begitu saja sudah merasa ikut berbahagia bersama gadis itu.

Jeno memang pengecut.

Mencintai dalam diam tanpa pernah tau bagaimana rasanya jika cintanya bersambut.





●●●●



Dua bulan usai lamaran itu, persiapan pernikahan Evelyn dan Mark terus berlangsung. Untuk beberapa hal, Jeno ikut turun tangan membantu Evelyn saat gadis itu membutuhkan saran darinya. Mark yang masih cukup sibuk mengurus pekerjaannya sebelum mengambil cuti panjang membuat lelaki itu ikut mempercayakan beberapa hal pada Jeno.

[✔] Metanoia | Jeno LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang