Sepuluh

16K 2.4K 120
                                    

"He looked good, like sin in a suit." 

●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●●

Apa yang terjadi diantara keduanya, terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Aleysha bahkan tidak terlalu ingat bagaimana semua itu dapat terjadi.

Menjadi salah satu vendoor dalam pesta pernikahan Evelyn membuat Aleysha mendapat undangan khusus dari gadis itu. Jadi Aleysha datang tepat pada hari pelaksanaan pernikahan ke sebuah gereja besar di tengah kota.

Gaun krem sederhana membalut tubuh Aleysha saat proses pemberkatan dilangsungkan. Seluruh tamu tampaknya hanya berasal dari keluarga kedua mempelai, jadi Aleysha tidak memiliki kenalan sama sekali untuknya berbincang.

Usai pemberkatan seluruh tamu riuh saling memberi selamat. Suasana bahagia terasa begitu kentara didalam gereja juga di halaman sederhana disamping gereja tempat beberapa makanan ringan tersaji. Aleysha sudah memeluk dan memberi selamat pada Evelyn, tapi yang membuat gadis itu sedikit penasaran adalah kealpaan Jeno di acara besar sahabatnya.

Aleysha tidak menghubunginya untuk bertanya. Meski hubungan mereka semakin dekat, Aleysha merasa belum berada pada tahap untuk melakukan itu. Jadi ia memilih permisi pulang lebih cepat karena masih harus berkutat dengan acara pesta Evelyn nanti sore.

Tapi langkah gadis itu terhenti tepat di tangga masuk gereja saat menemukan pundak Jeno yang terkulai lemas. Jeno tampak duduk di halaman gereja bersama seorang lelaki yang tidak Aleysha kenali, menepuk pundaknya beberapa kali. Jeno sendiri menunduk dengan satu tangan memijat pelipis.

Mungkinkah Jeno sakit?

Mengingat lelaki itu ikut sibuk kesana-kemari dalam persiapan pernikahan Evelyn.


Jemari Aleysha saling meremas, mempertimbangkan haruskah ia menyapa lelaki itu atau tidak. Dan pada akhirnya Aleysha berlalu tanpa bersuara sama sekali. Mungkin Jeno butuh waktu sendiri, pikirnya.

●●●●



"Aleysha-ssi?"

Malam harinya, ketika Aleysha sibuk memantau beberapa cake juga makanan yang tersaji disepanjang pesta, Jeno datang menyapanya dengan wajah yang masih terlihat kuyu.

"Jeno-ssi?"

Lelaki itu tersenyum manis dan mengangguk. "Masih sibuk mengurusi pesta?"

Tawa pelan Aleysha mengudara. "Hm-m. Aku harus memastikan beberapa hal meskipun sebenarnya semua sudah di handle dengan baik oleh staff-ku."

Jeno ikut tertawa pelan. "Aleysha-ssi tampak sangat perfeksionis. Tidak masalah, itu bukan hal yang buruk."

Jeno meraih dua gelas minuman dingin dan memberikannya pada Aleysha. "Apa tugasmu sudah selesai? keberatan menemaniku berkeliling?"

[✔] Metanoia | Jeno LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang