TLS [1] - Prince Playboy, Ashytar ✓

[3] :: Sebuah Rasa

N o w P l a y i n g
Galway Girl - Ed Sheeran

Selamat mengikuti kisah cinta Ashytar 💞

Bagian Tiga|Sebuah Rasa

"Gue bodoh banget sih, sampai bisa kepincut sama lo yang naruh hati ke semua cewek."

🍃🍃🍃

Pak Agus mondar-mandir mengelilingi Ashytar di ruang BP. Jawaban Ashytar yang mengatakan bahwa orang tuanya sedang sibuk, membuat beliau menghela napasnya dan pada akhirnya membiarkan Ashytar keluar ruangan.

Oh ya, omong-omong saat jam kedua pelajaran tadi, Ashytar dipanggil oleh Pak Agus, padahal, masalahnya hanya sepele, itu pun bukan murni kesalahannya, tapi sampai harus panggilan orang tua. Ucapan para alumnus soal jangan pernah berurusan dengan Pak Agus ternyata benar, karena sekali berurusan, akan panjang masalahnya.

"Cewek sialan, jadi panjang, kan, urusannya." Ashytar menendang batu kecil di lapang upacara saking kesalnya.

Batu kecil yang ditendang Ashytar terkena Auva, teriakan perempuan yang memanggil namanya di belakang membuat Ashytar menoleh. "Ashytar!" Ia mendapati Auva sedang berlari ke arahnya.

"Sakit tahu batunya." Ashytar meminta maaf kepada Auva lalu dibalas anggukan oleh perempuan itu.

"Kamu mau cokelat?" tawar Auva kepadanya. Ashytar membenarkan poni rambutnya yang turun ke dahi, kemudian menjawab tawaran Auva. "Cokelat dari mana?"

Auva tersenyum senang, baru sekarang ia sedekat ini dengan Ashytar. "Dari Papa, mau?" Ia lalu memberikan cokelat berbentuk persegi panjang dengan sampul bungkus yang didominasi warna merah.

Ashytar mengambil cokelat dari Auva. "Gue nggak suka cokelat." Raut wajah Auva berubah seketika saat ia menjawab itu. Niat isengnya malah membuat Auva benar-benar sedih.

"Eh serius? Maaf nggak tahu." Ashytar tertawa kecil melihat Auva yang cemberut sambil meratapi dua cokelat yang masih ada di tangannya.

"Gue bercanda kok, jangan tegang gitu dong." Ashytar menyudahkan tertawanya setelah dipukul pelan lengannya oleh Auva karena malu.

Anak rambut Auva berterbangan mengikuti arah angin, Ashytar inisiatif menyelipkan anak rambut itu ke belakang daun telinga Auva dan wajah mereka sangat dekat sekarang.

Auva membenarkan anak rambutnya, membuat Ashytar grogi dan tidak melanjutkan kegiatannya. Mereka tertawa-tawa kecil, lalu ia mengajak Ashytar untuk makan di kantin.