[:: Epilog ::]

991 46 54
                                    

N o w P l a y i n g
Ku Cinta Nanti - Ashira Zamita

Selamat, kalian berhasil mengikuti kisah cinta Ashytar sampai akhir 💞

Selamat, kalian berhasil mengikuti kisah cinta Ashytar sampai akhir 💞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: Epilog ::

"Tuhan nggak adil Rel. Apa nggak cukup hanya jarak yang memisahkan kita? Sekarang, bagaimana bisa gue tau kabar lo? Apa doa cukup obatin rasa rindu gue?"

🍃🍃🍃

"Gue kan pacar lo!" tegas Ashytar menatap mata Aurel dalam-dalam.

"Lo bilang gue pacar lo, bahkan di belakang gue lo masih ada pacar-pacar yang lain," ketus Aurel lalu membalikkan tubuhnya.

Ashytar memegang pergelangan tangan kekasihnya. "Tunggu, dengerin gue dulu," pintanya.

"Gue cuma mau ingetin lo ya Tar, enggak semua cewek di dunia ini, bisa lo mainin sesuka hati lo!" Aurel melepas kasar tangan Ashytar.

"Apa yang harus gue lakuin supaya lo mau maafin gue?" Ashytar masih menatap wajah kekasihnya, tapi yang ditatap justru menatap ke arah lain.

Aurel menginjak bunga yang diberikan Ashytar. "Kita putus dan jangan pernah ganggu hidup gue lagi." Kekasihnya-mantan kekasihnya itu langsung pergi berlari meninggalkan Ashytar di taman.

Saat itu juga Ashytar terbangun dari tidurnya. Keringat di dahinya bercucuran. Berulang kali ia menyeka dengan punggung tangannya sampai tidak lagi ada. Ashytar memejamkan matanya, berusaha menetralkan debaran jantungnya yang tidak karuan.

Ashytar merasa bahwa mimpi tadi terasa benar-benar nyata. Beberapa lama terduduk di atas kasur, ia memutuskan untuk membuka laptopnya.

Dua minggu belakangan ini, Ashytar masih berhubungan baik lewat telepon video dengan Aurel. Hari-hari kemarin yang berat untuk dijalani karena tidak Aurel di sisinya perlahan tidak lagi terasa. Ia sudah terbiasa jika Aurel sudah tak lagi bisa di sebelahnya.

Sudah siap, Ashytar yang masih memakai piama itu menatap layar di laptopnya.

Tidak ada jawaban, Ashytar terus menghubungi Aurel. Sudah beberapa kali, tapi perempuan itu belum menjawab hubungan teleponnya.

"Angkat dong Rel. Di sana masih sore kan? Ayo dong angkat," ujar Ashytar bermonolog. Ia menggerak-gerakkan kakinya gelisah, juga memainkan jarinya.

Pasrah, Ashytar menundukkan kepalanya. Ia mendongak, mengusap wajahnya kasar sampai belakang rambut. Mungkin, mimpinya tadi hanya sekadar bunga dalam tidurnya. Jadi, ia tidak perlu khawatir sekarang. Bisa saja Aurel sedang jalan-jalan ya kan?

"Kak! Sarapan dulu! Lo udah salat belum sih?! Udah bangun belum?!" teriak Arieska dari luar kamar. Lalu tak lama kemudian, suara mamanya terdengar untuk menyuruhnya keluar kamar juga. Ya, mereka sudah satu atap sekarang, di rumah baru. Suasana baru.

TLS [1] - Prince Playboy, Ashytar ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang