TLS [1] - Prince Playboy, Ashytar ✓

[23] :: Salah Paham

N o w  P l a y i n g
LATHI - Weird Genius ft. Sara Fajira

Selamat mengikuti kisah cinta Ashytar 💞

:: Bab Dua Puluh Tiga ::
:: Salah Paham ::

"Ternyata selama ini gue salah paham. Gue salah mengartikan rasa perhatian yang lo kasih ke gue."

🍃🍃🍃

Aldyan mencari-cari keberadaan Aurel semalaman. Ia tiba pukul satu di kafe yang pacarnya maksud. Tapi di sana, pelanggan sudah sedikit dan tidak ada orang yang dicarinya.

Sekarang, Aldyan sedang berusaha menelepon Aurel. Sesekali melihat arloji di tangan kirinya dengan gelisah. Tidak ada jawaban, beberapa kali ia coba telepon jawabannya sama, bahwa nomor telepon Aurel tidak dapat dihubungi.

"Aurel ... lo di mana sih?" lirihnya seraya melihat sekitar jalanan.

Sedari tadi Aldyan menyesali perbuatannya. Tidak seharusnya ia mengantar Claudia pulang ke rumah, tapi tidak mungkin juga ia membiarkan perempuan itu pulang sendirian. Ah kalau sudah begini ia hanya bisa terus-terusan menghukum dirinya.

Lagi, Aldyan mencoba menghubungi Aurel, tapi jawabannya tetap sama. Sampai akhirnya ia memilih untuk menelepon Claudia dan meminta saran terbaik dari temannya itu.

"Halo Di? Lo udah tidur?"

Claudia mendengar suara Aldyan yang gelisah. Samar, ia mendengar deru napas temannya itu dari telepon. "Belum, lo udah sama Aurel?"

"Gue udah ke kafe yang Aurel maksud, tapi dia nggak ada di sana. Gue lagi cari di jalanan sekitar kafe tapi belum ketemu juga. Gue harus gimana Di?"

"Lo yakin tempatnya di situ? Lo udah coba telepon?"

Aldyan terus menajamkan matanya untuk mencari Aurel di sekitaran kafe. Tapi ia tidak menemukan yang dicarinya. "Nggak ada Di, gue udah telepon berkali-kali nggak ada jawaban," balasnya dan matanya terus mengedarkan sekeliling jalanan dari dalam mobil.

Berkali-kali Aldyan menghela napas panjang, ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa jika terjadi sesuatu kepada Aurel. Ia tahu ia salah karena menawarkan Claudia untuk pulang bersamanya lebih dulu padahal ia sudah menyetujui ajakan Aurel. Tapi lagi-lagi, tidak mungkin ia membiarkan Claudia pulang sendirian malam-malam.

Aldyan akan benar-benar menyesal jika terjadi apa-apa kepada Aurel. Suara radio di dalam mobil mengisi keramaian, tapi tidak dapat menenangkan perasaannya saat ini.

"Udah pulang kali Dy, liat jam deh, udah jam satu, nggak mungkin Aurel tunggu lo dua jam."

"Gue ke rumah Aurel aja kali ya?"