[24] :: Satu Hal Yang Disadari

430 47 79
                                    

N o w P l a y i n g
And I Need You - Fiersa Besari

Selamat mengikuti kisah cinta Ashytar 💞

:: Bab Dua Puluh Empat :: :: Satu Hal Yang Disadari ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: Bab Dua Puluh Empat ::
:: Satu Hal Yang Disadari ::

"Gue nggak ada berhak atas diri lo. Maaf karena udah memperlakukan lo seperti gue memperlakukan itu kepada cewek lain."

🍃🍃🍃

"Ashytar? Lo kenapa? Kok bibir lo biru begitu?" tanya Aulia seraya menghampiri Ashytar yang baru saja datang dan masuk ke kelas.

Ashytar memaksakan senyumnya, "Nggak apa-apa, biasa aja." Pandangannya beralih menatap Aurel yang duduk di tempat biasa, hanya diam dan membaca buku.

Aulia menyentuh sudut bibir Ashytar yang luka, membuat sang empunya meringis kesakitan. "Aw!" keluh Ashytar lalu ia menarik tangannya dan merasa bersalah. "Udah diobatin?" tanyanya kepada Ashytar.

Ashytar mengangguk, "Udah sama Arieska kemarin." Keduanya masih berada di ambang pintu kelas, sampai akhirnya tersadar Aulia menarik tangan Ashytar untuk duduk di kursinya.

"Habis berantem sama siapa sih?" Ashytar tidak mungkin menjawab Aldyan dan bercerita bahwa ia bertengkar dengan laki-laki itu karena Aurel. Bisa-bisa Aulia akan merasa kecewa dan sakit hati.

Ashytar melepas tas di punggungnya, menaruhnya di atas meja. "Sama preman di halte. Nolongin cewek yang diganggu sama mereka." Ia tidak sepenuhnya berbohong, meski luka yang dibuat itu sebenarnya karena pukulan yang Aldyan layangkan kepadanya.

Bel yang berbunyi di kelasnya membuat Ashytar bangkit berdiri untuk mengambil topi di tas dan bersiap untuk upacara. Teman duduk Ashytar alias Ghivaren belum datang, biasanya laki-laki itu akan datang bersamaan dengan bel berbunyi, seperti ia saat dulu.

Ashytar memperhatikan Aurel diam-diam dari jauh saat mengambil topi. Ia benar-benar merasa bersalah karena kejadian kemarin.

Tidak sadar diperhatikan Aulia, Ashytar masih terus memandangi Aurel.

Aulia mengembuskan napasnya, mengingat-ngingat ucapan temannya yang memberi tahu bahwa perempuan itu pulang bersama kekasihnya minggu lalu. Kalau ucapan yang dilontarkan kepada kekasihnya itu belum cukup jelas membuat Ashytar menyudahi rasa sukanya kepada Aurel. Aurel harus diberi pelajaran olehnya.

"Tar, ayo ke lapangan!" ajak Aulia memecah fokus Ashytar. Ashytar memasang topi di atas kepalanya, lalu menerima ajakan Aulia untuk pergi upacara. "Ayo!"

TLS [1] - Prince Playboy, Ashytar ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang