[17] :: Sebuah Pengakuan

504 60 106
                                    

N o w P l a y i n g
Bad Liar - Imagine Dragons

Selamat mengikuti kisah cinta Ashytar 💞

:: Bab Tujuh Belas :::: Sebuah Pengakuan ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

:: Bab Tujuh Belas ::
:: Sebuah Pengakuan ::

"Gue sadar satu hal. Hati lo sempat kekunci karena ada satu perempuan yang berhasil lo cintai."

🍃🍃🍃

Aurel meletakkan buku-buku pelajaran yang baru saja dipelajari ke dalam tasnya. Setelah ini adalah jam istirahat, dan ia harus sudah bersiap-siap sebelum bel berbunyi karena nantinya, kantin akan penuh dengan orang-orang lapar.

"Zi, mau ke kantin nggak?"

Kenzie menoleh sebentar, sebelum akhirnya kembali fokus dengan kegiatannya dan mengabaikan panggilannya.

"Zi? Lo masih ngambek sama gue? Cuma gara-gara gue nggak cerita Aldyan nembaknya kayak gimana?"

Bibir Kenzie mengerucut, tangannya masih sibuk menulis catatan yang sebetulnya bisa dikerjakan nanti. Aurel yang merasa tidak bisa hidup tanpa Kenzie itupun akhirnya mengalah dan akan menceritakan kejadian yang diminta Kenzie kemarin.

"Gue bakal cerita, tapi nanti, di kantin. Temenin gue please."

"Janji bakal cerita?" Jari kelingking Kenzie terulur ke arah Aurel. Mau tidak mau, Aurel menautkan jari kelingkingnya dengan milik Kenzie karena ia juga tidak mau berlama-lama perang dingin dengan sahabatnya itu.

Kenzie akhirnya ikut berdiri, ia lalu berjalan berdampingan dengan Aurel menuju kantin. Seperti dugaan Aurel, kantin penuh, padahal bel istirahat belum berbunyi, tapi ya mau bagaimana lagi? Tidak mungkin mereka beristirahat saat jam pelajaran.

"Lo mau beli apa? Gue yang beliin, lo cari tempat duduk aja sana."

Mata Kenzie berbinar, ia senang karena tidak perlu mengantre panjang. "Gue beli...." Pandangan Kenzie menyoroti satu per satu pedagang yang sepi pengunjung, ia juga tidak mau membiarkan Aurel kelamaan mengantre. Hingga akhirnya ia memilih batagor karena tidak terlalu ramai. "Batagor aja deh, nggak terlalu rame tuh."

"Ya udah sana, cari tempat duduk." Setelahnya, Kenzie pergi meninggalkan Aurel. Matanya mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk yang kosong. Beberapa langkah berjalan akhirnya ia menemukan tempat duduk kosong di ujung kantin.

Aurel melipat tangannya di dada, matanya yang tajam membuat siapapun yang berada di dekatnya merasa segan untuk sekadar menyapa. Padahal ia sama sekali tidak ada keinginan untuk memiliki wajah jutek seperti sekarang. "Batagor sepuluh ribu Pak!"

Selagi menunggu, Aurel melihat sekeliling kantin. Mencari makanan yang ingin ia makan nantinya, tapi rasanya ia ingin pesan makanan online saja saking bosennya dengan makanan yang berada di kantin sekolah.

TLS [1] - Prince Playboy, Ashytar ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang