"Anakku, segeralah kamu turun kebawah dan ganti pakaian mu, kamu harus rapi hari ini. Hm?" Ucap perempuan yang sudah hampir kepala 4 tapi tetap awet muda itu sambil mengusap kepala anak satu-satunya itu.
"Ndee eomma" jawab jimin sambil membuat sedikit senyuman diwajah nya yang nampak seperti bayi.
Jimin mengangkat jas yang sudah disiapkan ibunya diatas kasur. Sambil berkata pada dirinya sendiri "aku benci hal ini. Apa yang harus ku lakukan?arghh"
Setelah bergulat dengan dirinya sendiri, jimin pun berdandan dengan rapi, dan turun kebawah dengan menggunakan jas hitam dengan dasi di lehernya dan rambut yang dibelah ke sisi kiri.
"Ohh itu dia sang pangeran sudah turun."
"Jimin beri sambutan"
Ucap ayah dan ibunya."Anyeong hasyeo, maaf menunggu lama" jimin membungkukkan badannya sambil melempar senyuman manis pada keluarga kim.
"Tidak apa-apa nak, sebenarnya kami juga meminta maaf karena harus melibatkan mu dalam hal ini secara tiba-tiba"ujar pak kim han jun sambil melontarkan tawaan. Dia adalah rekan bisnis ayah jimin.
"Aigoo, tidak mungkin pak tak perlu meminta maaf begitu, mari semua silahkan duduk" jawab ayah jimin mempersilahkan orang-orang yang berada di ruang makan itu untuk duduk.
Sebenarnya ini adalah sebuah acara perjodohan yang dibahas hanya dengan satu pihak. Jimin dan Ara anak dari keluarga kim sama sekali tak mengetahui apa tujuan mereka mengadakan makan malam secara tiba-tiba. Hanya orang tua mereka yang membahasnya tanpa menanyakan persetujuan anak-anaknya.
"Ahjumma tolong bawakan hidangannya" pinta tuan park pada asisten rumah tangganya dengan ramah.
"Silahkan cicipi hidangan yang disediakan kami" ujar nyonya park dengan ramah dan senyum lebar.
"Haha, tentu nyonya, kami sangat senang tapi tidak perlu repot-repot sebenarnya."jawab nyonya kim.
"Iya, sebaiknya kita membicarakannya sambil berjalan saja." Ujar tuan kim.
"Emm, ayah sebenarnya apa yang akan kita bicarakan? Aku tak sabar ingin mengetahuinya" ucap Kim Ara sambil menatap ayahnya dan melebarkan bibirnya.
"Sebenarnya kami sudah membicarakan pertunangan kalian. Kita rasa bila kalian menikah dan meneruskan perusahaan kita maka itu akan baik bagi masa depan perusahaan dan kalian juga." Ucap tuan kim dengan santai sambil menatap Jimin dan Ara.
"Apa? Ttapi bbagaimana mungkin?! Kita sama sekali belum terlalu dekat. Mana lagi ara... Dia..."
"Aku sudah punya pacar, aku juga kenal jimin karena dia teman baik pacarku juga ayah" ucapan Ara memotong perkataan Jimin.
"Tapi itu tidak apa, kalian tentu bisa mengenal dulu, kita juga tidak terburu-buru." Ucap nyonya kim.
"Iya, itu betul. Ara bisa menyamankan dirinya dulu dengan jimin lagi pula ini demi kebaikan kalian."sambung nyonya park.
" hmm, aku permisi dulu sebentar." Jimin meminta ijin dan beranjak pergi dari ruang makan.
"Aku juga permisi dulu." Ucap Ara mengikuti jimin.
-
"Jimin, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan?"
"Apa yang harus ku lakukan? Bagaimana cara aku menjelaskannya pada yoongi?"
"Yoongi oppa akan mengerti,tapi aku takut dia sakit hati."
"Bagaimana kalau dia tak bisa menerimanya?"
"Hmm, aku tak tau"
![](https://img.wattpad.com/cover/184718410-288-k471376.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boy With Luv
أدب الهواةBoy with luv yang satu ini adalah cerita yang sangat berbeda! Puitis? Komedi? Romance? Sad? Semuanya ada, tenang karena kita pasti punya moment itu semua tentu? Tidak terpaku pada satu suasana, hanya membuat cerita ini lebih berwarna💃 Ini gak laya...