[10] In Dark

110 4 0
                                        

Malam itu nafasnya sesak, pandangannya kabur di dalam ruangan gelap dengan lampu tidur yang menyala redup disampingnya. Jantungnya berdetak dengan cepat, nafasnya seolah tersumbat dalam kerongkongan. Kepalanya merasakan sakit yang begitu nyeri, sakit, sakit sekali hingga membuat sakit dalam kepalanya itu membuat dirinya meronta-ronta, memukuli kepala dengan tangan yang diinfus. Meringkih kesakitan, hanya dapat menjambak dan terus memegangi kepalanya, menendang-nendang udara. Air matanya mengalir begitu deras, dia menggigit bibirnya karena sudah tak sanggup mengeluarkan teriakannya.

Terlihat lampu menyala, seseorang masuk berlari menghampirinya, dia mencoba menenangkannya, berteriak-teriak memanggil dokter. Pandangannya masih kabur sampai tak mengenali siapa yang ada di hadapannya.

Dia mendengar samar di akhir kalimat dalam ruangan itu ".....harus segera dioperasi!"
Setelah itu dia melihat orang-orang yang mendorong dirinya yang terbaring, melihat beberapa hal yang terlewati.
Hingga pada beberapa saat dia tak sadarkan diri dan kembali terbangun dengan pandangan kabur, melihat dirinya sedang terbaring dalam ruangan satu penerangan yang tertuju padanya. Berbagai alat bedah disampingnya hingga akhirnya dirinya benar-benar tak melihat hal apapun selain gelap.

-

Meja seokjin dan tae perlahan di hampiri oleh sahabat-sahabat mereka. Memang setiap di bel istirahat berbunyi, mereka selalu makan bersama, mereka selalu menghabiskan waktu mereka bersama, ya tentu menghabiskan waktu muda bersama sahabat adalah hal terbaik yang akan selalu diingat.

"Yaa!! Tae taee! Kau jangan curang! Sisakan aku senjata!" Ujar hoseok

"Ohh hoseok cari saja sendiri, jangan mengemis." Jawab taehyung

"Yaa! Taehyung kau pikir kamu main sendiri? Kita kan sedang berteam taehyung jadi sisakan senjatanya untuk hoseok." Ucap seokjin

"Hey hey! Lagi pula jungkook yang menghabiskan senjatanya." Taehyung mencoba membela dirinya

"Kalau tau kalian noob, seharusnya tadi aku main sendiri saja." Ucap jungkook santai

Sementara mereka ber-4 sedang asyik main game online, jimin dan namjoon sedang berada di media sosial mereka.

"Kenapa yoongi belum kemari juga?apakah dia tidak akan kemari lagi? Ini sudah hampir masuk. Aku ingin makan duluan aku sudah lapar." Ujar taehyung yang berhenti memainkan game nya. Mereka belum membawa makanan apapun, karena mereka selalu memakannya bersama-sama dan saling menunggu. Yoongi sudah dari kemarin tidak bersama-sama dengan mereka.

"Ahh iya, apakah dia tidak akan kesini? Atau dia sedang di studio?" Tanya jimin

"Seharusnya dia mengabari kalau tidak akan kemari, atau bahkan akan ke studio sendirian." Ucap hoseok. Yoongi memang senang berada di studio, dia senang membuat lirik-lirik dan nada-nada lagu.

"Atau apakah dia tidak sekolah?" Ucap namjoon.

"Sepertinya, kemarin juga dia tidak terlihat kan? Ahh kenapa kita hampir saja melupakan kabar yoongi?! Apakah terjadi sesuatu? Kenapa aku jadi khawatir?!" Ucap seokjin gusar.

"Dari kemarin dia tidak mengaktifkan handpone nya, aku mengirimi dia pesan dari kemarin dan belum dibalas ataupun dibaca." Ucap jungkook.

"Ehmm, nanti kita ke kelasnya saja ayok?" Ucap namjoon.

Mereka pun membawa makanan mereka, menyantapnya secepat mungkin karena 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Boy With LuvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang