Episode 17 - The Prisoner

151 18 0
                                    

Kedua tangan Kim terikat ke atas. Kakinya terborgol. Sementara pukulan demi pukulan ia terima seiring pertanyaan dan ancaman. Pakaiannya lusuh, mulutnya mengeluarkan darah yang sudah mengering. Kim hanya bisa merintih kesakitan sembari berharap keajaiban.

Kim disekap di dalam ruangan yang entah di mana lokasinya. Ruangan tersebut seperti kamar kecil tanpa jendela, gelap dan kotor.

"Di mana kau sembunyikan barang bukti dan kode-kode itu?" Algojo itu bertanya kepada Kim dengan suara yang keras.

Kim hanya menggelengkan kepalanya. Kali ini bukan lagi pukulan yang ia terima, melainkan sengatan listrik. Kim berteriak sangat keras ketika alat kejut listrik itu mendarat di perutnya. Ia terkulai lemas, menggantung pada tali yang mengikatnya. Kakinya tidak kuat lagi menopang tubuhnya. Sang Algojo tertawa puas melihat Kim tak berdaya.

Beberapa saat kemudian, seseorang masuk ke ruangan itu. Kim mengenalinya dan ia sangat terkejut.

"A... aa. apaa?" Kim tidak percaya.

Orang itu mendekati Kim lalu membuka kacamata hitamnya.

"Bagaimana Detektif, sepertinya kau sangat menikmati sekali." Mario terkekeh. Ia menatap tajam mata Kim dari dekat.

"Bajingan!" Kim meludahi Mario.

Mario sangat tersinggung. Ia menendang dada Kim hingga Kim terpental ke belakang. Kim sudah hampir tidak sadar, ia sudah berputus asa dan mengira bahwa ini adalah akhir dari hidupnya.

"Sudahlah, kita akhiri saja permainan ini. Kalian tidak akan menang melawan kami. Kami tidak terkalahkan sejak dahulu. Menyerahlah dan kembalilah ke negaramu, Kim!" Mario memainkan kondisi psikologis Kim.

"Apa kau tidak ingat apa yang terjadi pada orang tuamu? Kau tidak khawatir itu terjadi juga pada anak dan istrimu?" Mario menjambak rambut Kim.

Kim tidak menjawab karena rasa sakit yang ia rasa sangat luar biasa. Jangankan berbicara, bernafas pun sulit.

"Sebaiknya kau tidak salah mengambil keputusan, Kim!" Mario meninggalkan Kim sendirian dan keluar dari ruangan tersebut bersama algojo.

-o0o-

Kepolisian melakukan penyelidikan di rumah Kim. Memeriksa warga sekitar dan rekaman CCTV jalanan. Dari rekaman CCTV terlihat penculikan tersebut terjadi pada dini hari. Bersamaan dengan kebakaran di rumah tahanan. Penculik tersebut terlihat membawa Kim dengan paksa ke dalam mobil berwarna hitam. Namun para pelaku yang berjumlah delapan orang tersebut, semuanya memakai penutup wajah. Polisi hanya menemukan secarik kertas bertuliskan pesan, "Sudahi kasus Light House atau kami akan membuat kekacauan yang lebih besar".

Sedangkan di markas, Mr. Abraham, Hasan, Rangga, Mr. Andrew, dan beberapa polisi lainnya kembali menggelar pertemuan terbatas. Mereka berdiskusi apakah kasus ini akan dilanjutkan atau dihentikan, mengingat keselamatan Kim terancam. Pilihan mereka hanya dua pilihan, melanjutkan kasus dengan konsekuensi nyawa Kim menjadi taruhan atau menutup kasus dengan harapan Kim bisa diselamatkan.

Rapat berakhir dengan kebuntuan. Mr. Abraham belum bisa mengambil keputusan. Jika dia menutup kasus artinya dia kalah. Namun jika dia melanjutkan kasus, Kim akan terbunuh dan Venom belum tentu bisa dihancurkan. Sementara Hasan masuk ke ruang kerja Kim. Hasan mencari sesuatu yang mungkin bisa membantu dia memecahkan kasus Light House jika sewaktu-waktu kasus ini dilanjutkan meskipun tanpa Kim.

Hasan memulai dari komputer Kim. Namun komputernya terkunci dengan password. Hasan mencari hal lainnya yang mungkin bisa membantu. Tak jauh dari komputer Kim, ada sebuah CD. Hasan yang sangat penasaran, membawa CD tersebut ke ruang kerjanya. Di sana ia membuka CD tersebut dengan laptopnya. Ada sebuah video dan gambar di dalamnya. Hasan memutar video tersebut.

"Jika anda menemukan video ini, itu artinya kemungkinan saya sudah tidak bersama anda lagi. Beberapa hari ini sepertinya ada orang yang mengintai saya. Mereka banyak. Apa pun yang terjadi pada saya, anda harus tetap melanjutkan kasus ini. Semua hasil penyelidikan ada di komputer saya. Sedangkan kode dan temuan lainnya ada di lemari brangkas. Namun komputer dan brangkas itu terkunci dengan password. Anda harus mencari password tersebut. Jangan pedulikan saya. Semoga berhasil dan Selamat sore."

Video tersebut hanya menampilkan spektrum suara. Namun Hasan mengenali suara dalam video tersebut. Ia segera mencari tahu password untuk membuka komputer dan brangkas Kim. Namun di dalam CD tersebut hanya ada dua berkas. Sebuah video dan sebuah gambar Bunga Sakura.

The CodesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang