(5)

47 22 1
                                    

Dari dalam rumah kayu menyeramkan itu, keluarlah seekor tikus pengerat tua bungkuk yang menampakkan wajah masam.

"Ada perlu apa kalian datang ke sini?!" tekan tikus itu sambil menaikkan nada bicaranya.

Setelah ditanya pertanyaan semacam itu, sebagai hewan yang beradab, tentu saja Flo menjawabnya dengan sopan. "Paman Kla, kami datang ke rumah Paman untuk menanyakan suatu hal," jawab Flo.

Paman Kla menaikkan sebelah alisnya lalu berkata, "menanyakan tentang apa?"

"Kami tahu kalau Paman adalah seorang ahli peta."

Paman Kla makin kebingungan karena pernyataan Flo tadi. Ia bersidekap tangan lalu menegur, "kalau kalian banyak basa-basi, akan saya usir kalian dari sini."

Mendengarnya, Aci pun membuka tasnya dan mengambil sebuah liontin. Ya, liontin kuning berbentuk bintang. Aci menggosok-gosok liontin tersebut lalu keluarlah sebuah hologram yang menampilkan gambaran peta suatu tempat.

Paman Kla terkejut melihat hologram raksasa yang tiba-tiba muncul dari liontin yang berada di genggaman Aci. Sesaat kemudian, ia pun tersenyum. Senyumnya sangat tipis sampai tidak ada seekor hewan pun menyadarinya, kecuali Aci.

Aci merasa ada yang tidak beres dengan hewan yang ada di depannya ini. Ia pun menyenggol bahu Flo agar Flo menoleh. Benar saja, setelah disenggol dengan cukup kuat, Flo berbalik sambil meringis kesakitan. "Aww... ada apa Aci?"

Aci memasang wajah serius sambil menatap lamat-lamat kedua mata coklat Flo. Setelah itu, Aci pun berkata, "ada yang ingin aku bicarakan."

Flo mengerutkan keningnya namun tetap menuruti permintaan Aci. Setelah meminta izin untuk pergi sebentar kepada Paman Kla, Flo pun mengekori Aci dari belakang.

Setelah sampai di tempat yang agak jauh dari Paman Kla, Aci pun mulai membuka suaranya. "Aku rasa orang tadi bukan orang baik-baik," terka Aci.

Lagi-lagi Flo merasa terkejut. "Hah? Apa maksudmu?"

"Entahlah. Menurutku, lebih baik kita tidak memberi tahu hal ini kepada hewan tadi."

Flo berkacak pinggang lalu membalas, "oh, ayolah Aci. Dia hewan baik. Mana mungkin seekor tikus tua bisa berbuat macam-macam kepada kita?"

"Tapi--"

"Hanya dia yang tahu cara membaca peta di liontin milikmu, Aci!" seru Flo sengit.

Aci pasrah. Ia pun akhirnya mengangguk dan menyetujui permintaan Flo. Mereka pun kembali ke tempat Paman Kla berada lalu berkata, "Paman, tolong bantu kami membaca peta ini."

"Hahaha, tidak akan."

"Kami akan memberimu beberapa bayaran!" tantang Flo sambil mengambil segenggam uang dari saku celananya.

Mata tikus tua itu berbinar saat melihat genggaman uang berwarna hijau di tangan Flo. Paman Kla tertawa lalu mempersilahkan mereka masuk. Di dalam rumah, mereka pun memulai diskusi.

Terlihat raut wajah Paman Kla seperti sedang serius berpikir. Berulang kali dia menelaah peta tersebut dari berbagai sudut. Buku-buku cara membaca peta manual tergeletak sembarangan di lantai. Beberapa kertas tampak berserak di dekat tempat Paman Kla duduk. Paman Kla benar-benar sedang berkutat dengan peta itu.

Sementara itu, Flo dan Aci hanya bisa duduk diam dan memperhatikan. Mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa mereka lakukan selain melihat Paman Kla bekerja.

Setelah beberapa jam, Paman Kla pun berteriak kegirangan dan membangunkan Aci dan Flo yang tanpa ia sadari sudah tertidur di sofa tua miliknya.

Saat dibangunkan, Aci pun langsung bertanya, "ada apa, Paman?"

"Sekarang aku tahu ini peta apa."

Flo dan Aci yang mendengarnya langsung tersenyum bahagia. "Lalu, peta apa itu?"tanya Aci

"Ini adalah peta untuk menuju ke daerah bumi selatan, tempat dimana bintang jatuh turun!" jawab Paman Kla sambil tersenyum kegirangan.

Dua hewan itu merasa senang sekali saat mendengar kabar tersebut. Mereka pun menjadi riang gembira, lalu pamit pulang kepada Paman Kla karena hari sudah larut.

"Terima kasih, Paman," ucap Flo dan Aci sambil melambai-lambaikan tangannya.

"Sama-sama," balas Paman Kla sambil tersenyum licik, "dan terima kasih karena sudah datang."

Tbc

Looking For The Star [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang