(16)

22 14 5
                                    

Karena tawarannya sudah diterima baik oleh Aci maupun Flo, Bibi merasa senang sekali. Ia melompat kegirangan lalu berkata, "akhirnya aku tidak tidur sendirian malam ini! Terima kasih semuanya. Ayo, ikuti aku!"

Bibi mulai berbalik badan dan berniat masuk ke dalam Gloomy Wood. Ia membuat gestur tangan mengajak lalu menyibak semak-semak yang ada di depannya. Flo dan Aci meneguk saliva mereka kasar. Mau tidak mau mereka harus memasuki Gloomy Wood demi sampai ke rumah Bibi. Di malam hari yang gelap, pula.

Akhirnya, mereka berdua ditambah dengan Yori pun masuk setelah menyandang tas mereka yang sebelumnya disandarkan di pohon dekat tempat mereka beristirahat. Aci memegang tangan Flo erat agar ia aman. Bersama, mereka pun mulai melangkahkan kaki mereka masuk ke dalam Gloomy Wood. Di sana, sudah ada Bibi yang menunggu mereka masuk.

Keadaan di sini sangat gelap dan mereka hampir tidak bisa melihat apa-apa. Bahkan, Aci tidak yakin apakah seekor kucing yang notabene diberkahi kemampuan melihat dalam gelap mampu berjalan seorang diri di tempat ini saat malam hari. Saat siang hari saja sudah gelap, apalagi di malam hari.

Untungnya, Bibi adalah hewan jenius. Ia merogoh saku jas laboratoriumnya lalu mengeluarkan sebuah kacamata. Itu adalah sebuah kacamata ciptaan Bibi yang bisa membuat pemakainya mampu melihat dalam gelap. "Ayo berpegangan agar tidak tersesat!" saran Flo kepada Bibi. Bibi mengangguk lalu memegang tangan Flo. Flo lalu memegang tangan Aci yang berada di sampingnya.

Mereka pun akhirnya berjalan di kegelapan menuju rumah Bibi. Suara-suara janggal mulai bisa Aci dan Flo dengar. Hawa dan suasana di hutan ini benar-benar aneh dan mampu membuat Aci ingin lari terbirit-birit dari sini.

Flo menutup mata agar ia tidak melihat sesuatu yang tidak diinginkan. Bibi yang memang sudah terbiasa dengan keadaan ini merasa biasa-biasa saja dan berjalan menuntun dua anjing di sebelahnya itu dengan santai.

Sesekali Aci bisa melihat tulang belulang hewan berserakan di beberapa sudut hutan. Ia bergidik ngeri dan memberi saran kepada Flo agar tetap menutup matanya. Setelah sampai di rumah Bibi, rencananya ia akan langsung menanyakan hal tersebut.

Entah sudah berapa ratus meter mereka berjalan namun rumah Bibi belum terlihat. Kaki mereka mulai merasa letih. Namun, saat hampir menyerah, sebuah pohon dengan rumah di atasnya terpampang di hadapan Aci, Flo, dan Yori. "Inilah rumahku," ucap Bibi, "anggap saja rumah sendiri ya."

Aci dan Flo terdiam seribu bahasa ketika melihat rumah itu. Mereka tidak menyangka bahwa ada rumah sebesar dan sebagus ini di tengah Gloomy Wood yang menyeramkan ini. Rumah pohon Bibi sangat besar dengan sentuhan gaya adanya gaya vintage di sana. "Ayo masuk," ajak Bibi ketika menyadari bahwa mereka hanya diam saja di bawah pohon tempat rumah Bibi berada.

Aci dan Flo langsung tersadar lalu menaiki tangga yang sudah disediakan oleh Bibi agar mereka bisa naik ke atas rumah tersebut. Bibi memanjat duluan, lalu diikuti oleh Aci dan diakhiri oleh Flo dan Yori.

Setelah memanjat tangga tersebut, akhirnya mereka berada tepat di teras rumah pohon Bibi. "Baiklah, selamat datang di rumahku," seru Bibi ceria sambil membuka daun pintu rumahnya yang juga terbuat dari kayu. Tupai itu masuk dan langsung menghidupkan lampu. "Flo, ayo kita masuk!" ajak Aci kepada Flo, "kau juga, Yori. Ayo masuk!"

"Tidak, aku akan menyusul."

Aci merasa bingung namun ia tidak memikirkannya. "Baiklah. Tapi sebentar lagi kalian harus masuk. Di luar berbahaya."

Flo mengangguk. Setelah Aci masuk, ia mulai menoleh ke arah Yori dan langsung bertanya, "Yori, apakah Bibi adalah hewan yang baik?"

Dengan tetap memasang wajah datarnya yang khas, Yori mengangguk. "Ya, tuan. Dia adalah tupai yang baik. Aku bisa merasakan aura putih dari dirinya. Aura itu juga bisa aku rasakan di tubuh tuan Aci dan juga tuan Flo," jawab Yori mantap.

Flo menghela napas lega. Baguslah. Dengan ini berarti ia tidak perlu lagi mengkhawatirkan tupai itu. Ia pun masuk bersama dengan Yori dan beristirahat di rumah Bibi malam ini.

Tbc.

Looking For The Star [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang