(20)

30 10 0
                                    

Alih-alih meneruskan ucapannya barusan, Yori malah terbang mendekati botol berisi cairan berwarna ungu yang agak aneh itu. Saat sampai di depan botol itu, Yori menutup matanya sesaat lalu membukanya beberapa detik kemudian. Aci, Bibi, dan Flo yang melihatnya hanya bisa mengernyitkan dahi mereka bingung. Tak lama, Yori kembali ke arah Flo.

"Saya sebenarnya tadi masih ragu perihal cairan apa itu. Tapi, setelah saya memeriksa botol itu dengan kekuatan ajaib saya, cairan itu aman untuk diminum," jelas Yori, "lalu, setelah meminumnya, kalian akan dihadiahi kekuatan dari ogre tersebut."

Aci mengusap-usap dagunya sambil memejamkan matanya. "Baiklah, sepertinya itu tidak berbahaya," ucap Aci sambil maju mendekati botol itu dan langsung meminumnya. Sedetik dua detik, tidak ada yang terjadi sama sekali. Aci mulai merasa bahwa dirinya ditipu oleh Yori. "Hei, Yori. Aku tidak merasakan apa-apa."

Yori kemudian berkata, "kekuatan itu akan muncul pada senjata kalian. Jika kalian menggunakan sebuah senjata maka senjata itu akan semakin besar kekuatannya."

Mendengar penjelasan Yori membuat Aci mencoba memegang pedangnya lagi. Benar saja, walau hanya memegang gagangnya saja ia sudah bisa merasakan kekuatan mulai mengalir di pedang itu. Ia mencoba mengayunkannya dan sebuah pohon langsung terbelah menjadi dua.

Flo dan Bibi melongo tidak percaya. Akhirnya, mereka pun meminum cairan tersebut seperti Aci dan langsung memegang senjata mereka masing-masing. Sama seperti Aci, mereka berdua mulai merasakan ada kekuatan besar yang memancar dari senjata mereka masing-masing.

Bibi mulai mencoba senjatanya. Ia mengunci sasarannya ke arah sebuah pohon lalu menarik pelatuk. Ternyata, peluru tersebut berubah menjadi besar dan mampu menembus beberapa pohon. Ia kembali terkejut sekaligus merasa senang karena berhasil mendapat kekuatan hebat.

Kini giliran Flo pula. Ia mulai melihat-lihat benda apa kiranya yang akan ia jadikan sebagai target panahnya. Setelah menemukan sebuah daun yang mulai jatuh dari sebuah pohon, ia mulai melepaskan anak panahnya. Ternyata, anak panah itu tepat mengenai sasaran apapun yang ia inginkan dan akan kembali lagi ke arahnya. Flo merasa senang sekali. Kini, ia bisa memanah sesuatu dengan tepat sasaran.

Saat mereka sedang asyik menguji kekuatan mereka, tiba-tiba Yori menyadari sesuatu yang sangat berbahaya datang. Ia mendengar suara ribuan langkah kaki mendekat ke arah hutan Gloomy Wood. Ia mulai memberitahukan hal itu kepada tuannya. Aci terkejut. "Benarkah?" tanyanya ketakutan. Yori mengangguk pelan lalu kembali mendengarkan dengan seksama. "Aku tidak tahu pasti apa itu sebenarnya. Tapi, dapat dipastikan kalau jumlah mereka sangat banyak. Lebih baik kita pulang dulu ke rumah Pohon Bibi untuk memeriksanya," usul Yori.

Setelah mengatakan penjelasan Yori kepada Bibi dan Flo, mereka sepakat untuk langsung berlari menuju rumah Bibi. Mereka terus berlari sampai akhirnya rumah pohon Bibi sudah berada di depan mata mereka. Mereka langsung menaiki tangga dan masuk ke dalamnya. Bibi mulai berlari ke lantai paling atas dan mengambil teropong yang ia simpan di pojok ruangan.

Bibi mulai melihat menggunakan teropong. Ternyata, apa yang dilihatnya benar-benar mengerikan. Itu adalah Tuan Dabula dan pasukannya yang berjumlah sangat banyak. Mereka menuju ke Gloomy Wood dan sebentar lagi akan sampai ke rumah pohonnya.

Bibi kemudian berlari kembali ke bawah dan menemui Aci serta Flo. Ia berteriak, "ikuti aku sekarang! Ini sangat penting!"

Aci dan Flo tersentak kemudian berlari mengikuti Bibi. Tujuan Bibi adalah laboratorium miliknya. Saat sudah sampai di laboratorium, ia mengambil sebuah kunci dan langsung menekan tombol yang ada di kunci tersebut. Beberapa detik kemudian, lantai laboratorium terbuka dan sebuah mobil muncul ke permukaan.

"Kita akan menuju Riddleshore menggunakan mobil ini. Ayo, cepat naik!"

Tbc.

Looking For The Star [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang