Aci dan Flo makin mundur ke belakang setelah melihat penampilan tupai yang 'katanya' mendiami Gloomy Wood ini. Namun, bukan tanpa alasan mereka merasa ketakutan. Gloomy Wood adalah hutan menyeramkan yang bahkan tidak ingin dilalui oleh angin. Bahkan, hewan apa saja yang bisa tinggal di hutan terkutuk itu pasti sudah bersekutu dengan setan.
Dan lagi, tupai di depan mereka saat ini penampilannya sangat aneh. Jas laboratorium putih melekat di tubuh hewan pengerat itu. Rambutnya berbentuk cepol acak-acakan dengan satu penjepit rambut berbentuk biji kenari terpasang di sana. Jangan lupakan juga kacamata berukuran raksasa yang membuat tupai itu makin terlihat seperti seorang ilmuwan gila.
Bibi merasa kebingungan dan menelengkan kepalanya ke kanan. Ia menekuk alisnya lalu berkata, "kenapa kalian tetap mundur?"
Tupai betina itu maju mendekati Aci dan Flo. Flo tidak tinggal diam. Tangannya ia gunakan untuk mencari benda apa saja yang ada di belakangnya untuk dijadikan sebagai alat perlindungan diri. Beberapa detik kemudian, ia berhasil menemukan sebuah ranting kayu besar dan langsung menodongkannya ke arah Bibi. "Jangan macam-macam dengan kami, hewan aneh!" ancam Bibi, "pergi atau aku akan melemparmu dengan kayu ini!"
Sadar bahwa dirinya terlihat menyeramkan di mata dua ekor anjing itu, Bibi akhirnya paham dan mundur guna menjaga jarak antara dirinya dan kelompok Aci. Ia menepuk-nepuk jas laboratorium miliknya lalu tersenyum. "Wah, tenanglah. Aku tidak bermaksud jahat. Aku hanya penasaran dengan asap yang muncul dari dekat Hutan Gloomy Wood jadi aku mendekati sumber asap itu. Ternyata, ada kalian di sana. Karena menurutku kalian adalah hewan baik, maka aku berniat untuk berkenalan dengan kalian," jelas Bibi panjang lebar, "jadi, aku akan mengulanginya lagi. Namaku Bibi dan senang bertemu dengan kalian."
Bibi menyodorkan satu tangannya ke arah Aci. Aci yang tidak fokus diam saja ketika Bibi menawarinya bersalaman. Untung saja, kesadaran Aci kembali beberapa saat setelahnya dan membalas sodoran tangan Bibi. "Namaku Aci, dan ini Flo. Sedangkan peri itu bernama Yori. Senang juga bertemu denganmu, Bibi."
Bibi tersenyum. Selanjutnya, ia beralih ke arah Flo. Ia melakukan hal yang sama dengan hal yang ia lakukan barusan. Bibi menyodorkan tangan kanannya dan berusaha mengajak Flo berkenalan. Flo masih merasa ragu namun ia tetap membalas permintaan untuk berkenalan dari Bibi. Ia membuang tongkat kayu yang ada di tangannya dan membalas salaman Bibi. Dengan wajah cemberut dan tatapan mata yang sinis, Flo mulai berkenalan dengan Bibi. "Namaku Flo dan aku tidak akan segan-segan menyakitimu jika kau menyakiti Aci."
Bibi hanya tersenyum. Tupai betina itu sudah terbiasa diperlakukan seperti ini. "Aku tidak akan menyakiti kalian, janji," ucap Bibi sambil menyilangkan jari telunjuk dan jari tengahnya sehingga membentuk simbol seperti orang yang bersumpah. "Oh iya, apa kalian tidak takut jika harus bermalam di tempat gelap seperti ini?" Bibi bertanya sambil menengadah ke arah langit dan melihat-lihat awan malam hari yang sedang berjalan lambat di udara. "Sebentar lagi akan hujan. Rumah pohonku tidak jauh dari sini dan lebih baik kalian beristirahat di sana saja. Lagipula, di sini tidak aman. Kalian bisa saja dimakan oleh monster karena tidak mempunyai tempat perlindungan," jelas Bibi sambil menakut-nakuti dua anjing itu.
Flo bergidik ngeri memikirkan perkataan Bibi yang mungkin ada benarnya juga. Di sebelahnya, Aci ikut melihat ke arah langit dan merasa bingung. "Bagaimana kau tahu bahwa sebentar lagi akan turun hujan?"
"Oh, mudah saja. Kau lihat awan yang bergulung di sebelah sana? Itu adalah awan yang akan membawa hujan. Ah maaf, badai lebih tepatnya," jelas Bibi sambil menunjuk ke arah salah satu awan. "Jadi bagaimana? Kalian akan tetap di sini atau beristirahat di rumahku?" tanyanya lagi.
Aci menatap wajah Flo yang ketakutan setengah mati. Dengan wajah takut, Flo mengangguk menyetujui tawaran Bibi. Aci terlihat berpikir sebentar sambil menimbang-nimbang keputusan apa yang akan ia buat. Akhirnya, ia pun menerima tawaran dari Bibi. "Baiklah, kami mau."
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking For The Star [END✓]
AdventureBumi tahun 30XX, tahun dimana semua manusia telah musnah dan hewan-hewan bertransformasi menyerupai manusia. Di dunia yang baru inilah Aci, seekor anjing ras Shiba inu yang sehari-hari bekerja sebagai penambang tulang di Desa Doggyville tiba-tiba me...