Baru saja Aci melangkahkan satu kakinya keluar, seseorang memanggilnya dari jauh
"Aci, aku ikut!"
Aci menoleh ke arah sumber suara dan mendapati kawannya Flo, kawannya semasih kecil sedang berteriak sambil melambai-lambaikan tangannya dari ujung jalan.
Flo adalah tipikal anjing Puddle betina yang biasa kau lihat di perpustakaan sambil membaca bertumpuk-tumpuk buku. Namun di sisi lain, Flo juga tipe anjing yang bisa kau lihat melakukan berbagai kegiatan olahraga setiap pagi.
Bisa dibilang, Flo adalah cerminan seorang nerd yang sehat. Hidupnya tidak melulu membaca dan berdiam diri di dalam kamar. Selain itu, kebiasaannya dalam berolahraga tersebut menunjang pekerjaannya sebagai penambang tulang seperti Aci.
Tanpa menjawab, Aci melanjutkan langkahnya ke Gunung Myow. Suara gemerincing yang berasal dari kalung milik Flo makin lama makin berisik menandakan bahwa dirinya makin dekat dengan Aci.
Dan benar saja, beberapa saat kemudian dirinya sudah ada di sebelah Aci dan berjalan bersisian dengannya.
"Aci...."
"Apa?" balas Aci enggan.
Flo merasa kesal dengan sikap Aci yang begitu dingin dan agak sedikit... ya, judes.
Flo pun berkata lagi, "Kau mau kemana?"
Aci menoleh dan menatap malas wajah Flo. "Bukankah sudah jelas jika aku akan ke Gunung Myow untuk menambang tulang? Lihat pakaianku! Lihat juga peralatan menambang dan tas yang sedang aku sandang ini! Sangat jelas bahwa aku akan menambang hari ini."
"Oh iya, aku lupa."
Aci kembali menghadap ke depan dan fokus dengan jalan yang ada di hadapannya. Tidak ada lagi pemandangan indah di daerah sini. Hanya ada hutan bambu yang mengelilingi jalan setapak kecil yang tengah Aci dan Flo lalui sekarang.
"Umm...tidakkah kau ingin bertanya pertanyaan yang sama kepadaku?" Flo kembali bertanya sambil tersenyum jahil.
Mendapati pertanyaan bodoh tersebut, Aci pun spontan menepuk jidatnya dengan tangannya. "Bodo!" balas Aci kesal.
Flo tertawa dan kembali berjalan mengejar Aci yang ternyata sudah berada jauh di depannya meninggalkan dirinya.
Setelah beberapa saat, sampailah mereka berdua di pintu masuk depan Gunung Myow. Pernah suatu waktu Aci merasa heran perihal mengapa ada pintu masuk di depan Gunung Myow. Ada penjaganya pula. Namun, pertanyaan itu sudah Aci pendam lama karena sampai sekarang ia belum tahu apa jawabannya. Lagi pula, hal itu juga tidak penting untuk Aci pikirkan.
"Datang cepat lagi hari ini kamu, Aci," celetuk penjaga Gunung Myow yang tengah memeriksa kartu anggota penambang milik Aci.
Aci tidak menjawab dan masuk ke dalam Gunung Myow setelah diizinkan oleh penjaga tadi. Ia tak begitu memikirkan keberadaan Flo yang sudah hilang dari sisinya. Maklum, tadi Flo bilang bahwa dia akan menyusul setelah menyelesaikan pekerjaan pentingnya sebentar.
Aci memasuki tenda penambang miliknya dan mengeluarkan peralatan-peralatan menambang miliknya. Cangkul, ember, sekop, tali, dan alat-alat lainnya satu per satu Aci keluarkan.
Aku melupakan satu hal, Aci membatin.
Aci menoleh ke kiri dan ke kanan untuk mencari seseorang yang dapat meminjamkannya sebuah barang, yaitu sarung tangan penambang.
Bagi setiap penambang tulang seperti Aci, tidak membawa sarung tangan penambang sama saja seperti merelakan tangan mereka untuk terluka parah. Tentu saja Aci tidak ingin hal itu terjadi.
Aci pun keluar dari tenda miliknya dan berjalan ke sana ke mari mencari seseorang yang memiliki sarung tangan lebih untuk bisa dipinjam olehnya.
Saat itulah, Aci melihat Flo sedang berdebat sengit dengan seseorang.
"Flo?" ucap Aci kepada dirinya sendiri.
"Kenapa dia berada di situ?"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking For The Star [END✓]
AvontuurBumi tahun 30XX, tahun dimana semua manusia telah musnah dan hewan-hewan bertransformasi menyerupai manusia. Di dunia yang baru inilah Aci, seekor anjing ras Shiba inu yang sehari-hari bekerja sebagai penambang tulang di Desa Doggyville tiba-tiba me...