~who is he?~

32 6 0
                                    

"Maksud abang apa sih? Gai cuma mau ngambil bola kenapa abang tonjok?" Protes Roy

"Lagian dia juga udah minta maaf sama abang!" Josh ngegas

"Ga tau apa apa ga usah ikut campur!"
Jawab teman dari orang yang nonjok Gai

"Masih barani sama kita?" Tanya salah satu lagi dari mereka.

"Gai kan udah minta maaf masih kakak tonjok. Seharusnya kita yang nanya gitu! " Perry ngegas

"Iya!" Temen temen Gai.

"Kalian semua ga tau, aku punya dendam sama dia. Dia yang ngebuat orang yang aku suka pergi dari aku" Orang yang nonjok Gai mulai berbicara dia sambil nunjuk nunjuk Gai.

"Dia yang ngebuat aku dan orang yang aku suka jauh. Orang yang ku suka lebih milih dia dari pada aku." Lanjut nya

Siapa orang yang dia suka?
Pita?
Benar dia menyukai Pita.

Lalu siapa dia?
Kenapa dia ditakuti banyak orang?
Dia adalah Kai. Lucu kan nama orang yang menyukai pita disini hanya beda huruf depannya saja.
Dia adalah anak dari kepala sekolah. Apapun bisa ia lakukan. Tapi untuk mendapatkan Pita? Dia tidak bisa. Itu karena ketidak mauan Pita. Dia takut dengan Kai karena sifatnya itu.

"Abang ga berhak salahin Gai karena Pita pindah. Itu kemauan keluarnya bukan karena Gai. Abang pikir Gai rela? Gak Gai gak akan rela. Gai udah lupa masalah Pita. Bukan berati Gai lupain pita. Abang juga ga berhak nyalahin Gai karena Pita lebih milih Gai."

Bughh

Di tonjok lagi tu, adu aku kasian Gai :"v

"Aaagghh" Ringih Gai

Teman teman Gai langsung maju tapi ditahan apa Gai.

"Udah jangan malah bikin tambah ribut" Ucap Gai

"Gua ga trima temen aku di gituin padahal ga salah" Ucap Mavin.

"Biar Gai dulu yang bicara"

"Abang ga berhak juga nonjok Gai. Dengan sikap abang yang kaya gini menjadi pita semakin ga mau deket sama abang. Pita ga pantes deket sama abang, dengan sikap abang yang kasar dan egois. Pita ga suka dengan sifat orang yang kaya gitu."

Perkataan Gai itu membuat Kai terdiam.

"Tunggu pembalasan dariku"

Lalu dia pergi bersama teman temannya meninggalkan Gai dan teman temannya.

"Gai pipi kamu lebam" Ucap sid

"Ga papa kok, udah yuk kita pulang aja" Gai tersenyum.

"Ayooo" Josh yang jawab yang laen cuma ngangguk.

🐼

Pas sampe di rumah Gai langsung ke rumah Pita. Dia takut kalo mami tau nanti dia di marahin.

Pas Gai lagi duduk di kasur.

"Sayang..."

"Eh mami"

"Gimana sekolahnya?"

"Kaya biasanya kok mi, tadi Gai main basket dulu sama temen temen Gai" Katanya sambil menutupi luka lebamnya.

"Pipi kamu kenapa sayang?"

"Ahh gapapa kok mi, kaya mami ga tau aja kalo anak cowok main basket" Dia berbohong kepada maminya.

"Hati hati dong sayang... Terlalu semangat ini pasti " Ucap mami sambil memegang bagian yang lebam.

"Aarrgghhh jangan di pegang mi" Gai meringis kesakitan.

"Iya Iya, sekarang Gai mandi aja dulu. Bau kringat"

Lalu Gai mandi.

Begitu lah kabar Gai. Ada  baiknya ada enggaknya. Mungkin lambat laun dia juga akan seperti Pita yang melupakannya.

Masalah belum mendatanginya lagi. Dia sudah bahagia dengan temannya sekarang. Kai bilang ia akan membalas Gai tapi sudah tak kunjung dia membalas.

🦄

Part terpendek :v

Aku mau bilang

TERIMAKASIH BUAT KALIAN YANG MEMBACA DAN MENDUKUNG CERITA INI HUHU 😭💙

YANG BACA UDAH ADA 100 MAKASII YA MESKI HANYA BARU 100 KAN SENENG YA HEHE😅

SEKALI LAGI TERIMAKASIH YAA KALIAN NETIJENKUU 💙

TERUS PANTENGIN CHAPTER SELAJUTNYA YA💙💙💙


-dst2907

My Close FriendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang