TWENTY ONE

2.4K 342 16
                                    

Rike tersenyum memperhatikan (Namakamu) dan Iqbaal yang terdiam dan fokus dengan makanan mereka.

"Gimana sama malam pertamanya?" Iqbaal dan (Namakamu) membulatkan matanya lalu saling menatap.

"Malam pertama? malam pertama apa ya bun?" tanya Iqbaal ragu.

"Loh semalem kalian sekamar loh" ucap Rike menggoda.

"Bu-bukan bunda kita sekamar tapi tidak sekasur" ucap (Namakamu) menunduk malu.

"Iya-iya bunda percaya kok buruan sana berangkat keburu siang" Iqbaal maupun (Namakamu) mengangguk lalu menyalimi Rike.

"Assalamualaikum"

"Walaikumssalam..hati-hati ya.."

"Dasar remaja jaman sekarang"


**

Iqbaal maupun (Namakamu) tidak membuka suara sejak tadi hanya diam. Ah! kenapa ini membuat mereka canggung? Aneh!

Iqbaal mengas motornya membuat (Namakamu) reflek memeluk perut Iqbaal dan itu juga yang membuat Iqbaal sesekali mengumpat jantungnya ketika gadis itu tiba-tiba memeluknya.

(Namakamu) terkejut dan ingin melepas pelukannya namun Iqbaal menarik tangannya cepat membuat dirinya terkejut lalu mengurungkan niatnya untuk melepas pelukan itu.

"Jangan dilepas" (Namakamu) mengangguk menuruti Iqbaal lalu menyenderkan kepalanya di punggung Iqbaal. Rasanya sudah lama ia tak memeluk Iqbaal seperti ini ia begitu rindu dan nyaman.

Iqbaal tersenyum tipis saat ia merasakan (Namakamu) menyenderkan kepalanya pada punggung Iqbaal.

"Apa yang kamu rasakan saat memelukku?" tanya Iqbaal tiba-tiba.

"Nyaman" Jawab (Namakamu) tersenyum dan masih memeluk Iqbaal serta menambah erat pelukannya. Iqbaal terkekeh lalu mengangguk.

"Kalo kamu?" Skakmat! apa yang harus ia jawab jantungnya kembali berdetak lebih cepat.

"Baal? bagaimana denganmu?" tanya (Namakamu) lagi.

"Sangat nyaman, aku ingin kamu selalu memelukku seperti ini. Ini menyenangkan!" jawab Iqbaal sedikit ragu sambil mengatur detak jantungnya yang berpacu.

(Namakamu) tersenyum lalu memiringkan kepalanya tepat ditelinga Iqbaal yang tertutup helm.

"Aku suka kamu.."


**

(Namakamu) memutar bola matanya malas mendengar Salsha yang terus berceloteh tak jelas.

"Kemarin lo kemana sih?!" tanya Salsha kesal karna semalam ia menunggu gadis itu pulang tapi yang ditunggu tak kunjung pulang dan itu membuat kantung matanya hitam karna begadang menunggu gadis itu.

"Gue di rumah bang Iqbaal" Salsha membulatkan matanya kesal.

"Kenapa nggak ngabarin? kan perawatan gue jadi rusak gini lo nggak liat nih kantung mata gue jadi itemm.." kesal Salsha sambil terus mengumpat (Namakamu) yang terlihat tidak bersalah.

"Ya sorry gue khilaf" Jawab (Namakamu) santai sambil sibuk membolak-balik bukunya.

Salsha berdecak kesal ia tak terima permintaan maaf gadis itu.

BANG IQBAAL, I LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang