TWENTY-THREE

2.2K 320 12
                                    

(Namakamu) menghempaskan tubuhnya diatas kasur serta kedua tangan yang ia rentangkan matanya memejam bibirnya terus tersenyum membayangkan betapa bahagianya ia hari ini bisa menghabiskan waktu bersama Iqbaal.

"Aaaaaaaa...." (Namakamu) terkejut lalu bangkit sambil membuka matanya menatap Salsha yang tercengir.

"Sialan lo!" umpat (Namakamu) lalu kembali tiduran.

"Ye gue kira gue lagi melihara orang gila"

puk!

Salsha meringis saat mendapat lemparan guling raksasa milik (Namakamu). Dan gadis itu kini kembali memejamkan matanya.

"Lo berhasil!" (Namakamu) membuka matanya lalu terduduk menautkan alisnya menatap Salsha yang tersenyum penuh arti.

"Maksud lo?" Salsha terkekeh mendengar ucapan (Namakamu) gadis ini polos atau bodoh sih? hm untung sahabat.

"Ya lo berhasil udah dapetin hati abang lo otomatis bentar lagi lo bakal dapet kehidupan lo lagi kan?" (Namakamu)? entah mengapa ia sulit jika harus mengakui lagi sebagai seorang adik dari Iqbaal ia ingin lebih dari itu ia ingin Iqbaal bukan lagi abangnya ia sudah yakin bahwa dirinya benar-benar mencintai Iqbaal bahkan sejak dulu sebelum ada pengakuan bahwa dirinya bukan adik kandung dari seorang Iqbaal.

Entah apa yang terjadi saat ini hatinya merasa sesak ia takut akan kehilangan Iqbaal untuk kedua kalinya jika suatu hari ingatan Iqbaal kembali. Ia takut benar-benar takut.

"Gue rasa lo udah jatuh cinta sama abang lo.." ucap Salsha menatap (Namakamu) yang diam. Seharusnya Salsha tau bahwa (Namakamu) dan Iqbaal memang saling mencintai bahkan sebelum ada pengakuan dirinya bukan adik kandung Iqbaal.

"Udah ah gue ngantuk mau tidur" ucap (Namakamu) kembali tidur dan memejamkan matanya.

"Kenapa sih nih bocah? aneh.."


**

(Namakamu) masih ingat betul bagaimana Iqbaal mengajarkan mengenai soal yang menurut teman-temannya terlewat sulit memang menyebalkan si botak itu soal yang diberikan kadang tak masuk akal bahkan kadang tak sesuai dengan jurusan.Menyebalkan!

"Njirr ini lebih sulit daripada ujian hidup" gumam Salsha memijat kepalanya yang pening melirik (Namakamu) yang fokus dengan soal sepertinya gadis itu bisa mengerjakan.

"(Nam..)" panggil Salsha pelan, gadis itu menoleh mengakat alisnya.

"Contekin gue dong" (Namakamu) mengangguk lalu memberikan selembaran kertas kepada Salsha.

"Gue nggak yakin ini jawaban bener semua secara otak (Namakamu) cuman 5% doang yang muat untuk nampung kayak gini" gumam Salsha melihat jawaban dari (Namakamu)

"SALSHA APA KAMU MENYONTEK?!"

**

(Namakamu) tertawa mendengar umpatan Salsha mengenai si botak karna ketahuan mencontek.

"Ketawa aja teross" ucap Salsha membuat gadis itu menghentikan tawanya.

"Abisnya lo sih pake acara nyontek udah tau si botak matanya dimana-mana" ucap (Namakamu) terkekeh menatap Salsha yang mengerucutkan bibirnya.

"(Nam..) itu bukannya abang lo ya?"

(Namakamu) mengikuti arah yang ditunjukan oleh Salsha menyipitkan matanya. Ah! benar itu Iqbaal lalu siapa gadis yang tengah berbicara pada Iqbaal? bahkan tak hentinya gadis itu tersenyum kearah Iqbaal yang membalas senyuman tipis. Tunggu! apa? senyuman? senyum itu hanya untuk dirinya bukan untuk orang lain, egois memang. (Namakamu) segera memalingkan wajahnya muak melihat cabe sok cantik itu. Ia percepat makannya hingga mulutnya penuh dengan makanan. Salsha kembali menatap (Namakamu) lalu tertawa.

BANG IQBAAL, I LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang