TWENTY -TWO

2.4K 340 25
                                    

(Namakamu) hanya menurut saat Iqbaal menyuruhnya untuk duduk diatas kasur UKS. Sambil menatap Iqbaal yang sepertinya sedang mencari sesuatu.

"Aku itu nggak sakit" ucap (Namakamu) menatap Iqbaal yang sudah dengan kotak P3K dan baskom berisi air hangat.

Iqbaal hanya diam tak peduli dengan ucapan (Namakamu) yang kini berdecak sebal.

"Kemari tanganmu" ucap Iqbaal dingin.

"Untuk apa?" tidak menjawab pertanyaan (Namakamu) Iqbaal segera menarik tangan (Namakamu) membuat gadis itu meringis.

"Kamu membuat tanganku tambah terluka" gerutu (Namakamu), Iqbaal menatap (Namakamu) dingin membuat gadis itu memalingkan wajahnya karna tatapan serem Iqbaal.

"Biasanya abang kalo marah nggak seserem ini"

(Namakamu) meringis saat Iqbaal dengan lembut mengusap tangannya dengan sapu tangan yang sudah dibasahi oleh air hangat.

Iqbaal mendongakan kepalanya menatap (Namakamu) mata mereka saling bertemu hingga terkunci oleh pikiran masing-masing.

"Eh sorry gue ganggu.." perusak suasana! (Namakamu) maupun Iqbaal melirik Salsha yang tercengir lalu meninggalkan mereka berdua.

Iqbaal kembali sibuk dengan mengusap alkohol setelah air hangat tangan (Namakamu) memang terluka bahkan pergelangan tangannya mengeluarkan darah dan itu membuat Iqbaal khawatir. (Namakamu) sesekali meringis saat tangannya disentuh sungguh ini sangat perih dan panas tak henti-hentinya ia mengumpat Aldi karna membuat pergelangan tangannya terluka.

"Sakit?" tanya Iqbaal mendongakan kepalanya menatap (Namakamu) yang mengangguk dengan wajah melas.

"Sabar ya dikit lagi" ucap Iqbaal lalu mulai memplester pergelangan (Namakamu).

"Udaahhh.." ucap Iqbaal lalu bangkit dan mengembalikan barang itu kembali.

"Makasih ya baal" Iqbaal menoleh lalu tersenyum. Ah! senyuman itu membuat dirinya diabet mendadak.

"Tadi itu siapa?" tanya Iqbaal duduk disamping (Namakamu).

"Itu Aldi"

"Aldi?" (Namakamu) menepuk dahinya sambil mengumpat kebodohannya Iqbaal kan ingatannya hilang.

Iqbaal segera menarik tangan (Namakamu) dengan lembut.

"Jangan nyakitin diri kamu sendiri" ucap Iqbaal lalu mengusap lembut dahi (Namakamu) yang memerah yang gadis itu rasakan sendiri, kok perih ya?

"Tadi Aldi siapa?" tanya Iqbaal masih penasaran ia tak suka jika (Namakamu) diperlakukan seperti tadi dirinya bersumpah jika bertemu dengan lelaki itu lagi ia akan menghajarnya kembali.

"Mmm..dia..dia..mantan gebetan aku" ucap (Namakamu) ragu dan tersenyum kikuk. Iqbaal? lelaki itu tertawa lepas seoalah-olah apa yang dikatakan oleh (Namakamu) adalah lelucon. Apa yang lucu gila kali nih orang.

"Gebetan aja mantan" (Namakamu) mendengus lalu memalingkan wajahnya kesal Iqbaal meredakan tawanya.

"Maaf"

"Tau ah" ucap (Namakamu) seolah-olah kesal. Iqbaal tersenyum miring lalu mulai berjongkok membuat gadis itu membulatkan matanya terkejut.

"Iqbaal mau apa?!"


**

Iqbaal terus mengendong (Namakamu) memutari kampusnya selama 3x membuatnya menjadi pusat perhatian para mahasiswa-mahasiswi yang terkejut melihat Iqbaal mengendong (Namakamu). Iqbaal tak peduli dengan tatapan mereka serta rengekan (Namakamu) yang ia mau adalah mendapat maaf dari gadis itu.

BANG IQBAAL, I LOVE YOU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang