#8―Curhat w/ Tama.

40 8 11
                                    

Zian masih dalam kebingungannya dengan sosok itu. Namun, Ia tak mau ambil pusing.
Ia segera pergi ke parkiran sekolah dan mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

Zian bukan anak orang kaya. Ia juga bukan anak orang yang kurang mampu. Ia adalah anak dari seorang Ibu yang bekerja sebagai buruh pabrik dan Ayahnya yang bekerja sebagai pegawai di salah satu kantor swasta.

Kepintaran dan kecerdasan yang dimiliki Zian semata-mata adalah suatu bukti bahwa dirinya bisa tanpa harus dengan uang.

Namun, siapa yang peduli dengan hal diatas?
Semua siswa satu sekolah hanya mengetahui bahwa Zian adalah raja ganteng multitalent dan master biologi. Mereka benar-benar tidak tahu latar belakang Zian.

"Mas, ada titipan surat" kata adik Zian yang bernama Dara,

"Dari siapa cok?" tanya Zian dan mencari nama dan alamat pengirim surat

"Nggak tahu aku Mas, tadi ada orang berjubah hitam terus ngasih ini" jawab Dara polos dan berlari masuk membawakan helm kakanya

"Jubah hitam?" bingung Zian dan segera mengambil posisi duduk di kursi terdekat dan membuka suratnya dengan tidak sabar.

Shilza masih betah diatas kasur, berusaha mencari tahu seseorang di foto yang sedang berada di lockernya.

"Kenda? Lo lihat orang yang buka-buka locker gue nggak waktu pulang sekolah?" tanya Shilza dengan penuh harapan lewat telefon

"Locker? Gila aja lo masih ada siswa yang nyimpen barang disono. Bangun lu Shil. Kaga ada Shil" jawab suara Kenda yang khas dengan serak-serak basahnya

"Kaga ada? Lu emangnya kaga liat gitu? Atau kaga tahu?" tanya Shilza lagi perlahan kecewa

"Kaga tahu sih hehe, intinya mana ada sih yang ngelakuin hal aneh kayagitu Shil. Itu mah film-film jaman dulu noh yang ngode-ngode lewat locker"

"Gue takut locker gue disalah gunain Ken. Mana kunci locker sekolah kan gampang banget di duplikat"

"Lu tenang aja Shil. Sekarang lu istirahat eh minum obat dulu nah terus bobo dan mimpiin abang gue"

"Abang lo? Emang lu barusan adopsi Kaka dimane?"

"Abang J-Hope tercintahkuuu! Hahaha udah ya Shil gue mau nonton youtube dulu! Gws jeyeng!" kata Kenda mengakhiri sambungan telefonnya dengan Shilza.

Kenda memang kpopers dan dia army. Menjatuhkan hatinya penuh pada BTS, bias dia J-Hope dan Kenda sering ribut dengan Fesya karena Fesya Exo-L dan ngebias Chen.
Lah ngapa ceritain ini sih?

Shilza menuju daftar kontak berikutnya yaitu Nia. Salah satu sahabat persatuan gilanya yang hobi banget jadi detektif Conan.
Tunggu. ..
Detektif Conan? YA!
DETEKTIF!
Shilza dengan semangat menekan tombol telefon dan berharap Nia bisa membantunya memecahkan kasus peneroran ini.

"Ah kok dia di panggilan lain sih? Pasti lagi bucin dah" kesal Shilza dan merebahkan tubuhnya.

'Drttt... Drttt..' getaran dari handphone Shilza yang terdapat panggilan masuk dengan nama yang jelas di layarnya tertera TAMA.

"Halo? Shilza? Lo nggak masuk kenapa? Kok lo kemaren nelfon gue? Kangen ya lo shil?" suara Tama penuh dengan banyak pertanyaan

"Idih! Kangen lo? Ngarep ah lo. Tam! Lo kemaren kemana sih, gue kan butuh banget lo waktu kemaren. Btw ..."

"Btw apa Shil? Lo ada masalah ya? Gue ke rumah lo sekarang aja ya?" tawar Tama yang jarak rumahnya dengan Shilza hanya berbeda blok perumahan

"Nggak Tam, gue nggak apa-apa. Lo mau ngapain kesini? Besok pelajaran matematika peminatan. Lo lupa? Woi!"

Panggilan masih berlanjut dan belum terputus. Tetapi dari Tama, tidak ada suara sama sekali. Padahal, Shilza ingin sekali mengeluarkan dan melepaskan uneg-unegnya tentang kemarin.

"Tama? Lo lagi berak ya? Dimana sih lo?" tanya Shilza berdecak kesal

"Buka pintu rumah lo Shil! Capek gue nih!" suara dari Tama dan terdengar napasnya yang terengah-engah.

Shilza turun dari kasur, Ia sekarang tidak takut dan mengira orang jahat seperti kemarin lagi karena Tama sudah mengirim pap dirinya yang sedang berada di teras rumah Shilza.

"Woi Tama!" panggil Shilza saat melihat Tama yang keringatan dan bajunya yang basah. Shilza melirik ke kiri dan kanan, mencari keberadaan motor Tama

"Lo jalan kaki? Motor lo mana Tam?" tanya Shilza bingung

"Nanya tuh atu-atu ngapa Shil, hosh hosh" Tama masih terasa kecapean. Shilza peka, Ia segera ke dapur dan menyajikan segelas air dingin untuk Tama.

"Motor gue dipinjem temen. Gue tadi dikejer anjingnya Pa Jojo, udah gitu celana gue digigit. Terus tuh anjing tetep ngejer gue padahal celana gue udah bolong lho gara-gara tuh ANJING" kesal Tama menjelaskan dan menekankan kata anjing di akhir kalimatnya

"HAHAHAHAHAHA NGAKAK PARAH LO TAM! SURUH SIAPA LO KESINI JALAN KAKI? GABUT YE LU? HAHAHA" tawa Shilza benar-benar pecah mendengar cerita Tama.
Tama hanya mendumel dan memgambil posisi duduk di dekat Shilza.

"Lo ada masalah katanya? Cerita aja ngapa"
Shilza mulanya ragu namun hati kecilnya mengatakan Ia harus menceritakannya pada Tama, hanya Tama yang bisa Ia percayakan karena hubungan mereka yang juga sudah cukup lama.

"Lo punya rasa curiga sama seseorang nggak? Atau lo yakin orang itu pasti yang ngelakuin?" tanya Tama meintrogasi bak polisi, setelah mendengar runtutan kejadian teror Shilza

"Hmm ada sih, terus juga gue dikirim foto gitu sama orang yang nggak dikenal dan itu orang yang gue curigai" jawab Shilza mengingat cowo teman sebangkunya di ruangan ujian

"Lo yakin dia yang ngelakuin? Lo pikir berkali-kali deh*sambil main musik dj" kata Tama malah keterusan bernyanyi
*: lagu di tiktok mwehehe.

"Lah malah nyanyi lu tam! Udeh ah belajar matematika peminatan yok! Susah tau ga, mana gue harus ujian susulan lagi! Ah sial banget sumpah" kata Shilza curcol

"Ogah banget gue belajar! Mending main PUBG!"

"Ett dah gue curiga dah kok lo bisa pinter sampe jadi murid kesayangan guru tapi gini aslinya yak?" selidik Shilza menatap Tama yang tersipu malu padahal tatapannya ke layar handphonenya

"Apaan sih lo Shil liatin gue kayagitu! Udeh ya saran dari gue pokoknya lo hati-hati aja. Dan turutin apa kemauan dia" saran Tama sebelum bangkit dan menutupi pantatnya dengan kedua tangan

"Tapi kan... Eh btw lo pake celana gue aja ya! Rumah lo kan masih jauh!" Shilza pergi ke dalam kamarnya mengambilkan celana pendek yang tidak terlalu tipis yang sudah lama tidak dipakai

"BUSED! LO YAKIN GUE PAKE CELANA HELLO KITY GINI?!" kesal Tama melihat sosok dirinya di depan kaca jendela setelah selesai bersalin

"Ya gimana ya Tam, kan gue cewe dan cuman itu celana pendek gue, yang udah gue jarang pake. Lagian daripada lo pake celana yang belakangnya bolong kan? Hehe" cengir Shilza dengan muka puas

"MALU GUE COKK!" Seru Tama dan enggan untuk pulang dengan celana hello kity milik Shilza

"Udeh ah jangan alay lo! Cepetan sono pulang nanti Emak Atih nyariin, gue ngga tanggung jawab lho!" kata Shilza tertawa dengan puas melihat Tama yang berjalan pulang dengan bangganya mengenakan celana pendek hello kity.

Shilza merasa sangat senang dan lega saat sudah mengeluarkan uneg-unegnya pada Tama. Ia merasa lebih tenang sekarang.

"Tunggu.."
"Kok Tama bisa tahu kalau si peneror mau minta sesuatu? Dan nyuruh gue harus nurutin kemauannya?"
.
.
.
Ayo terus like, comment dan boleh juga saran yang membangun!
VOTE YA VOTE. 🔥🍁
Vote kalian sangat berharga🍁- author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Friend.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang