Seoul 2016. 00:21 KST
Dorm Bangtan.
Seokjin sudah kembali dan Jungkook masih saja latihan hingga tengah malam. Karena risih akhirnya Seokjin menegur.
"Ini sudah pukul 00:21 kenapa belum tidur?" Seokjin setelah melihat jam di tangannya.
"Apa pedulimu?!" Jungkook.
"Yaa kenapa kau berkata seperti itu?" Seokjin mematikan musik.
"Kau tidak perlu berpura-pura baik dan simpatik."
"Kau mulai lagi. Aku hanya takut kau sakit."
"Nyatanya hyung adalah orang yang paling menyakitiku. Hyung sudah di tolak tapi masih saja tidak punya malu." Jungkook. Seokjin mengingat kejadian tadi dan sadar mungkin Jungkook melihatnya.
"Yaa kau salah paham. Aku hanya ingin menjadi seorang kakak untuk Raahyu." jelas Seokjin.
"Kebohonganmu terlalu nyata hyung. Jika kau ingin bertarung jangan memukulku dari belakang. Jangan menjadi pengecut!"
"Pelankan suaramu. Ini Dorm Bangtan!"
"Kenapa? Kau merasa harus di hormati hanya karna kau lebih tua? Kau pikir aku takut?" Jungkook lalu pergi. Beku sudah Seokjin di buatnya.
Keesokan harinya pagi-pagi sekali para member sudah bangun dan bersiap-siap berangkat menyelesaikan Job mereka yang bertumpuk.
Hari ini bisa dibilang sangat melelahkan karna mereka masih dalam masa promosi album baru dengan lagu DNA, Mic Drop dan Go Go. Selama manggung Jungkook nampak menjauh dari para member dan bahkan tak saling bicara kecuali di panggung.
Setelah manggung semuanya pulang ke Dorm kecuali Jungkook. Seokjin 'pun ikut tinggal. Ia datang untuk sekedar memberi air minum tapi Jungkook malah membuangnya.
"Mari kita hentikan perselisihan ini Jungkook-ie. Kau marah padaku tapi mendiami semua orang." Seokjin.
"Kalian semua sama saja. Bahkan tidak ada yang bertanya aku kenapa." Jungkook. Seokjin bungkam.
"Di mata kalian aku hanyalah seorang magnae yang bisa di perintah apapun sesuka hati dan hanya boleh menurut. Hyung lihatlah. Ketika aku sudah berhasil debut solo. Aku akan membuat kalian semua menyesalinya!" Jungkook.
"Kenapa kau berfikir begitu? Berhentilah memaksakan diri hanya karena ambisi bodohmu."
"Jika tidak di bolehkan untuk debut solo, dari jauh-jauh hari aku sudah berfikir untuk solo karir."
"Yaa Jeon Jungkook!"
"Hyung mianhae tapi aku akan melalukan apapun untuk debut. Bahkan jika aku harus keluar dari Bangtan." Jungkook.
"Yaa saekkya! Baboya! Berhati-hatilah dengan omonganmu!" Seokjin sambil memperhatikan sekeliling.
"Geure naega saekkya, naega babo naega—, geurom wae?! Apa kalian pikir aku tidak bisa tanpa kalian? Ani, aku pasti menunjukkannya. Aku sudah sangat muak dengan orang-orang yang meremehkanku jadi tunggulah sebentar lagi dan lihat apa yang akan kulakukan!" Jungkook hendak pergi dan Seokjin menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Wanna Cry [END] JJK✔
FanfictionAku sendiri terkecoh. Entah bagaimana caraku untuk mendeskripsikan cerita yang satu ini. Semuanya sungguh terasa rumit. Terlalu kacau untuk kusatukan menjadi beberapa kata yang membuat kalian dapat mengerti arti dari cerita yang kubuat ini. Jeon Jun...