Mereka terus berlari hingga tergelincir masuk kedalam trowongan kecil yang tua, Jungkook melihat sekeliling.
“H'hyung aku rasa ini tempat yang a'aman,” Jungkook pelan, ia berusaha menahan sakit kala menekan lukanya untuk menghentikan pendarahannya.
“Yaa ada apa denganmu? Apa kau teluka?” Jimin khawatir mendengar desisan Jungkook.
“Aku baik-baik saja, hyung mereka mungkin akan segera kesini, sebelum itu aku akan mengalihkan perhatian mereka, kau tetaplah diam disini, Hoseok hyung sebentar lagi pasti akan segera datang.”
“Tapi itu berbahaya, tetaplah disini saja" Jimin memegang tangan Jungkook.
"Apa ini?" Jimin meraba tangannya dan menciumnya.
"Jungkook-ah ini darah? Yaa jika kau terluka katakanlah, jika kau seperti ini aku akan merasa bersalah karna bisa apa-apa”
“Ini hanya luka kecil, hyung kita tak punya waktu, mereka pasti akan kembali tolong dengarkan aku, aku mohon oke” Jungkook berbohong agar Jimin tak panik.
Jungkookpun hendak pergi tapi Jimin menahannya.
"Jungkook-ah ketika penglihatanku kembali aku ingin orang yang pertama kali kulihat itu adalah kau, jadi kau harus tetap baik-baik saja, kau harus berjanji arasseo!”
“Eoh arasseo,” Jungkookpun pergi.
Jungkook berlari keluar dan kembali dikejar tapi sayangnya dia berhasil ditangkap karna sudah lemas dan tak mampu berlari, dia kembali dibawah kegudang tempat ibunya dikurung, lalu dia diikat. Saat itu Jungkook sudah tak sadar karna kehilangan banyak darah.
Sementara itu tanpa tunggu lama pukul 2:55 Hoseok, Namjoon, Yonggi dan Raahyu dengan beberapa polisi Busan 'pun berhasil menemukan dan menyelamatkan Jimin, Hoseok sangat kaget melihat banyak darah ditanah tepat disebelah Jimin.
“Tuhan sebenarnya apa yang terjadi? Aku mohon selamatkan Jungkook, aku harap dia tak terluka parah” Hoseok.
“Jadi benar dia berbohong, hyung kita harus segera menyelamatkannya, aku tadi mendengar suara tembakan, aku rasa itu mengenainya, suaranya terdengar lemah tapi–, tapi dia tetap memaksakan dirinya demi membuatku aman” Jimin menangis, dia sangat panik dan Hoseok memeluknya.
"Tenanglah Jimin-ah, Jungkook itu kuat, dia tidak akan kenapa-kenapa." Hoseok sambil mengelus bokong Jimin.
Merekapun mencari Jungkook, pukul 04:00 Jungkook tersadar, ya tentu saja ia harus bertahan demi menyelamatkan hyungnya, saat itu pandagan Jungkook agak buram tapi dia berusaha tetap sadar dan ternyata saat pandangannya jelas dia melihat Seokjin sudah babak belur didepannya.
“Hyung, gwaenchanayo? Bangunlah kumohon akh—,” Jungkook dengan suara pelan, lukanya berdenyut hebat hingga terasa sangat nyeri.
Tak lama kemudian orang suruhan Produser Nam masuk dan Jungkook pura-pura pingsan.
“Ini sudah waktunya ayo bakar tempat ini” Cast 1.
“Baiklah” Cast 2.
Merekapun keluar membakarnya, mendengar itu Jungkook segera berusaha melepaskan diri bahkan sampai tangannya membiru karna ditarik paksa keluar dari ikatan tapi akhirnya dia bisa lepas, dia langsung merangkak ke Seokjin untuk membuka ikatan Seokjin karna belum sanggup berdiri.
“Hyung kau mendengarku? Kau harus bertahan?” Jungkook pelan.
Tak berapa lama dari luar sudah ada asap
“Mereka sudah membakar tempat ini–, akh, uhuk-uhuk—,” Jungkook, kali ini dia bahkan batuk darah.
Jungkook berusaha berdiri dengan bantuan dinding, dia sesekali menggelengkan kepalanya untuk menyeimbangkan diri juga agar pandangannya tak buram, mereka 'pun keluar tapi saat Jungkook hendak keluar ada bongkahan balok yang menjatuhinya dan dia terperangkap, perlaha balok itu mulai dimakan api namun Jungkook sudah sama sekali tidak punya tenaga untuk menyelamatkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Wanna Cry [END] JJK✔
FanfictionAku sendiri terkecoh. Entah bagaimana caraku untuk mendeskripsikan cerita yang satu ini. Semuanya sungguh terasa rumit. Terlalu kacau untuk kusatukan menjadi beberapa kata yang membuat kalian dapat mengerti arti dari cerita yang kubuat ini. Jeon Jun...