Note : Story ini telah direvisi, mengandung hal-hal yang dapat membangkitkan emosi, dengan bumbu extrim yang bisa buat kita auto nyesek, harap berhati-hati saat membaca terutama bagi orang labil, ARMY yang mudah sakit hati, pengidap stroke dan jantung lemah.
Seoul, 15.20
ie-MJ Entertaiment.Jungkook sangat kaget dan tak menyangka jika Produser Nam akan berbuat sejauh ini. Akhirnya dengan terpaksa Saskia mengiyakan perintah produser Nam guna menyelamatkan Jungkook.
Setelah berbicara cukup lama Jungkookpun membawa Saskia kembali kedorm, dimobil Saskia nampak menangis ketakutan, dia terus saja mengatakan 'apa yang harus aku lakukan, aku harus bagaimana' tiba-tiba Jungkook mengerem mobilnya.
"Tenanglah, tidak bisakah kau diam! Bagaimana aku bisa berfikir jika kau terus seperti ini? Lagi pula kenapa juga kau bisa ikut terlibat eoh?!" Ucap Jungkook kesal.
"Maafkan aku, aku juga tidak bisa apa-apa, mereka datang mengancamku dengan senjata berbahaya. Mereka bahkan membidik Hoseok dan Seokjin oppa tepat dihadapannku, mereka tidak pernah segan untuk membunuh." Saskia.
"Apa? Membunuh? Apa jangan-jangan yang orang-orang yang menikam Yonggi hyung juga adalah suruhan Produser Nam? Jadi orang-orang itu bahkan sudah masuk ke dorm Bangtan?" Jungkook.
"Untung saja aku kembali, jika tidak aku tidak akan tahu rencananya." Jungkook lalu menarik nafas berat.
"Tapi kedua pilihan yang diberikan sangat berbahaya, membiarkanmu membunuh Hoseok hyung atau membiarkan orang suruhan Produser Nam membunuh semua member termaksud aku. Aku sungguh tidak bisa menemukan jalan keluar masalah ini," Jungkook sedikit membenturkan kepalanya ke stir mobilnya.
"Kita bahkan tidak bisa melaporkannya kepolisi, setahuku orang suruhan Produser itu mengawasi setiap member di dorm, jika mereka tahu kita melapor maka saat itu juga mereka akan membunuh." Saskia.
"Mworago? Dasar brengsek gila! Huft–, sebenarnya Raahyu sudah melarangku bekerja sama dengan ayahnya, dia juga sudah bilang ayahnya memang sangat membenci Bighit tapi aku tetap bersih keras bekerja dengan ayahnya. Aku harus cari jalan keluarnya secepatnya. Aku akan kembali sebelum malam jadi sampai aku kembali jangan lakukan apapun mengerti" Jungkook, Saskia mencengkram baju Jungkook.
"Kau tidak akan membuat Hoseok oppa meminumnya demi keselamatanmukan? Aku tahu kau belakangan terus saja bertengkar dengan para member tapi aku mohon–,"
"Kau ARMY kan? Saat ini aku mengalami masa paling sulit dalam hidupku, dimana semua orang tidak percaya padaku. Tapi aku mohon kau juga jangan seperti mereka, karna hanya kepercayaanmu yang bisa membantuku menyelamatkan mereka."
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud seperti itu. Baiklah aku akan percaya padamu Jungkook-ssi."
Jungkook kembali menyetir mobilnya kedorm. Sampai disana, dipintu masuk nampak ada Raahyu dan Seokjin yang sedang bersenda gurau tapi saat melihat Jungkook mereka terdiam.
Sementara Jungkook terus berjalan seolah tidak melihat mereka. Saat masuk kedalam dorm Jimin datang.
"Ada apa denganmu Saskia-ssi, kau tadi menangis yah? Matamu sedikit merah. Kau baik baik saja?" Jimin.
"Ne," Saskia singkat.
"Kau masuklah dengan Jimin hyung, aku akan pergi sebentar," Jungkookpun pergi.
"Bagaimana bisa kau bersamanya?" Jimin
"Dia hanya mengantarku pulang. Yasudah aku masuk duluan." Saskia masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Wanna Cry [END] JJK✔
FanfictionAku sendiri terkecoh. Entah bagaimana caraku untuk mendeskripsikan cerita yang satu ini. Semuanya sungguh terasa rumit. Terlalu kacau untuk kusatukan menjadi beberapa kata yang membuat kalian dapat mengerti arti dari cerita yang kubuat ini. Jeon Jun...