Kim Namjoon, Kim Seokjin, Min Yoongi, Jeong Hoseok, Park Jimin, Kim Taehyung, Jeon Jungkook, BTS! Gwaenchana, Saranghae!
Seoul, 22.02 KST,
In Dorm Bangtan.
"Saya harap semua member bisa terus saling menguatkan satu sama lain. Maaf baru mengatakan ini, sebenarnya tadi Jungkook kembali kritis saat kalian perform tapi saya tidak ingin merusak mood kalian. Tapi untunglah barusan pihak Rumah Sakit kembali menelfon dan mengatakan Jungkook telah melewati masa kritisnya." Pd-nim.
"Kenapa baru mengatakannya? Jika tahu begitu kenapa malah membawa kami ke dorm bukannya kesana?!" Taehyung.
"Kami sudah seperti keluarga, disaat seperti ini kami seharusnya berada disamping Jungkook. Malam ini aku akan menemani Jungkook!" Jimin.
"Jimin-ah-," Seokjin menahan Jimin.
"Istirahatlah dulu, aku akan berusaha mengosongkan jadwal pagi kalian besok agar bisa menjenguk Jungkook." Pd-nim.
Seokjin melihat Taehyung ingin angkat bicara tapi Seokjin kembali mengode. Mereka tidak boleh memaki Pd-nim setelah usaha keras yang ia lakukan untuk membersihkan nama Bangtan dari banyak isu buruk yang beredar.
"Gwaenchanayo Pd-nim, kami bisa pergi setelah acara pagi besok. Kami tidak ingin anda terus menanggung malu, anda meminta maaf bahkan membayar ganti rugi atas kesalahan kami yang tidak mampu perform," Seokjin.
"Anda terus membantu kami yang tidak lagi mampu untuk menjadi idol yang bisa membanggakan perusahaan, gamsahamnida," Hoseok
Mendengar itu Taehyung dan Jimin meminta maaf, mereka tadi hanya terlalu takut dan panik akan keadaan Jungkook.
*****
Beberapa hari berlalu, pagi ini Jungkook tersadar, nampak Raahyu tertidur disampingnya, yah selama ini Raahyu selalu mengurus Jungkook dan tidak pernah meninggalkannya bahkan melupakan pekerjaannya demi Jungkook, Jungkook perlahan menarik tangannya yang Raahyu genggam, membuat Raahyu terbangun.
"Jungkook-ah kau sudah sadar, gwaenchana?" Raahyu.
"Pulanglah, aku baik-baik saja." Jungkook pelan.
"Kenapa kau bilang begitu? Aku terus menunggumu dari kemarin" Raahyu sambil memegang tangan Jungkook dan tersenyum.
"Karna itulah aku menyuruhmu pergi" Melepas tangan Raahyu.
"Aku bisa menahanmu tapi aku tidak cukup baik, Seokjin hyung juga menunggumu jadi kau tak perlu menungguku. Aku tak akan melakukan ini dua kali jadi jika kau menolaknya kau akan menyesal!" Sambung Jungkook, itu membuat senyum Raahyu seketika pudar.
"Apa maksudmu? Apa kau marah karna masalah kemarin? Rasanya aku nyaris gila melihat keadaanmu dan kau malah menyuruhku pergi? Aku begitu khawatir dan menyesal, aku akui aku salah, tolong maafkan aku."
"Aku tidak membutuhkan penjelasanmu! Kau terlalu berisik, kepalaku sakit! Kau mau pergi atau tidak?!"
"Sudahlah Jungkook-ah kau tak perlu berfikir apa-apa, keadaanmu masih tidak baik,"
"Aku tak ingin membuatmu menyesalinya," Jungkook melepas infusnya dan memaksa tubuhnya yang lemah itu untuk bangun.
"Yaa apa yang kau lakukan?" Raahyu namun telinga Jungkook seolah tuli akan kata itu, ia mulai melangkah pergi.
"Kau tak bisa mengambil keputusan seperti ini, kau ingin membuangku? Wae? Aku mohon jangan tinggalkan aku." Raahyu pelan dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Wanna Cry [END] JJK✔
FanfictionAku sendiri terkecoh. Entah bagaimana caraku untuk mendeskripsikan cerita yang satu ini. Semuanya sungguh terasa rumit. Terlalu kacau untuk kusatukan menjadi beberapa kata yang membuat kalian dapat mengerti arti dari cerita yang kubuat ini. Jeon Jun...