Note : Story ini telah direvisi, mengandung hal-hal yang dapat membangkitkan emosi, dengan bumbu extrim yang bisa buat kita auto nyesek, harap berhati-hati saat membaca terutama bagi orang labil, ARMY yang mudah sakit hati, pengidap stroke dan jantung.
Seoul, 22.58 KST,
Hansung Hospital, IGD.“Jebalyeo, jebal, jebal, jebal, Jungkook-ah” Semua terus memohon dan akhirnya jantung Jungkook berdetak kembali, seolah doa mereka terkabul.
Semua sedikit lega, tapi itu sebenarnya hanya tipuan beberapa waktu.
"Vitalnya sangat rendah, ini tidak baik Dok!" Ucap salah seorang perawat yang membantu menangani Jungkook.
Jungkook segera dibawa keruang sterilisasi untuk diperiksa lebih lanjut. Kini sangat banyak cairan yang dimasukkan secara paksa kedalam tubuh Jungkook, guna membunuh sel racun yang terus mencoba merenggut nyawa Jungook.
Setelah cukup lama Dokter 'pun keluar dari ruangan itu.
"Mungkin ini akan sangat berat untuk kalian, tapi saya harap kalian bisa mempersiapkan diri." Ucap sang Dokter.
"Ne?" Jawab Namjoon pelan.
"Dalam 3 jam saja, jika tubuh Jungkook tidak mampu melawan racun itu–, maka dia tidak akan bisa diselamatkan lagi." Ucap sang dokter lebih jelas.
"Dok, tolong jangan katakan itu, aku mohon lakukan yang terbaik. Tubuh anak itu sangat kuat, dia tidak mungkin hanya bertahan dalam 3 jam." Seokjin memohon, semua mulai kembali terisak.
"Tenanglah, kami akan terus berusaha."
Mendengar itu rasanya mereka hampir gila. Mengetahui bahwa Jungkook sekarang berada di ambang kematian adalah pukulan yang begitu keras bagi mereka.
*****
3 jam telah berlalu, Jungkook telah melewatinya, tapi tak ada hal istimewa selain itu, pada dasarnya kondisi Jungkook tetap sangat kritis dan sewaktu-waktu bisa saja meninggal. Sudah pukul 04:00 dan semuanya masih saja dihantui rasa cemas.
Karna keadaan Namjoon, Yonggi dan Taehyung yang kemarin memang masih sakit, merekapun kembali kedorm duluan, karna Seokjin, Hoseok dan Jimin yang akan menemani Jungkook, tapi melihat kondisi Jimin, Seokjin menyuruh Jimin juga pulang.
“Nan gwaenchanayo hyung,” Jimin.
“Apanya yang baik-baik saja? Aku tahu dari tadi kau menahan sakitkan? Dokter sudah bilang jangan terlalu banyak bergerak tapi kau terus beraktifitas, Yoongi belum bisa dance dipanggung jadi formasi kita ada yang kosong, kemarin Taehyung juga drop, tambah lagi sekarang Jungkook, jika kau terus memaksakan dirimu yang ada tanganmu akan makin parah dan kau juga tidak bisa dance lagi." Seokjin menarik nafas panjang.
"Aku tak berani membayangkan keadaan Bangtan nantinya jika ini terus terjadi, kau juga demam jadi jangan buang waktu istirahatmu yang memang hanya sendikit, bisa-bisa kau yang drop” Seokjin. Jiminpun terpaksa pulang.
★✩★✩★
___________________________________________
Disebuah taman Raahyu nampak sedang asyik menulus lirik lagu, dia duduk dengan sangat anggun dikursi taman itu sendirian dan dari belakangnya Jungkook datang dan mencium pipi kanannya, Raahyupun berbalik kaget dan dengan jahilnya Jungkook menetapkan posisi bibirnya hingga saat Raahyu berbalik bibir mereka bersentuhan membuat Raahyu semakin kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Wanna Cry [END] JJK✔
FanfictionAku sendiri terkecoh. Entah bagaimana caraku untuk mendeskripsikan cerita yang satu ini. Semuanya sungguh terasa rumit. Terlalu kacau untuk kusatukan menjadi beberapa kata yang membuat kalian dapat mengerti arti dari cerita yang kubuat ini. Jeon Jun...