Part 4 - Awal Kisah

3K 70 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue akan mengilas balik lagi ke zaman di mana friendster lagi hits-nya di kalangan anak muda. Mari kita replay ke tahun 2007, zaman di mana belum tahu yang namanya kuota. Belum kenal dengan istilah android dan iOS. Zaman di mana gaya pacaran saat itu masih menggunakan SMS dan telepon. Karena di masa itu semua provider berlomba-lomba memberikan promo tarif SMS dan telepon termurah. Gue masih ingat, ada paket promo SMS harganya satu rupiah per kata. Ada juga promo SMS Rp25 per-SMS. Dan gue pernah pakai dua promo tersebut.

Berbeda sekali dengan zaman sekarang bukan? Generasi 90-an pasti tahu dan merasakan betul. Di era milenial ini kita full bisa mengakses internet 24 jam d alam gengmana kita. Ponsel atau telepon seluler sudah bertrasformasi menjadi telepon pintar atau smartphone. Sekarang bisa mengkases dengan mudah aplikasi apapun di smartphone dan otomatis tersambung dengan internet. Dengan adanya free wifi atau hotspot kita bisa dengan mudah mengkakses internet, sangat berbeda dengan era 2000-an yang harus pergi ke warnet jika ingin berselancar internet.

Sosial media pun sekarang sudah banyak dan beragam. Kalo dulu, gue pengen internetan dan pengen lihat friendster saja mesti pergi dulu ke warnet. Pada masa itu friendster adalah salah satu sosial media yang lagi booming banget. Gue masih ingat pernah pasang background dengan kursor di akun friendster memakai tema The Death Note. Nama akun gue di sana udah lupa yang jelas pasti alay, hahaha.

Awal kisah cinta pertama gue saat mulai menginjak kelas satu SMA. Semester genap tepatnya di tahun 2007, karena gue lulus SMP tahun 2006. Akhirnya seragam gue berganti dari putih â€" navy (biru dongker) berganti menjadi serangam putih abu-abu. Pertama kenal dengan suami gue adalah suatu unsur ketidaksengajaaan. Saat itu sedang masanya geng-gengan model film AADC. Gue memiliki geng yang beranggotakan lima orang: gue, Inez, Bubun (nama panggilan karena dia yang paling keibuan di antara Kami berempat), Mimi (nama panggilannya, yang jelas namanya bukan Milea dalam film/ novel Dilan 1990), dan Rika.

Awalnya Kami berlima berlomba-lomba ngecengin kakak senior. Karena kagak mungkin kami ngeceng brondong ya? Kami kan paling bontot di sekolah kalo ngeceng brondong anak SMP dong? Kami masing-masing punya kecengan yang berbeda jadi tidak akan saling berebut gebetan. Terus Kami iseng membuat taruhan. Siapa yang berhasil pacaran dengan gebetan masing-masing akan dapat reward traktiran dari tiap anggota. Jadi kalau misal gue berhasil pacarin gebetan, otomatis gue dapat traktiran dari Bubun, Inez, Rika dan Mimi.

Gue pun ikut dalam permainan taruhan konyol tersebut. Waktu itu gue ngeceng kakak senior kelas XII, gue kasih inisial HS. Sudah dari pertama masuk sekolah gue ngincer dia. Cowok oriental ketururan chinnese asli. Karena dulu tipe cowok gue itu adalah cowok oriental, tapi tetap aja ternyata jodoh gue tidak sesuai dengan tipe. Suami gue asli Jawa sama sekali tidak ada keturunan dari etnis Tionghoa. Nah, gue pun mulai mencari kontak Si HS dan akhirnya gue dapet dari teman gue kelas X-7.

COUPLE (Already Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang