PART 15 - TEKA-TEKI

936 30 6
                                    

Hallo selamat malam...

Terimakasih yang sudah vote dan komen,,,

special thanks For my Best Reader is Altairsm yang selalu setia mendukung karayaku... dan komenan manisnya... 😘

Author mau Gercep nih updatenya.. Karena beberapa hari yang lalu ada penawaran dari penerbit lain. Well karena author ini sekarang jobless and need more money... 😂😂 jadi ya kayaknya bakal diterima dan novel ini akan segera di submisikan bila sudah tamat dan di acc oleh penerbit tentunya. Mohon doanya ya...🙏🏻😊

🙏🏻😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PART 15 TEKA-TEKI



Pagi hari, gue terbangun dari mimpi indah. Mimpi itu sangat membuat gue bahagia, tenang dan sangat dirindukan. Gue bermimpi bertemu dengan Dimian lagi untuk ratusan kalinya. Di sana gue berada di dalam suatu acara seperti Reuni SMA. Dari kejauhan gue melihat ada Dimian sedang duduk bercengkrama dengan teman-temannya. Di sampingnya, ada sahabat gue, Kak Opi yang juga ikut bergabung. Gue memanggil-manggil Kak Opi dan meminta tolong buat bilang ke Dimian kalau gue ingin mengobrol penting berdua saja. Ada hal yang harus gue bicarakan. Tapi Kak Opi malah acuh dan mengabaikan permintaan gue seolah tidak mendengar apa-apa. Dari kejauhan gue terus memandang dan memperhatikan Dimian. Sampai Dimian pulang dan melintas di depan gue, bodohnya gue malah diam saja dan tidak berani untuk menyapanya.

Setelah dia menghilang dari pandangan gue, barulah gue sadar dan merasa menyesal. Mengapa tadi malah diam saja? Gue berlari kencang mencari Dimian berharap dia masih ada di lingkungan sekolah. Gue mencarinya ke semua area sekolah. Lalu gue meminta tolong Si Inez untuk membantu gue mencari Dimian. Saat gue kebingungan mencari keberadaanya, ternyata Dimian masih ada dan belum pulang. Dia masih duduk di balkon depan kelas. Lagi dan lagi pengecutnya gue malah diam saja dan tidak berani menghampirinya. Padahal gue sudah lama mencari dan sangat merindukan dirinya. Gue meminta tolong Si Inez untuk bilang ke Dimian kalo gue ingin bertemu dan bicara berdua.

Kemudian gue pergi ke tempat atau area belakang sekolah yang sepi dan tidak banyak orang. Tempat itu sangat luas seperti taman yang di kelilingi pepohonan, rerumputan hijau, bunga-bunga, kolam air mancur dan langit biru yang cerah diiringi lantunan musik klasik sebagai backsound-nya. Sangat indah dengan pemandangan yang menyejukkan. Di sana, di tempat yang indah itu gue menunggu kedatangan Dimian. Tapi, sebelum Dimian datang, sialnya gue tiba-tiba terbangun dari mimpi indah. Sial! Karena waktu itu tante gue membangunkan. Gue jadi kesal sama Si Tante, sudah menghancurkan mimpi indah gue. Gue jadi tidak tahu ending mimpinya dan jadi ngambang alias tanda tanya? Kesel!



***


COUPLE (Already Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang