Part 14 - Dunia Sempit

976 34 2
                                    

Thanks yang sudah vote dan komen😘

ini terakhir author double update karena sedang mempersiapkan extra part for this story.🙏🏻😊

Happy Reading...💃🏼

💃🏼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ketika gue sudah terbiasa menjalani aktivitas sehari-hari. Kembali dapat bekerja normal dan nyaman seperti sedia kala, tanpa ada lagi gunjingan rumor skandal cinta dengan Si Kakak itu. Alangkah terkejutnya lagi gue mengalami kejadian dimana situasi dan kondisinya sangat awkward. Saat itu, teman di kantor ada yang menikah.

Otomatis gue dan rekan kerja datang ke resepsi pernikahannya. Tanpa diduga, di sana gue bertemu dengan mantan gue, Zio. Namun statusnya kini sudah berubah, dia sudah menikah dan menjadi suami orang. Waktu di lokasi, kita semua saling tegur sapa dan bersalaman. Si Tika, salah satu rekan kerja gue mengenalkannya rekan kerja baru di kantor. Gue bersalaman dan saling menyapa.

"Kok pernah lihat?" Seru gue saat menilik-nilik karena wajahnya terasa tidak asing.

"Alumni SMA *** ya?" Lanjut gue mencoba menebak.

"Iya kok tahu," dia tersentak kaget sekaligus sumringah.

"Aku juga alumni sana, temannya Si Mimi sama Bubun."

"Oh iya? Sekelas sama Mimi, Bubun?" Tanyanya lagi antusias.

"Iya ... kamu yang suka bareng sama Lena kan?" Tanya gue memastikan, karena gue baru ngeuh kalo ini orang satu geng dengan Si Lena yang tak lain adalah salah satu cewek yang mengejar-ngejar Dimian. Hah penggemar Si Dimian, sebal!!

"Iya," jawabnya ramah.

Sepersekian detik tiba-tiba Zio datang menghampiri. Gue langsung kaget, kenapa ada Si Zio? Gue tetap bersikap kalem, walaupun di dalam hati timbul tanda tanya besar.

"Kenalin Chika, ini suami aku," tukas Sani saat meminta Zio bersalaman dengan gue.

Jawaban dari tanda tanya gue pun terungkap. Otomatis kami berdua sama-sama terkejut walaupun sebisa mungkin ditutupi. Karena kami tidak mau orang lain terlihat curiga. Dari pada orang-orang nantinya curiga, gue pun menyapa Zio duluan layaknya seorang teman.

"Eh, ada Zio. Apak kabar?" Gue pura-pura besikap tenang dan berusaha terlihat friendly walaupun di dalam hati sudah merasa sangat tidak nyaman. Gue dan Zio pun bersalaman. Gue bisa melihat ekspresi kagetnya karena tak menyangka akan bertemu gue di momen yang tidak tepat ini. Dia terlihat sangat kaku dan canggung. Iyalah, tiba-tiba bertemu dengan mantan di momen yang tak terduga pasti kagetlah! Gue dan dia pun sama-sama bersikap biasa seolah tidak pernah ada hubungan yang terjadi di antara Kami.

"Kok bisa kenal?" Sani menatap gue dan Zio secara bergantian. Dari pada Si Sani curiga, gue pun yang duluan menjelaskan.

"Iya kan dulu waktu SMA kita pernah ikutan OSIS, dia juga satu tempat les sama aku, San."

COUPLE (Already Published)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang