Kesalahan Besar

606 69 57
                                    

Jika muncul pertanyaan, bukankah Park Jihoon dan Park Woojin itu terikat ? Tidak bisa alias tidak boleh terpisah? Lalu bagaimana mereka berdua tidur?  Bagaimana cara mereka mandi? Makan? Ke toilet? melakukan semua kegiatan sekolah?  Atau melakukan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika muncul pertanyaan, bukankah Park Jihoon dan Park Woojin itu terikat ? Tidak bisa alias tidak boleh terpisah? Lalu bagaimana mereka berdua tidur?  Bagaimana cara mereka mandi? Makan? Ke toilet? melakukan semua kegiatan sekolah?  Atau melakukan hal-hal pribadi?

Dan inilah jawabannya, untuk pertama kalinya dalam kehidupan dua Park di Twilight school, mereka mensyukuri kamar keduanya bersisian. Hanya dibatasi oleh satu tembok, karena pada dasarnya dua kamar itulah  yang menjadi awal dari pertikaian paling fenomenal sepanjang masa.

Lalu tentang kegiatan, mereka tidak ada masalah yang terlalu rumit. Mereka hanya sekedar membuat jadwal mandi, makan dan lain-lain di waktu dan tempat yang sama. Toh, dari tahun pertama, mereka memang di angkatan tahun yang sama, jadi hanya tinggal mebuat sedikit perubahan. Walau sempat ada kericuhan antara kebiasan Woojin dan Jihoon. Tapi selebihnya mereka memiliki jadwal yang sama. Karena memang sudah diatur dalam buku disiplin sekolah dan asrama.

Luas kamar asrama yang tidak lebih dari tiga meter per siswa,  dan kamar mandi,  toilet dijadikan satu di ujung koridor setiap lantai gedung.  Sedikit membantu ruang gerak dua anak bermarga sama itu.

Bisa dibilang mereka terlihat menjadi jauh lebih 'bersahabat' dan mau meminimalisir keributan di  lingkungan Twilight school. Salah satunya seperti akhir pekan ini. Woojin hanya tinggal mengikat tali sepatu, dan siap keluar dari kamarnya. Sesekali memperhatikan sulur di ujung tangannya yang menjulur menembus tembok menuju kamar Jihoon berada.

Sulur sihir pengikat ini fleksibel dan bebas kusut, kadang berpendar jelas kadang samar. Tapi, tetap nyaman digunakan selama mereka tidak berjarak terlalu jauh. Mau Woojin dan Jihoon menari sampai berputar-putar pun, sulur itu tetap terhubung dengan rapi, kencang, berkualitas dan tahan lama, juga anti karat. Kenapa tiba-tiba Woojin jadi   sales promotion yang menawarkan dagangan orang?

"Haaah.." Woojin membuang napas berat menyadari pola otaknya yang sepertinya sedikit tidak beres, menggerakkan tangannya, membuat sulurnya ikut bergerak dan mengeluarkan bubuk berkilau, menurut Jihoon itu seperti spesial efek di iklan produk kosmetik. "Kapan ini akan berakhir?"

Si pemilik gigi gingsul melangkah keluar dari kamar. Dan disambut oleh Jihoon yang bersemangat api. Si Gembul juga baru menutup pintu kamarnya.

"Sudah siap?! Ayo berangkat!  Daehwi menunggu di bawah. Hari ini aku yang berjalan di depan."  Sekali lagi, Woojin sudah terbiasa dengan kehebohan Jihoon termasuk gerakannya yang seakan lupa dengan sulur yang mengikat mereka.

"Dasar gembul," Woojin menghela napas lagi. Tenang saja Woojin sudah pandai mengontrol emosi demi panjang sulur yang hampir melebihi batas wajar.

Hari ini adalah hari yang dinantikan oleh Park Jihoon. Ajakan keluar di akhir pekan, dan jaminan ditraktir oleh Lai Guanlin membuatnya tidak berhenti tersenyum bahkan ia berjalan dengan diselingi lompatan-lompatan ringan.

"Jangan seperti orang gila,  Mbul!?" Woojin menyeletuk dari belakang.

"Asal kau tahu saja, aku sedang bahagia, Buluk!"

Enchanted ? Should I ?! (2park)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang