Itu.... Berdebar!

695 75 102
                                    

Otak seorang Park Woojin sedang dipaksa bekerja beberapa hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Otak seorang Park Woojin sedang dipaksa bekerja beberapa hari ini.

"Aku titip Jihoonie ya..  Kau pasti bisa menjaganya."

"Jaga Jihoonie ya..  Sayangi dia,"

"Jaga Park Jihoon ya.. Kau bisa menjadi teman yang baik atau bahkan kekasih yang baik.."

"Jaga Jihoon!  Janji laki-laki!"

Semua kalimat si Panda kelebihan tinggi badan itu, masih berputar seperti kaset rusak di telinga Woojin. Permasalahannya, Woojin itu laki-laki sejati. Jadi mana mungkin dia sudi mengingkari janjinya sendiri. Tapi, di sisi lain,  kenapa Woojin harus mau direpotkan? Dititipi Park Jihoon berlebihan ekspresi? Dia kan bukan anak taman kanak-kanak.

Menjaga si Gembul itu? Memang Gembul mau benar-benar bunuh diri karena patah hati.

Bahkan, menyayangi Kutu Babi itu?  Yang benar saja!!! Mau di buang kemana Pamor Park Woojin dan rival sejatinya itu.

"Woojin Hyung?!" Suara khas milik Lee Daehwi menghentikan acara 'mari berpikir keras a la Park Woojin' "Ayam gorengmu bisa terbang lagi jika kau diamkan terlalu lama."

Woojin membalas dengan tatapan mencibir. "Mustahil! dia sudah mati! kalaupun hidup, ayam tidak bisa terbang!"

"Bisa, Woojin hyung! Kau tidak percaya?  Coba saja bermain ke rumah Hoshi, ayamnya bisa terbang.."

"Kau Yakin Daehwi ya?" Sungwoon bergabung, satu senior mereka ini sudah siap dengan menu makan malamnya.

"Iya..  Ayam peliharaan Kwon Hoshi, bisa terbang." Jawab Daehwi semangat.

"Waah! Daebak!" Kali ini makhluk tinggi penghuni tingkat empat. Park Chanyeol yang entah dari mana sajasaja duduk di samping Daehwi. "Kapan-kapan kita ajak Seokjin Saem main ke rumah Sooyoung! Seokjin Saem kan bisa berbicara dengan binatang!"

"Ide bagus, Chan-hyung!" Daniel ikut melengkapi keributan tidak jelas ini, mendaratkan bokongnya di samping Sungwoon.

"Kapan kita ke rumah Hoshi?" Kim Jaehwan susah payah menyela duduk di antara Daniel dan Sungwoon. Mulutnya sudah mengunyah menu yang sama dengan Woojin.

"Ya?  Ada yang memanggilku?" Si pemilik nama tiba-tiba muncul di belakang Daehwi.

"Kwon! Soonyoung!" Daehwi mengelus dadanya sendiri. Daehwi nyaris terjungkal dari kursi panjang Aula Besar. Dia bahkan tidak menggunakan sufiks apapun  pada satu teman sekelasnya ini. "Jangan muncul tiba-tiba, hyung! Kau membuatku kaget!"

"Hoshi-ya?  Memang ayammu bisa terbang?" Sungwoon segera mengklarifikasi pada sang Pemilik. Woojin masih sibuk menyuapkan satu potongan ayam goreng ke mulutnya.

"Ho? Koko? Dia terbang?  Kapan?" Soonyoung menggaruk belakang kepalanya yang benar-benar gatal. Pose yang pas untuk dianggap berpikir.

"Ish!  Bisa Hyungnim!  Jangan tanyakan pada Hoshi hyung, dia saja tidak pernah melihatnya.. " Lee Daehwi memasuki mode senaknya sendiri.

Enchanted ? Should I ?! (2park)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang