A 2Park fanfiction
Saat 'hal itu' datang, tak seorang pun mampu mengelak.
Dengan pesona pixi yang berpendar, mantra terindah, kutukan paling menakjubkan.
Apakah mereka mampu bertahan ? Seberapa lama ?
Maukah menyadarinya ?
Sanggupkah menerima ?
Atau...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jihoon sungguh tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Terlalu banyak kata tanya 'kenapa' di otaknya. Woojin seperti mendiamkannya, lagi. Kali ini terasa lebih serius. Woojin hanya bersikap datar sejak menemukan dirinya dan Daniel di dalam kamar. Tapi, Woojin benar-benar diam, tanpa ekspresi. Terlihat sangat jauh oleh Jihoon dan, dingin.
Jihoon bisa saja tidak peduli, toh nanti juga Woojin akan berbicara padanya lagi seperti yang sudah-sudah. Tapi untuk saat ini rasanya Jihoon tidak bisa mengacuhkan keadaan Woojin yang terlihat berantakan. Mata jahil itu terlihat sembab, Woojin yang kadang merecokinya seperti malas berbicara. Bisa dipastikan Woojin dalam keadaan tidak baik-baik saja, bahkan sebelum melihat Jihoon bersama Daniel berduaan di kamar. Lagi pula Jihoon juga tidak merasa dalam hubungan seromatis itu dengan Woojin omong-omong. Kecualikan degub jantung Jihoon yang menggila setiap kali pemuda berambut dark choco itu memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Park Jihoon masih sadar sesadar-sadarnya pada kenyataan, bahwa dirinya dan Woojin hanya berpura-pura sebagai dua sejoli yang memadu kasih.
Latihan Koreografi malam ini juga terasa sepi untuk Jihoon. Woojin hanya fokus pada semua materi praktek yang Hoseok sunbae dan Kim Saem jelaskan. Dengarkan, praktikan, perbaiki, praktikan lagi, koreksi lagi kemudian perbaiki, dan praktikan. Begitu seterusnya sampai Jihoon benar-benar bosan. Jam di pergelangan tangan Jihoon menunjukkan sepuluh malam dan hampir semua peserta didik bubar kembali ke asrama masing-masing.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hoseok Sunbae memperhatikan Woojin secara intens sebelum ia melangkah keluar pintu studio.
"Ada apa dengan Woojin?" Tanyanya pada Jihoon. Karena memang hanya ada Jihoon yang memungkinkan untuk ditanya, Daniel sibuk mengatur anak-anak piket menata kabel yang berantakan di pojok ruangan.
"Itu--dia--anu--apa.. Woojin--"
Jihoon gelagapan menjawab pertanyaan Kaptennya di Klub Dance, karena dia sendiri juga tidak tahu apa yang harus dijelaskan.
