L-Over ¹

773 70 74
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.



Pak Namjoon selaku kepala Bagian Konseling sudah menjatuhkan Skors dan Detensi untuk delapan anak yang melanggar jam pakai Gelanggang.  Kelompok Tawa yang dilengkapi oleh dua mahluk bervoltase tinggi bernama Park Jihoon dan Park Woojin, kemudian  juga ada Lee Daehwi dan Bae Jinyoung. Mereka segera bergegas keluar dari basement gedung satu tempat ruang konseling berada. Dan sudah terasa bau pertikaian di sini.

Seokjin Saem sempat berbicara sejenak pada anak-anak Kelompok Tawa. Ia merasa sedih dengan kelakuan kelompok tawa. Karena jika anak kelompok tawa mendapatkan detensi. Dia akan kehilangan teman tertawa dan berkumpul di Aula Besar selama satu minggu.

"Tunggu sebentar! Tunggu sebentar! tunggguuu sebentaaarr! Park Woojin! Gigi jelek! Dekil! Kutu babi! Menyebalkan! Aneh! Mahluk Urakan! Yak! Berhenti!"

Yang dipanggil dengan sejuta nama tetap berjalan, sama sekali tidak ada keinginan untuk berhenti menanggapi panggilan mahluk Gembul di belakangnya. Woojin sudah malas mendengar kasak-kusuk siswa yang mulai berdatangan di gedung satu dan memandang mereka dengan tatapan menyelidik.

"Kau berisik, Gembul!" Nadanya sarkas namun Woojin justru menarik pinggang Jihoon agar mendekat, membuat pemiliknya gelagapan. Apa yang ada di otak burung berisik ini sebenarnya?

"Kau Gila! Dekil! Lepas--"

Jihoon tetap berusaha melepaskan kaitan tangan Woojin di pinggangnya. Woojin benar-benar ingin menjauhi ruang konseling secepat mungkin, tapi Gembul ini terlalu banyak tingkah. Mari menghela napas sejenak bersama dengan Lee Daehwi yang juga menjadi penonton setia drama dua anak bermarga Park yang berlangsung di sepanjang koridor gedung satu setelah menerima keputusan detensi dari Pak Namjoon.

Daehwi menarik lengan orang yang berjalan di sampingnya demi mendapatkan atensi.
"Yaa Bae Jinyoung? Kau mau bersumpah atas nama mendiang ayahku?"

"Ha?" Yang dipanggil menyahut, tapi sepertinya pemuda berwajah minimalis ini masih belum terkoneksi.

"Berjanjilah padaku jangan sampai anak kita menikah dengan salah satu keturunan Park, lihat saja mereka!" Daehwi berdecih di akhir kalimat, kenapa dia bisa berteman dengan dua orang itu.

Saat mereka keluar dari gedung satu, Woojin akhirnya menghentikan langkahnya, setelah dirasa mereka berada di arena yang aman dari tatapan  ingin tahu siswa Twilight di sepanjang koridor tadi. 

Ayolah! mereka ini, Park Woojin dan Park Jihoon. Pamor rivalitas mereka masih di puncak chart. Dan jika tiba-tiba ada hubungan romansa diantara keduanya, semut di dapur petugas Yoon, bahkan pohon Ginko dekat halaman tempat Kim Hanbin dan teman-temannya bersemayam sepanjang hari pun tahu ada yang tidak beres di sini.

"Apa masalahmu?"

"Kau!" Jihoon menjauhkan tubuhnya dari Woojin, anak ini menunjuk Woojin tepat didepan  hidung si pemuda jingga. "Masalahku itu kau! Park Woojin!"

Enchanted ? Should I ?! (2park)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang