Hujan harusnya ninggalin genangan bukan kenangan!apalagi bersamamu
~Raina Aderline W~
___________________________________
Jam menunjukkan pukul 21.00,Raina tengah berjalan jalan didekat danau yang letaknya dekat dengan mansion William.
Raina tengah menggunakan hotpants berwarna hitam dan hoddie berwarna biru muda yang kian menambah kecantikannya.Pada saat Raina ingin kembali menuju mansionnya tiba tiba ia melihat cowok dengan celana jeans hitam,kaos polos biru dan jaket hitam tengah berjalan menuju arah parkiran lebih tepatnya ke arah Raina.Raina masih saja mengamati Cowok tersebut namun cowok tersebut masih belum menampakkan wajahnya karena tengah sibuk dengan handphonenya,namun saat cowok tersebut mendongkakkan kepalanya betapa terkejutnya Raina karena cowok tersebut adalah RAIHAN.Raihan?dia terlihat sama,DATAR!namun langkahnya masih menuju ke arah Raina.Raina pun membalas tatapan datar milik Raihan dengan tatapan datar pula."Ikut!"ucap Raihan dingin dan menarik tangan Raina.
"Apaan sih!"balas Raina sambil melepas genggaman tangan Raihan.
"Ikut atau gue cium lo disini!"ucap Raihan berbisik ditelinga Raina sehingga Raina bisa merasakan hembusan nafas segar Raihan.
"Gila ya lo!"ucap Raina sambil mendorong Raihan menjauh.
"Ikut gue atau...."ucap Raihan sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Raina.
"Stop!oke,gue ikut lo!"ucap Raina pasrah sambil menjauhkah wajahnya dari wajah Raihan.
"Good girls!"ucap Raihan sambil menarik tangan Raina menuju motor miliknya.
"Nih!"ucap Raihan sambil memberi jaket hitamnya kepada Raina.
Raina yang kebingungan hanya menatap Raihan dengan alis terangkat sebelah.Raihan pun mengambil jaket tersebut dan langsung mengikatnya di pinggang Raina.Terjadilah eye contact antara mereka berdua selama hitungan detik,dengan segera Raina memalingkan wajah agar tidak bertatapan terus dengan Raihan.
"Kalau keluar jangan kayak gini,gue gasuka lo diliatin cowok genit!"ucap Raihan tanpa sengaja
"Mak...sud lo ap..a?"tanya Raina yang kaget mendengar penuturan Raihan.
"Gaada siaran,naik!"ucap Raihan dan akhirnya Raina pun naik keatas motor Raihan dan meninggalkan Danau.
Dalam perjalanan Yang ada hanyalah kesunyian,Raihan yang fokus pada jalanan dan Raina yang dibuat bingung oleh kata kata Raihan.Setelah bergelut lama dengan pikirannya tiba tiba rintik rintik hujan mulai turun dari langit yang awalnya terdapat banyak bintang.Semakin lama rintikan hujan semakin turun hingga saat ini sudah menjadi hujan,Raihan dan Raina terpaksa berteduh disalah satu cafe Rainbow untuk menghangatkan badan.
"Hujan!sakit!"ucap Raihan saat didepan Cafe Rainbow.
"Hah?"jawab Raina bingung
"Masuk!neduh!"ucap Raihan dang langsung menarik Raina masuk dan duduk disalah satu meja pojok yang letaknya dilantai 2 sehingga mampu melihat pemandangan jakarta yang tengah diguyur hujan.
"Gausah dilihat terus!ga bakal reda juga!"ucap Raihan pada Raina yang tengah melihat hujan turun.
"Terserah gue!"ucap Raina jengah karena sedari tadi Raihan menatapnya.
Raihan pun memesankan Raina makanan ringan dan minuman agar perut Raina sedikit berisi,mengingiat malam ini dingin.
"Makan,habisin,trus pulang!"ucap Raihan pada Raina
"Lo juga harus makan!"ucap Raina pada Raihan.Karena Raina memintanya dengan sedikit memaksa maka akhirnya Raihan pun menuruti Raina untuk ikut makan bersamanya.Pada saat Raihan ingin mengambil tisu,tiba tiba Raina juga sama halnya,akhirnya tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan dan terjadilah saling pandang diantara mereka.Hingga akhirnya Raina menjauhkan tangannya dari tangan Raihan.
"Sorry!"ucap Raina cangguh.
Saat Raina ingin berdiri tiba tiba tanganya dicekal oleh seseorang dan tiba tiba tangan orang itu mengelap bibir Raina hingga membuat Raina seolah olah terhipnotis oleh pesona cowok tersebut.
"Ada sisa makanan!kayak bocah!"ucap cowok tersebut yang sudah jelas dia adalah Raihan.Raina hanya diam seolah olah dunianya tengah hanyut.
"Kenapa gue salting coba,gue ga mungkin suka sama dia!"ucap Raina dalam hati.
"Apa gue beneran suka sama lo?kenapa setiap didekat lo gue nyaman!"Ucap Raihan dalam hati.
Karena kecangguhan yang ada Raihan pun memilih berjalan keluar menuju pintu keluar karean dilihat hujan sudah reda.Dalam perjalanan mereka hanyut dalam pikiran mereka sendiri sendiri.Hingga motor Raihan berhenti tepat di mansionnya.Saat turun dilihatnya mom dan kakaknya tengah berada didepan mansion sambil memengang jam.
"Thanks lo udah nganterin gue,tapi.."ucap Raina pada Raihan sesekali melirik kakak dan momnya.
"Biar gue yang ngomong sama mereka!"ucap Raihan lalu turun menghampiri
"Permisi tante,maaf saya bawa Raina pulang malem,tadi saya ga sengaha liat Raina di danau niat saya mau saya ajak pulang ternyata hujan,saya ajak neduh dulu,sekali lagi maaf tante!"ucap Raihan sopan yang membuat Raina kaget,pasalnya Raihan tidak pernah berbicara sepanjang itu!.
"Tidak papa nak raihan,tante malah senang kalau kamu pergi sama Raina,biar Raina ada teman."Ucap Renata selaku mom Raina dan Randy.
"Mom apa apaan sih!"ucap Raina pada momnya.
"Anak kecil gausah ikut ikutan,mending masuk!"ucap Randy pada adiknya.
Tanpa menjawab ucapan Randy,Raina pun masuk kedalam.mansionnya tak lupa sebelumnya Raina melirik ke arah Raihan yang juga meliriknya.
Raina pun berjalan menuju kamarnya dan berbaring diatas bed cover miliknya,dilirknya jam yang menunjukkan pukul 23.00.Raina memejamkan matanya mencerna apa yang tadi ia lewati.Raihan,bayangan cowok tersebut melintas dipikiran Raina,mulai dari Cara tatapannya,dan sampai sampai Raina teringat bahwa tangannya sempat bersentuhan dengan tangan Raihan,Tak terduga senyum Raina terukir dibibir cantiknya.Namun lama lama ia teringat bahwa ia tidak boleh menyukai Raihan,dia hanyalah sekedar musuh bagi Raina.
"Kenapa gue mikir lo,Seharusnya gue ga mikirin lo!dan Seharusnya hujan ninggalin genangan bukan kenangan apalagi tentang lo!"Ucap Raina frustasi karena sedari tadi pikirannya kacau karena Raihan.Dan akhirnya Raina pun memilih memejamkan mata berharap ia segera tertidur.
___________________________________
Makulumin yah kalau ceritanya jelek,hehehe
Masih pemula gaes:(Tunggu lanjutannya yah,
Jangan lupa tinggalkan jejak (vote&coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina dan Raihan
Teen FictionTidak ada yang manis, yang ada hanyalah kisah sadis. Tidak ada kata bahagia, yang ada hanyalah luka. Karena itulah kita! Dipertemukan namun sulit di satukan. Ini hanyalah kisah biasa Dari sepenggalan kata Yang mengubah segala rasa Di bawah langit J...