17.Ammar Gelvino Atmadja

275 16 6
                                    

"Seharusnya tangismu adalah bahagiaku, tapi mengapa kini tangismu adalah luka terdalamku"

~Raihan Alvindra J~

_________________________________________

Pagi ini Raina dan Randy sudah bersiap di depan garasi mansion milik mereka sebelum akhirnya Randy menyuruh adiknya maduk kedalam mobil, karena mulai hari ini Randy akan terus mengawasi Raina.

"Gue mau bawa mobil!" Ucap Raina sambil menatap kakaknya seolah memerintah.

"GAK! Mulai hari ini dan seterusnya, lo berangkat dan pulang sama gue!" Jawab Randy tegas tak terbantahkan.

Baru saja Raina ingin menjawab, Randy membuka suara.

"Iya atau lo homeschooling?" Tanya Randy dengan senyum miringnya.

"Terserah!" Ucap Raina sambil langsung masuk ke dalam mobil kakaknya diikuti Randy.

Setelah menempuh perjalanan yang menempuh hampir 20 menit, Randy dan Raina sampai sebelum 5 menit gerbang ditutup.

"Untung aja gak sampek telat!" Ujar Randy sambil mengelus dada.

"Hm" dehem Raina sebagai jawaban dan langsung turun dari mobil kakaknya.

Seperti biasa, seluruh pasang mata menatap sinis ke arah Raina. Bagaimana tidak? Seumur umur Randy Aderlion William tidak pernah membawa seorang gadis ke dalam mobilnya apalagi sampai memberi tumpangan. Itu adalah hal mustahil. Tapi sekarang? Seorang Raina mampu membuat Randy seolah melindunginya. Siapa yang tak iri.

"Udah, santai aja, gausa takut! Lama lama bakal biasa kok!" Ucap Randy sambil mengambil tas di jok mobil bagian belakang.

Raina yang mendengar Randy berucap, langsung menarik sudut bibirnya membentuk senyum devil dengan tatapam sinis.

" Raina? Takut? Impossible brother!" Jawabnya sambil melangkah mendekati kakaknya dan dengan sengaja langsung memcium pipi sang kakak. Ingat! SENGAJA!.

Semua itupun tak luput dari pandangan murid Sma Wilsen dan anggota Galaxi. Sedangkan Randy tersenyum karena tau apa maksud dari adiknya.

"Anjir! Gue juga mau bang!" Celetuk laki laki sipit bernametag Edgar yang langsung mendapat pelototan tajam dari Randy.

"Idih gile, Si Randy pagi pagi udah dikecup bidadari aja nih!" Ucap Erick menimpali ucapan Edgar. Yup Edgar adalah galaxi angkatan 4 sama halnya dengan Erick.

"Gimana bos? Panas yah?" Celetuk Vino menggoda Raihan.

"Bacot!" Ucap Raihan lalu menatap Raina dan meninggalkan parkiran.

"Lah lah, BOS MAU KEMANA!?" Teriak Nicho sambil berkacak pinggang.

"Biasalah otaknya panas!" Celetuk Randy yang dibalas tawa dari semua anggota Galaxi.

Sedangkan Raina masih diam diparkiran, sambil mendengarkan candaan dan lelucon galaxi sebelum akhirnya sang kakak menarik Raina untuk menuju ruang kelas. Dengan langkah gontai Raina berjalan sendirian karena sebelum Raina diantar kakaknya, Raina ingin menuju kamar mandi sehingga Raina menyuruh Randy untuk mendahului. Baru saja kakinya memasuki ruang kelas tiba tiba,

Raina dan RaihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang