"Ternyata hanya pelukan hangatmu yang mampu membuatku lupa akan ketidak adilan"
~Raina Aderline William~
___________________________________Hoamm..
Suara serak khas orang bangun tidur kini terdengar di kamar bernuansa warna biru dan silver. Seorang gadis tengah duduk diranjang tempat tidurnya.
"Gue ketiduran." ucap Raina sambil berjalan menuju kamar mandi.
Setelahnya, Raina memakai hotpants hitam dipadukan dengan kaos polos biru yang nampak besar dibadanya.
Dengan segera, Raina turun menuju lantai bawah.
"Kak randy." ucap Raina sambil membuka pintu kamar Randy namun yang dilihat tidak ada seorang pun di kamar Randy. Raina pun menuju dapur untuk menemui sang mama.
"Kakak mana?" tanya Raina karena belum melihat keberadaan kakaknya.
"Kakak kamu belum pulang,gatau kapan pulang." jawab renata sambil memotong bawang
"Mau Raina bantu?" tanya Raina.
"Tidak usah, mama tau kamu pasti capek, pergilah ke atas nanti mama panggil saat makan malam"
"Siap ma!" jawab Raina.
Saat ingin masuk ke kamarnya,Raina memilik ide jail untuk mengerjai kakaknya. Raina pun masuk kedalam kamar kakaknya dan mulai melancarkan aksinya.
"Sekali kali jadi adek durhaka" ucap Raina sambil melancarkan aksi gilanya
Ceklek...
pintu kamar milik Randy kini terbuka dan menampakkan laki laki tinggi berawajah tampan masuk kedalam.
Sedangkan didalam selimut Raina tengah menghitung dan membayangkan betapa tetkejutnya kakaknya setelah melihat kejutan yang diberikan oleh Raina.
"Satu..dua..ti.." belum sempat Raina menyelesaikan hitungannya,sudah terdengar suara teriakan dari sang kakak.
"BANGSAT,SIAPA YANG BERANTAKIN KAMAR GUEEEE ?" Teriak Randy kaget ketiga melihat kamarnya seperti kapal pecah
Mendegar teriakan Randy, Renata langsung mendatangi kamar Randy.
"HADUUH KAKAK,, KAKAK NGAPAIN SIH TERIAK TERIAK KAYAK DIHUTAN AJA?" keluh renata gemas melihat anaknya yang tiba tuba berteriak.
"Ini loh ma, siapa sih yang berani beraninya ngeberantakin kamar randy?" jawab randy sambil memelas.
"Em...Kayaknya mama tahu deh siapa pelakunya." ucap mama Randy berbisik serambi melirik kedalam selimut diatas bed cover Randy.
"Siapa mam?" ucap randy ikut berbisik dan melihat apa yang dilihat mamanya.
Sedangkan dibalik selimut, Raina tengah bingung tentang apa yang dibicarakan mom dan kakaknya.
"Kok gaada suara lagi?" Tanya raina didalam selimut.
Sedangkan Randy tengah bersiap siap memberi pelajaran kepada sang pelaku tanpa tahu siapa pelaku yang mengerjainya. Dipikirannya hanya satu yaitu memberi pelajaran kepada orang yang telah mengganggunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Raina dan Raihan
Roman pour AdolescentsTidak ada yang manis, yang ada hanyalah kisah sadis. Tidak ada kata bahagia, yang ada hanyalah luka. Karena itulah kita! Dipertemukan namun sulit di satukan. Ini hanyalah kisah biasa Dari sepenggalan kata Yang mengubah segala rasa Di bawah langit J...