"Ini bukan akhir,tapi ini awal dari segala cerita di kehidupan baru yang lo kejar"
~Randy Aderlion William~
_________________________________________Pagi di hari minggu ini serasa sangat panas karena matahari tersenyum cerah. Tapi tidak halnya dengan Raina yang masih bimbang dengan fikirannya.
Huftt..
helaan nafas kasar keluar dari bibir gadis yang sekarang berdiam diri di dekat balkon kamarnga
"Selamat datang kehancuran " Gerutu Raina dalam kamarnya.
Flashback on
_______________Setelah makan malam kemarin,keluarga william berkumpul di ruang keluarga.Untuk menghabiskan waktu bersama.
"Raina."panggil william kepada anak bungsunya.
"Hm?" jawab raina.
"Dad mau tanya kamu mau sekolah dimana?"tanya william.
"Raina belum mikir." jawab raina sambil melihat papanya serius.
"Dad,Raina sekolah sama Randy aja kan enak Randy bisa ngawasin sekaligus ngelindungin Raina,kan disana nanti papa juga bisa ngawasin langsung secara dad kan pemilik sekolah"Ucap Randy sambil tersenyum miring.
Seperti biasanya,Raina mengerti jika kakaknya Sedang ingin mengerjainnya walaupun ia tahu niat baik dari kakkanya.Tapi apa jadinya jika ia satu sekolah dengan kakaknya,bisa bisa ia dikejar banyak paparazi.
"GAK " tolak raina kasar
"Why ?" Tanya randy bingung.
"Gue ga setuju!" Ucap Raina sambil bersedekap didepan dada.
"Tapi menurut mana ide bagus tuh pa,kalau mereka satu sekolah kan.Kita bisa ngawasin mereka dengan mudah,secara nanti kita juga nanti sering kesana buat liat keadaan sekolah."Ucap Renata menyetujui usul anak sulungnya.
"Yasudah,besok biar dad urus kepindahan Putri tunggal keluarga William.Kamu tidak keberatan kan Raina?"tanya dad raina.
" shit.." umpat raina dalam hati
Flashback off
_______________"Damn it ." ucap Raina pasrah.
Setelah berfikir keras, Rania pun berjalan menuju kamar kakaknya. Dan berniat mengajak sang kakak untuk jalan jalan mengelilingi jakarta,tepatnya Ibukota Indonesia.
"Kak."teriak raina sambil memasuki kamar sang kakak.
"Apaan ?" tanya randy yang baru saja keluar dari kamar mandi dan menggunakan celana jeans panjang serta kaos polos putih.
"Jalan, bosen "ucap Raina datar sambil memainkan hp sang kakak yang ada diatas brangkar.
"Iya bentar,gue siap siap dulu."ucap Randy sambil mengacak surai sang adek.
"Hm " jawab raina sambil meninggalkan kamar sang kakak.
"Gue rindu lo yang dulu dek!" Lirih Randy sambil menatap Raina yang meninggalkan kamar Randi.
30 menit kemudian....
Disinilah mereka,di Mall terbesar daerah Jakarta. Mereka bersenang senang dan tertawa banyak pasang mata yang tertarik melihat mereka, bagaimana tidak? Ketampanan dan kecantikan mereka memancar diantara banyak orang. Banyak yang memuji tapi tak lupa juga banyak yang mencibir.
"Gue ke kamar mandi bentar " ucap raina.
"Gamau gue anter? "tanya randy.
"Gausah, lo tunggu sini aja!" ucap raina lalu langsung berjalan menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raina dan Raihan
Teen FictionTidak ada yang manis, yang ada hanyalah kisah sadis. Tidak ada kata bahagia, yang ada hanyalah luka. Karena itulah kita! Dipertemukan namun sulit di satukan. Ini hanyalah kisah biasa Dari sepenggalan kata Yang mengubah segala rasa Di bawah langit J...