Menu unik hadir di sebuah restoran yang cukup terkenal di salah satu kota yang bernama Sina. Masyarakat menyambutnya dengan suka cita. Mereka tampak penasaran dengan rasanya. Terbukti dari antrean yang memadati toko sejak pagi.
Ketika pintu terbuka, semua orang berbondong-bondong masuk ke dalam. Dari sekian banyak tempat, rata-rata dari mereka lebih memilih yang dekat dengan jendela. Katanya, pemandangan di luar akan menambah kesan. Sehingga, rasa makanan yang memasuki mulut terasa lebih lezat.
Tentu bukan hanya itu. Karena mayoritas pelanggannya merupakan remaja, hal yang wajib dilakukan selanjutnya adalah mengupload ke sosial media. Jadi, bisa dibilang duduk di dekat jendela cocok bagi mereka.
Setelah memesan menu, mereka harus menunggu sekitar 10 menit agar dapat menyicipi hidangan. Tiba waktunya, piring tersaji rapi di atas meja.
Cekrek!
Foto-foto mulai berjajar rapi di galeri, lalu berpindah ke beberapa aplikasi lain. Kemudian piring mulai menjadi kosong di menit-menit berikutnya. Dengan porsi yang pas, waktu yang diperlukan untuk menghabiskannya pun tak terlalu lama.
•••"Lo udah nyobain menu baru itu?" tanya Paula.
"Yang mana?" Bukannya menjawab, Indri malah kembali melontarkan pertanyaan.
"Itu lho, yang di Restoran Tiara." Paula mengatakan dengan wajah yang dibuat sejelek mungkin.
"Belum, gue nggak tertarik."
"Masa, sih?" tanya Paula, "Padahal udah viral banget. Kemarin aja banyak banget berita soal menu baru itu. Katanya rasanya enak banget, terus murah lagi. Walaupun bentuknya aneh," jelasnya.
"Emang bentuknya gimana?" tanya Indri yang mulai penasaran.
Paula berpikir sejenak. "Gue juga nggak tahu. Pokoknya abstrak gitu," jawabnya.
"Lo udah nyoba?"
"Gue? Lo tanya gue?" Paula menunjuk dirinya sendiri.
"Udah, ya?" tanya Indri lagi.
"Belum," jawab Paula polos.
"Kenapa muka lo kayak gitu? Ngeselin tahu nggak?" tanya Indri sinis.
"Emang kenapa? Suka-suka gue. Muka-muka gue."
"Emangnya gue ada bilang, muka lo itu muka gue?"
"..."
"Kalian berdua keluar dari kelas saya! Berdiri di depan kelas!" perintah seorang guru perempuan di depan.
"Woi, disuruh keluar, tuh! Cepetan, keluar! Udah tahu masih jam pelajaran, malah ngobrol! Dasar murid zaman sekarang! Nggak tahu sopan santun!" teriak Paula.
"Maksudnya yang disuruh keluar itu kita berdua," terang Indri.
"Permisi, Bu." Paula berjalan keluar dari kelas sambil tersenyum ramah pada sang guru.
Di depan kelas, mereka berdua terdiam. Indri sibuk dengan handphone miliknya, sedangkan Paula sibuk dengan buku novel yang tadi dibawanya diam-diam.
"Kantin, yuk!" ajak Paula yang mulai bosan.
"Males."
"Bentaran doang, gue bosen di sini terus. Di depan gue cuma ada dinding."
"Di depan gue juga."
Paula terdiam, ia mulai berpikir kalimat apa yang akan diucapkannya saat ini. "Ah, gelap." Paula pasrah, tidak ada kalimat yang muncul di kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zombie? [END]
Random[DILARANG PLAGIAT] Karena sebuah makanan yang sedang viral, orang-orang menjadi zombie? # 1 - kelompok (Jum'at, 18 Oktober 2019) # 1 - bertahanhidup (Kamis, 23 Januari 2020) # 1 - virus (Kamis, 27 Mei 2021) # 1 - perkelahian (Senin, 21 Juni 2021) #...