Part 7

3.5K 501 134
                                    

Zombie tersebut membuka mulutnya dan dengan tiba-tiba Eric menyumpalkan sepatunya ke dalam mulut Si Zombie. Makhluk itu mengeluarkan kepalanya. Tidak ada yang memaksa, dia sukarela.

Tak mau membuang-buang kesempatan, Zaki langsung menutup pintu mobil dengan cepat. Mereka mengintip zombie tadi lewat jendela. Sepertinya dia tersedak.

Tadi, ketika Eric memasukkan sepatunya ke dalam mulut zombie tersebut, Rewin tidak sengaja menendang sepatu itu hingga setengah bagian dari sepatunya masuk ke dalam mulut zombie itu. Zaki menatap lekat musuhnya, merasa iba.

Kasian, gue tahu kok gimana rasanya keselek.

"Kasihan, ya?" Ini bukanlah Zaki, melainkan Hans. Terbentur apa dia sampai lebay begini? Tumben.

Mereka berempat duduk di kursi belakang. Ngomong-ngomong, siapa yang akan menyetir?

"Yang nyetir siapa? Kenapa semua duduk di sini?" tanya Hans.

"Gue reflek lari ke sini tadi," ungkap Eric.

"Mau gua aja yang nyetir?" tanya Rewin mengusulkan dirinya sendiri.

"Jangan!" tolak Zaki dan Hans bersamaan.

Sedangkan Eric terlihat kebingungan.

"Kenapa?" tanya Rewin. Ia menganggkat alis kirinya.

"Pokoknya jangan," ujar Zaki. Ia tidak mau jika Rewin yang menyetir. Bisa-bisa mereka semua celaka.

Flashback on

Ini adalah hari pertama Rewin belajar mengemudi. Rewin ingin meminjam mobil Zaki. Terpaksa Zaki harus mengiyakannya. Sahabat harus saling membantu, 'kan? Pikirnya.

Zaki duduk di depan bersama Rewin. Paula, Hans, dan Indri duduk di kursi belakang. Ketika Rewin menghidupkan mesin mobilnya, semua masih terlihat normal. Ia mulai melajukan mobil dengan sangat pelan hingga membuat Zaki dan yang lainnya mengantuk.

Zaki pun menyuruh Rewin untuk mempercepat laju mobilnya sedikit. Rewin mengangguk, ia pun melajukan mobilnya dengan cepat. Ralat, sangat cepat.

"Rewin, jangan cepet-cepet! Gue nggak mau mati sekarang!" teriak Zaki.

"Gue masih mau hidup! Please, jangan ngebut kayak gini! Kasihan nyawa gue cuma satu!" teriak Paula histeris.

"Woi, pelan-pelan aja! Nggak ada yang lagi ngejar kita! Lo bisa berhenti, sekarang!" teriak Hans panik.

Sementara itu, Indri sudah membeku di tempat duduknya. Tangannya berpengangan kuat pada seatbelt yang dipakainya.

Mendengar para sahabatnya berteriak, sontak membuat Rewin menginjak rem secara mendadak. Akibatnya, mobil yang mereka naiki pun menabrak pohon. Hasilnya, mereka semua terjungkal ke depan.

Darah keluar dari pelipis mereka berlima. Mereka semua akhirnya di bawa ke rumah sakit oleh penduduk setempat dalam keadaan pingsan. Pastinya, mobil Zaki rusak cukup parah. Untung mereka selamat.

Flashback off

"Biar gue aja yang bawa," tawar Hans lalu maju ke depan.

Sementara Eric duduk di sampingnya.

Hans mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata ketika melihat zombie tadi mulai menuju ke arah mereka kembali. Sedangkan mobil Indri sudah pergi sejak tadi, meninggalkan mereka berempat. Kini, mereka terpisah.

Cukup lama Hans mencari keberadaan Paula dan yang lainnya. Untungnya mereka dapat bertemu kembali di sebuah pertigaan jalan. Keempat orang itu turun dan menghampiri Paula dan yang lainnya.

Zombie? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang