part 2

7K 780 132
                                    

Siswa/i berhamburan keluar dari kelas. Suara derapan langkah kaki memenuhi koridor. Rata-rata dari mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Namun, masih ada beberapa orang yang menetap di sekolah karena ada suatu kepentingan atau kegiatan yang harus dilakukan. Contohnya Paula yang sedang mengganjal perutnya dengan makanan.

"Paula!" panggil Nisa dari arah kejauhan.

Nisa merupakan tetangga baru Paula. Kebetulan orang tuanya memasukkannya ke sekolah ini. Paula dan Nisa sudah lumayan akrab. Mereka sudah mulai berteman sejak seminggu yang lalu.

"Kenapa?" tanya Paula.

"Indri di mana?" balas Nisa ketika sudah berada di dekat Paula.

"Indri?" tanya Paula, "Tuh, di samping gue," ujar Paula sembari menunjuk ke sebelah kirinya dengan lidah yang ditonjolkan dari dalam mulutnya, tapi arah pandangnya tetap tertuju pada makanan di atas meja.

"Nggak ada siapa-siapa di sana."

Mendengar perkataan Nisa, Paula langsung melihatnya. Benar saja yang dikatakan Nisa, tidak ada siapa-siapa di sana.

"Tadi di samping gue, kok. Lagi baca komik," jelas Paula sambil mengangguk-nganggukan kepalanya.

"Tapi sekarang nggak ada, Paula," ujar Nisa, "Sekarang dia di mana?" tanyanya.

"Ya mana gue tahu," balas Paula acuh tak acuh, lalu melanjutkan kegiatannya kembali.

"Ngeselin," cibir Nisa.

"Emang ada apa? Ada perlu apa lo sama Indri?" tanya Paula.

Tidak biasanya Nisa mencari Indri. Karena menurutnya, mereka berdua belum terlalu akrab. Untuk apa Nisa mencari Indri? Aneh? Memang.

"Gue mau ngajak dia gabung di OSIS. Kita butuh satu anggota lagi soalnya," jawab Nisa jujur.

"Percuma lo nyari dia. Nggak bakalan mau gabung."

"Kenapa?" tanya Nisa bingung.

"Dia itu orangnya cuek bebek, pemales juga. Kadang-kadang aja nggak, tapi jarang banget."

"Oh, gitu." Nisa mengangguk-angguk, tanda paham. "Kalau lo gimana?"

"Gue?" tanya Paula, "Nggak maulah. Lagian, gue juga udah masuk pramuka. Itu aja udah ogah-ogahan guenya," tolaknya.

"Kalau gitu gue duluan," pamit Nisa.

"Oke."

•••

"Kayaknya virusnya nggak bekerja, deh. Buktinya mereka belum juga berubah sampai sekarang," bisik seorang pria di belakang Paula.

Walaupun sudah berbisik, tapi Paula masih dapat mendengarnya dengan jelas. Karena penasaran, ia mulai mendengarkan pembicaraan dua orang di belakangnya itu dengan seksama.

"Gue juga nggak tahu. Padahal, udah dimasukin virusnya ke dalam makanan itu. Belum bekerja kali. Pokoknya gue sekarang mau ke luar negeri. Tiba-tiba aja nanti virusnya bekerja. Bisa berabe kalau nggak nyelamatin diri dari sekarang. Udah, jangan ngomongin 'itu' di sini. Bakalan timbul masalah kalau ada yang denger," balas pria satunya lagi.

Gue udah denger kali, Bang. Telat kalian nyadarnya. Bentar, mereka tadi ngomongin virus, 'kan? Tapi virus apaan?

Ting!

Sebuah pesan masuk.

Zaki
Lo di mana?

Di jalanan kota. Kenapa?

Zaki
Ngapain lo di sana?

Pulanglah. Mobil gue lagi mogok, nih. Jadi, gue pulang jalan kaki. Ada perlu apa?

Zombie? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang