Part 16

3.8K 457 82
                                    

Keesokan harinya, Nisa kembali menemui Paula yang masih terbaring di lantai.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" perintah Nisa.

Tap! Tap! Tap!

"Gimana hasilnya?" tanya Nisa langsung pada inti permasalahan.

"Setelah saya periksa, memang di dalam darahnya mengandung virus yang sama seperti virus zombie di luar sana. Anehnya, virus itu terus-menerus menghilang seiring berjalannya waktu. Bisa dikatakan menghilang dengan sendirinya. Mungkin sekarang tinggal sedikit atau malahan sudah menghilang," jelas orang tersebut.

"Jadi, dia nggak bakalan berubah?" tanya Nisa. Ia menatap pria di depannya.

Pria tersebut mengangguk. "Kemungkinannya begitu."

Mendengar kata 'kemungkinan' sedikit membuat Nisa frustasi. Jika begitu, Paula belum pulih total. "Berapa persen?"

"99% dia akan sadar, tapi 1% dia akan berubah."

Nisa menatap Paula. Raut wajahnya tampak lesu. "Dia nggak akan berubah 100%, pasti."

Di tengah-tengah pembicaraan, ketukan pintu lagi-lagi terdengar.

"Siapa?" teriak Nisa.

Tanpa menjawab pertanyaan Nisa, seseorang di luar sana berjalan masuk dengan santainya. "Gimana?"

Nisa melirik Evan sekilas. "Dia nggak bakalan berubah."

"Wah, selamat~"

"Ngomong-ngomong, makasih. Nggak sia-sia gue minta bantuan lo," ujar Nisa.

Evan mengangguk. Ketiganya lalu keluar dari ruangan. Meninggalkan Paula seorang diri. Namun, beberapa menit kemudian terdengar suara aneh.

"Grah!"

•••

Hans melihat Nisa dan Evan yang baru saja tiba. "Kalian dari mana?"

"Bukan urusan lo," jawab Nisa ketus.

Sedangkan Evan hanya diam. Tidak berniat bersuara.

"Lo marah sama kita, ya?" tanya Zaki.

"Menurut lo?" balas Nisa sembari melirik sekilas.

"..."

"Kita semua salah karena nggak bisa lindungin Paula." Indri bersuara, raut sedih di wajahnya terlihat jelas. "Maaf, gue--"

"Apa? Lo mau minta maaf?" potong Nisa.

Skakmat!

"Lo mau maafin gue?" tanya Indri.

Nisa menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa gue harus maafin lo?"

"Gue ngaku salah, makanya gue minta maaf."

"Salah lo bukan sama gue," ujar Nisa, "Ikut gue!" perintahnya. Ia membawa mereka semua menuju ke ruangan di mana Paula berada.

Ceklek!

Zombie? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang